Menuju konten utama

Disfungsi Seksual pada Perempuan, 4 Gejala, 6 Penyebab & Solusi

Cara mengatasi disfungsi seksual sangat bergantung pada titik masalah atau jenis disfungsinya.

Disfungsi Seksual pada Perempuan, 4 Gejala, 6 Penyebab & Solusi
ilustrasi Disfungsi Ereksi pada Perempuan

tirto.id - Disfungsi ereksi atau disfungsi seksual dapat terjadi pada perempuan. Disfungsi seksual merujuk pada kondisi ketika seorang perempuan tidak bisa menikmati atau tidak mendapatkan kepuasan secara seksual.

Perlu diketahui bahwa seks terbagi menjadi 4 tahap yang biasa disebut sebagai siklus respons seksual. Keempat fase tersebut adalah:

  • Hasrat/dorongan seksual (libido)
  • Fase plateau (kondisi terangsang yang stabil, tapi cenderung meningkat)
  • Orgasme
  • Resolusi
Disfungsi seksual pada perempuan dapat terjadi di fase mana saja dengan gejala berbeda. Masalah ini sebenarnya cukup umum terjadi dan dialami oleh sekitar 30-40 persen perempuan.

Perlu diketahui bahwa disfungsi seksual bisa terjadi pada perempuan dengan usia berapa saja dengan berbagai faktor pemicu. Namun, disfungsi seksual biasanya sering muncul seiring dengan bertambahnya usia, contohnya pada perempuan yang sudah menginjak masa menopause.

Gejala Disfungsi Seksual pada Perempuan

Berikut gejala disfungsi seksual pada perempuan seperti dikutip dari Mayo Clinic:

1. Hasrat seksual rendah

Disfungsi seksual yang paling umum terjadi pada perempuan adalah tidak memiliki keinginan untuk melakukan aktivitas seksual (libido rendah).

2. Sulit terangsang

Seorang perempuan mungkin memiliki dorongan seksual atau tertarik untuk berhubungan intim. Namun, ia sulit untuk terangsang atau mempertahankan rangsangan di tubuhnya selama berhubungan badan dengan pasangannya.

3. Kesulitan mencapai orgasme

Perempuan terkadang susah mencapai orgasme meskipun tubuhnya sudah terangsang dan mendapat stimulasi terus-menerus.

4. Nyeri saat berhubungan badan

Perempuan bisa mengalami dispareunia atau timbul rasa nyeri saat berhubungan badan. Rasa sakit ini biasanya muncul ketika penetrasi atau sesudah berhubungan intim. Penyebabnya bisa karena pengaruh hormon yang menyebabkan cairan vagina mengering, vaginismus, hingga adanya infeksi.

Penyebab Disfungsi Seksual pada Perempuan

Cleveland Clinic menyebutkan ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya disfungsi seksual pada perempuan, berikut beberapa di antaranya:

1. Gangguan aliran darah

Gangguan ini menyebabkan aliran darah menuju sistem reproduksi terhambat sehingga organ intim perempuan (vagina, labia, klitoris) sulit terangsang.

2. Perubahan hormon

Ketidakseimbangan hormon bisa menyebabkan vagina kering sehingga terasa nyeri saat berhubungan badan. Menurunnya kadar hormon estrogen seperti saat menopause juga bisa berdampak pada disfungsi seksual.

3. Penyakit ginekologi

Beberapa penyakit yang menyerang sistem reproduksi bisa menyebabkan disfungsi seksual, contohnya endometriosis, kista, fibroid, hingga vaginismus. Penyakit-penyakit ini umumnya menyebabkan rasa nyeri saat berhubungan intim sehingga pihak perempuan merasa tidak nyaman.

4. Penyakit fisik lainnya

Penyakit bisa mengurangi kemampuan tubuh dalam menikmati aktivitas seksual. Beberapa jenis penyakit yang dimaksud antara lain diabetes, arthritis, hingga penyakit jantung.

5. Obat-obatan

Obat antidepresan termasuk jenis obat yang bisa menghilangkan gairah seks, bahkan kesulitan mencapai orgasme. Obat-obatan kemoterapi juga akan mempengaruhi hormon sehingga dapat berujung pada disfungsi seksual.

6. Faktor psikologis

Tak hanya soal fisik, kesehatan mental juga bisa berpengaruh pada kehidupan seksual seorang perempuan. Beberapa kondisi psikis yang bisa menyebabkan disfungsi seksual antara lain:

  • Stres: stres bisa meningkatkan kadar hormon kortisol yang bisa berakibat turunnya libido.
  • Depresi: seseorang yang mengalami depresi umumnya merasa rendah diri dan putus asa. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya ketertarikan terhadap hal-hal yang dulu disukai, termasuk seks.
  • Trauma dengan kekerasan fisik/seksual: rasa trauma menyebabkan seseorang merasa cemas dan takut sehingga sulit menikmati seks.
  • Masalah dengan pasangan: memiliki masalah internal atau rumah tangga bisa menghilangkan ketertarikan seorang perempuan terhadap pasangannya. Tak hanya itu, rasa bosan dengan hubungan intim yang monoton juga bisa memicu terjadinya disfungsi seksual.

Cara Mengatasi Disfungsi Seksual pada Perempuan

Mengatasi disfungsi seksual sangat bergantung pada titik masalah atau jenis disfungsinya. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba:

1. Ubah cara bercinta

Sebagian perempuan mengalami disfungsi seksual karena kurang edukasi soal seks atau kurang terbuka dengan pasangan. Solusinya, cobalah bicarakan masalah ini dengan pasangan dan jangan takut untuk mencoba hal-hal yang baru dalam aktivitas seksual.

2. Konseling

Melibatkan bantuan profesional juga bisa dilakukan untuk mencari jalan keluar. Anda bisa berkonsultasi dengan psikolog jika penyebabnya memang karena masalah psikis. Bisa juga meminta bantuan konseling pernikahan jika titik masalahnya ada di dalam hubungan rumah tangga.

3. Terapi hormon

Jika disfungsi seksual disebabkan karena gangguan hormonal, maka sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Terapi hormon bisa dalam bentuk obat-obatan yang diminum atau topikal (dioleskan ke kulit).

4. Obat-obatan

Konsultasikan dengan dokter jika Anda berniat mengatasi disfungsi seksual melalui obat-obatan. Setidaknya ada dua macam obat yang biasa diberikan untuk mengatasi libido rendah antara lain jenis flibanserin dan bremelanotide. Namun, obat ini tidak bisa dikonsumsi sembarangan dan hanya untuk perempuan premenopause.

5. Mengatasi nyeri saat berhubungan intim

Rasa nyeri bisa timbul akibat penyakit ginekologi. Maka solusi yang paling tepat adalah dengan mengatasi penyakitnya terlebih dahulu.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah mencoba posisi seks yang berbeda, memakai cairan pelumas jika vagina terlalu kering, menerapkan teknik relaksasi, hingga menggunakan dilator vagina sesuai anjuran dokter.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN PEREMPUAN atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari