tirto.id -
Menurut Jokowi, dukungan tersebut menjadi energi besar dalam memenangkan pemilihan presiden (pilpres) pada 17 April mendatang.
"Ini merupakan energi besar bagi kami berdua [Jokowi-Ma'ruf] untuk lebih optimis dalam bekerja yang tinggal 27 hari ini," ujar Jokowi saat berpidato di hadapan ribuan pengusaha di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).
Saat berpidato, Jokowi menceritakan saat dirinya masih menjadi seorang pengusaha. Namun, setelah menjabat sebagai Wali Kota Solo, dirinya tak sempat mengurus usahanya tersebut. Ketika menjadi wali kota, dirinya mengatakan butuh dua tahun untuk beradaptasi. Bahkan, ia merasakan hal yang sangat berbeda.
"Itu baru pada posisi kota. Bayangkan yang namanya negara terdapat 514 kabupaten dan kota. Sekali lagi saya perlu belajar sesuaikan diri dua tahun," terang Jokowi.
Di depan para pengusaha yang hadir dalam acara itu, Jokowi juga menyatakan bahwa saat ini kondisi ekonomi global belum pada posisi normal dan pertumbuhannya masih rendah. Sehingga dampaknya saat ini masyarakat menghadapi tantangan besar.
"Kita tahu juga bahwa lanskap ekonomi dunia berubah. Lanskap politik dan sosial global berubah. Dan ini berimbas pada lanskap politik ekonomi sosial nasional kita," ucapnya.
Sebagai negara yang besar, mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengingatkan jika Indonesia memiliki jumlah penduduk yang berjumlah 260 juta.
"Dan kita ini diberikan anugerah oleh Tuhan perbedaan-perbedaan. Berbeda suku, adat, tradisi, dan budaya. Ini bisa jadi kekuatan dan ini bisa jadi kelemahan kita," pungkasnya.
Pada acara deklarasi tersebut, turut dihadiri Erick Thohir, Bahlil Lahadalia, Sofjan Wanandi, Arifin Panigoro, Boy Thohir, Bobby Gafur Umar, Rosan Roeslani, Ali Markus, Anindya Bakrie, Haryadi Sukamdani, Sinta Kamdani, Karaniya Dharmasaputra.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Agung DH