Menuju konten utama

Djarot: Era Kami Program Ngawur Itu Enggak Ada

"Yang kita rumuskan itu punya dasar ilmiah. Program ngawur itu enggak ada. Jadi dipikirkan secara masak secara matang," ucap Djarot

Djarot: Era Kami Program Ngawur Itu Enggak Ada
Cawagub nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat menghadiri pengobatan gratis di Pengadegan, Jakarta Selatan, Rabu (26/1). Tirto.id/Achmad Fauzan

tirto.id - Petahana calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, berbicara tentang pentingnya gizi bagi perkembangan anak-anak saat berkampanye di Jalan Persatuan, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Selasa siang (7/2/2017).

Kepada massa, Djarot menuturkan rasa prihatinnya lantaran masih banyak anak-anak di Jakarta yang mengkonsumsi makanan kurang sehat. "Saya mohon maaf. Sekarang ini anak kita sudah dijejali dengan makanan tidak sehat," katanya.

Karena itu, ia berkeinginan agar setiap anak di Jakarta dapat terpenuhi kebutuhan gizinya. Ia mengatakan bahwa menggunakan dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP), saat ini anak sekolah dapat membeli daging dengan harga murah setiap bulannya.

Untuk daging sapi harganya menjadi Rp. 35.000 perkilo, sedangkan untuk daging ayam harganya menjadi Rp. 10.000 perkilo. Hal itu akan ia tingkatkan jika ia dan Basuki Tjahja Purnama kembali diberi amanah memimpin Jakarta. "Ketika Pak Basuki dan saya diberikan amanah, kita harus tingkatkan ini terutama untuk anak-anak kita," katanya.

Karena itu, ia menolak jika ada pihak yang mengatakan bahwa di masa kepemimpinan dirinya dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) tidak memikirkan pembangunan manusia. Ia juga mengklaim bahwa program selama ini mereka buat didasari oleh penelitian yang ilmiah. "Yang kita rumuskan itu punya dasar ilmiah. Program ngawur itu enggak ada. Jadi dipikirkan secara masak secara matang."

Kasandra Putranto, psikolog klinis dan forensik yang juga relawan Badja (Basuki-Djarot) menilai, pemenuhan gizi sangat berpengaruh bagi perkembangan anak. Dalam kesempatan itu, ia juga turut mengampanyekan program Ahok-Djarot yang bertujuan membuat perut, otak dan dompet warga Jakarta penuh

"Subsidi daging itu penting. Penelelitian mengatakan, anak-anak yang perutnya kenyang, bisa makan pagi, saat pergi ke sekolah bisa konsentrasi. Makan makanan yang sehat membuat otak anak tidak menciut tetapi berkembang," katanya.

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan