Menuju konten utama

Didier Drogba Resmi Gantung Sepatu di Usia 40 Tahun

Eks bomber Chelsea, Didier Drogba resmi pensiun dari kariernya sebagai pemain sepak bola.

Didier Drogba Resmi Gantung Sepatu di Usia 40 Tahun
Didier Drogba Chelsea merayakan gol penjaga gawang Liverpool Pepe Reina sendiri selama pertandingan leg kedua pertandingan Liga Champions di Stamford Bridge, London, Selasa, 14 April 2009. AP Photo / Matt Dunham

tirto.id - Didier Drogba resmi pensiun dari kariernya sebagai pemain sepak bola. Kabar ini diumumkan langsung oleh Drogba, Kamis (22/11/2018) waktu Indonesia.

Pengumuman pensiunnya Drogba telah diduga sejak klub terakhirnya, Phoneix Rising kalah 1-0 dari Lousville City pada final Piala Liga AS awal November. Di Phoenix Rising sendiri, Drogba tidak saja berperan sebagai pemain, namun juga petinggi klub. Predikat ganda inilah yang sempat disebut-sebut Drogba sebagai "cara hebat" untuk mengumumkan kepensiunannya.

"Setelah 20 tahun, saya memilih mengakhiri karier bermain saya. Ini adalah cara terbaik untuk mengakhiri karier, dengan membantu beberapa pemain muda berkembang [dengan jadi petinggi klub]," ujar Drogba.

Pemain berkebangsaan Pantai Gading itu memang sudah sewajarnya meninggalkan karier sebagai pesepakbola. Pasalnya, kini usia Drogba sudah menyentuh 40 tahun. Angka yang tinggi untuk ukuran seorang striker.

Drogba memulai karier dengan membela klub-klub divisi bawah. Ia baru bermain di level teratas pada usia 23 tahun, saat meninggalkan klub Ligue 2, Le Mans dan memilih bergabung dengan Guingamp.

Setelah 18 bulan membela Guingamp, Drogba lantas berlabuh ke klub Liga Perancis lain, Marseille. Di Marseille-lah Drogba mulai menunjukkan performa menonjolnya, yang kemudian memaksa Chelsea merogoh kocek hingga 24 juta poundsterling untuk mendatangkan sang bomber.

Dan Chelsea benar-benar jadi panggung terbaik bagi Drogba. Ia membela The Blues pada periode 2004 hingga 2012. Kemudian Drogba sempat dipinjamkan ke Shanghai Senhua serta Galatasaray, hingga kembali memperkuat Chelsea semusim , pada 2014-2015.

Sepanjang berkarier di level klub, Drogba total bermain dalam 381 pertandingan. Ia mencetak 164 gol dan memenangkan gelar-gelar mentereng, seperti empat kali juara Liga Inggris dan merengkuh trofi Liga Champions tahun 2012.

Secara individual prestasi Drogba pun tidak kalah spektakuler. Yang paling menonjol jelas torehan tiga kali jadi Pemain Terbaik Pantai Gading, dua gelar Pemain Terbaik Afrika, serta dua kali merebut trofi sepatu emas Liga Inggris.

Ketika menyinggung seputar siapa saja yang berpengaruh dalam melejitnya karier sang striker, Drogba tak segan menyebut kedua orang tuanya. Lahir di Pantai Gading dan pindah ke Perancis saat berusia enam tahun, Drogba menyebut orang tua punya andil besar karena jadi "motivator jarak jauh" untuk membuktikan prestasinya.

"Saya sangat antusias meninggalkan Pantai Gading sebelum akhirnya sampai di bandara. Ibu saya menangis, saya melihat kesedihan di wajahnya. Sebagai seorang bocah, saya juga sedih, semua terlalu cepat berubah," kenang Drogba.

Selain orang tua, pihak lain yang juga disebut Drogba penting adalah Jose Mourinho. Ia menyebut pelatih asal Portugal itu sebagai pria yang paling memberinya kepercayaan. Bahkan, Drogba menyebut Mou-lah yang mengubah hidupnya.

"Ketika seseorang memberimu kesempatan membeli pemain terbaik di dunia dan kemudian menjawab tidak, lalu bilang 'pemain ini yang kuinginkan,' itu membuatmu merasa spesial. Dan saya berusaha selalu membayar kepercayaan itu kepadanya [Mourinho]," beber Drogba.

Kini Drogba telah resmi meninggalkan karier sebagai pesepakbola. Ia tidak akan lagi bisa ditemui ketika para penggemar sepak bola menyaksikan tayangan televisi selama 90 menit.

Namanya jelas sudah tak ada di daftar susunan pemain klub mana saja di dunia. Namun, performa serta prestasi-prestasi Drogba, juga seleprasi ikoniknya akan selalu hidup dalam ingatan penikmat sepak bola dari belahan dunia manapun.

Baca juga artikel terkait LIGA INGGRIS atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan