tirto.id - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta petahana, Djarot Saiful Hidayat memuji video pidato Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri di YouTube yang berisi seruan agar Pilkada tidak disertai eksploitasi isu Suku, Ras Agama dan Antar-golongan (SARA).
Djarot mengatakan pemanfaatan isu SARA demi kepentingan politik memunculkan ancaman berbahaya bagi masa depan kesatuan Republik Indonesia.
"Ya bagus kan kita sampaikan bahwa pilkada itu tolong jangan dicampur dengan isu-isu sara, itu berbahaya karena yang kita pimpin itu pemimpin pemerintahan bukan pemimpin agama," kata dia di Rawa Kuning, Cakung Jakarta Timur, pada Sabtu (1/4/2017).
Djarot mengatakan isu eksploitasi isu Sara di Pilkada di DKI Jakarta bisa merembet ke seluruh Indonesia. Pemanfaatan isu SARA demi tujuan politik ini, menurut dia, membuka peluang pelanggaran konstitusi dan jelas sekali bertentangan dengan Pancasila.
"Karena setiap orang itu punya hak dan kesempatan yang sama untuk dipilih dan untuk memilih, jadi mari pisahkan antara pemimpin pemerintahan dan pemimpin agama," kata Djarot.
Djarot khawatir bila eksploitasi isu SARA di Pilkada terjadi terus menerus akan menimbulkan hal-hal kontraproduktif di banyak wilayah dan berbagai level kementerian. Ia mencontohkan, sudah ada kasus di daerah mayoritas muslim, seorang camat ditolak sebagian warga hanya karena berstatus non-muslim.
“Ini bisa saja terus terjadi hingga level Mentri,” kata dia.
Baru-baru tersiar video berdurasi 1 menit 19 detik, berisi pidato Megawati yang isinya himbauan ke publik untuk tidak melibatkan isu SARA dalam Pilgub DKI Jakarta.
"Saudara-saudara sekalian, warga, masyarakat Jakarta yang saya cintai. Saya ingin bersama menyampaikan supaya nanti pada putaran kedua, kita harus selalu saling mengingatkan bahwa ini sebenarnya adalah sebuah Pilkada yang sama saja dengan yang lain,” kata Megawati mengawali seruannya di video itu.
Selanjutnya, dia menyatakan, “Sehingga kita tidak boleh mempergunakan isu-isu SARA, karena kita ini adalah warga negara bersama dari Negara Kesatuan Republik Indonesia."
Dalam video tersebut, Megawati juga menegaskan bahwa Pilkada DKI Jakarta 2017 bukan sedang mencari pemimpin agama, namun sedang mencari pemimpin pemerintahan.
"Saya sangat berharap bantulah saya untuk bisa memenangkan pada putaran kedua ini, untuk bisa mendapatkan pemimpin pemerintahan yang benar-benar akan melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin yang baik. Terima kasih," kata Megawati menutup pidatonya.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom