Menuju konten utama

Djarot Mengaku Disarankan Ahok Maju di Pilgub Sumut 2018

Menurut Djarot, pertimbangan itu disampaikan karena Ahok pernah berniat mencalonkan diri sebagai Cagub Sumut.

Djarot Mengaku Disarankan Ahok Maju di Pilgub Sumut 2018
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri)-Djarot Saiful Hidayat (kanan) bersama tim pemenangannya memberikan keterangan mengenai hasil hitung cepat putaran kedua di Jakarta, Rabu (19/4). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengaku telah berkomunikasi dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait niatannya mencalonkan diri sebagai Cagub Sumatera Utara (Sumut).

Djarot mengaku bertemu Ahok saat Natal. Dalam pertemuan itu, Ahok memastikan informasi pencalonan Djarot di beberapa provinsi, yakni Kaltim, Sumut dan NTT. Menurutnya, Ahok mendapat kabar itu dari orang-orang PDIP yang membesuk ke penjara.

"Dia (Ahok) sampaikan sebaiknya pilih Sumut. Jadi di sumut saja," kata Djarot di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2017).

Pertimbangan itu, kata Djarot, karena Ahok sudah pernah berniat mencalonkan diri sebagai Cagub Sumut, tapi batal karena tak mampu mengumpulkan KTP untuk maju sebagai calon independen. Sehingga, Ahok memutuskan menjadi DPR RI.

"Karena kata Pak Ahok Sumut ini sangat strategis sebagai garda terdepan dari Indonesia untuk menghadapi AFTA. Untuk masuk juga dalam masyarakat ekonomi ASEAN. Jadi kami klop. Kami diskusi," kata Djarot.

Secara pribadi, Djarot mengklaim telah mendapatkan respons yang baik dari masyarakat Sumut dalam kunjungannya ke sana beberapa waktu lalu. "Rata-rata menginginkan saya memang, karena ada semangat untuk bisa membikin Sumut hebat, bangkit kembali, inilah yang diharapkan," kata Djarot.

Baca: Alasan Golkar Buka Peluang Usung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2018

Respons tersebut, kata Djarot, karena masyarakat Sumut melihat kinerjanya di DKI Jakarta. Baik sebagai wakil gubernur mendampingi Ahok, maupun sebagai gubernur setelah Ahok di penjara.

Djarot mengklaim masyarakat Sumut menganggap kinerja Djarot di DKI Jakarta sukses dengan sejumlah program-program yang dilakukannya, terutama e-budgetting. "Masyarakat Sumut ingin pemimpinnya bersih. Saya akan terapkan e-budgetting lagi di sana," kata Djarot.

Mantan Walikota Blitar ini pun mengaku tak takut ada politik identitas yang kembali digunakan di Pilgub Sumut 2018, seperti halnya saat di Pilgub DKI Jakarta. "Masyarakat di sana lebih heterogen dan egaliter," kata Djarot.

Menanggapi hal itu, Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan partainya juga berencana membangun koalisi dengan sesama partai koalisi pemerintah, yakni Hanura, Nasdem dan Golkar di Pilgub Sumut. Hasto menyatakan ketiga partai itu sudah banyak membangun kerja sama dengan PDIP, sehingga peluang untuk koalisi terbuka lebar.

"Kami membuka ruang kerjasama. Buat apa ruang kompetisi. Didorong dengan semangat gotong royong ini," kata Hasto.

Rencananya PDIP akan mengumumkan cagub di empat provinsi besok, Kamis (4/1). Namun, ia enggan merinci provinsi mana saja yang akak diumumkan. "Tunggu saja, itu akan jadi kejutan," kata Hasto.

Baca: PDIP Pertimbangkan Djarot Saiful Hidayat sebagai Cagub Sumut

Baca juga artikel terkait PILGUB SUMUT 2018 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto