Menuju konten utama

Di Balik Tren 'Memahat' Wajah dengan Prosedur Liposuction

Prosedur sedot lemak atau biasa disingkat lipo kini juga diterapkan di area wajah dan dagu, seperti cheek liposuctionbuccal fat removal, dan chin BBL.

Di Balik Tren 'Memahat' Wajah dengan Prosedur Liposuction
Header diajeng Liposuction Sedot Lemak Wajah. tirto.id/Quita

tirto.id - Prosedur liposuction alias operasi sedot lemak jelas tak asing lagi di telingamu. Praktik ini mulai berkembang sejak dekade 1980-an dan kini semakin populer seiring figur publik kian terang-terangan menjalaninya sebagai upaya untuk mengoreksi siluet tubuh.

Penyanyi Cardi B dan komedian Amy Schumer termasuk yang mengakui pada media bahwa mereka pernah menjalani prosedur tersebut. Di dalam negeri, ada Krisdayanti, Annisa Bahar, dan Titi DJ yang terbuka menceritakan pengalamannya dengan liposuction.

Meski belum lama ini terjadi tragedi liposuction yang mengakibatkan kematian aktris Nanie Darham dan selebgram asal Brasil Luana Andrade serta kerusakan bentuk tubuh permanen pada supermodel lawas Linda Evangelista, prosedur ini tak kehilangan peminat.

Data terbaru International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS) menyatakan liposuction—atau biasa disingkat lipo—merupakan prosedur bedah estetik yang paling banyak dilakukan di seluruh dunia.

Dalam kongres yang digelar di Athena bulan September lalu, ISAPS merilis hasil survei tahunan yang mencatat ada 2,3 juta prosedur lipo yang dilakukan di sepanjang tahun 2022—meningkat 21 persen dibandingkan tahun 2021.

Di Amerika Serikat, negara dengan jumlah tindakan bedah estetik terbanyak di dunia—diikuti oleh Brasil, Jepang, China, dan Korea Selatan—minat masyarakat akan prosedur sedot lemak juga terus bertambah.

diajeng Liposuction Sedot Lemak Wajah

Ilustrasi diajeng Liposuction Sedot Lemak Wajah. (FOTO/iStockphoto)

Mengacu data yang dirilis American Society of Plastic Surgeons (ASPS), lipo merupakan jenis tindakan bedah estetik yang paling banyak dilakukan di negeri Paman Sam. Dari 1,5 juta tindakan yang dilakukan selama tahun 2022 di sana, 325 ribu di antaranya adalah operasi sedot lemak.

Publikasi di situs ASPS menyatakan, peningkatan minat masyarakat akan liposuction merupakan salah satu imbas dari fluktuasi berat badan yang muncul di masa pandemi COVID-19. Selama pandemi, banyak orang kurang aktif secara fisik sehingga bobot tubuhnya melambung.

Maka dari itu, menjelang pandemi berlalu, muncul kebutuhan untuk mengatasi masalah berat badan dan penampilan fisik. Selain metode konvensional seperti berolahraga dan mengatur pola makan, pertimbangan lain adalah prosedur bedah estetik, termasuk operasi lipo.

Kondisi ini ditambah penerapan kebijakan work from anywhere dan jam kerja hybrid yang membuat jadwal kerja kian fleksibel sehingga memungkinkan orang-orang lebih leluasa dalam mengatur waktu konsultasi ke dokter, menjadwalkan tindakan, dan merencanakan masa pemulihan pascaoperasi.

“Inovasi medis juga menjadikan liposuction lebih mudah diakses, prosedurnya tidak terlalu invasif, dan waktu pemulihannya lebih singkat. Pengencangan kulit pasca operasi juga kini bisa dilakukan dengan bantuan frekuensi radio. Itu semua menjadikan liposuction pilihan menarik bagi banyak orang,” ungkap Julius Few, dokter bedah plastik yang berbasis di Chicago kepada Allure.

Selain dilakukan di area tubuh seperti perut, paha, dan lengan, prosedur lipo yang ditargetkan pada area wajah juga cukup diminati, seperti cheek liposuction (sedot lemak area pipi) dan buccal fat removal (lipektomi bukal).

Cheek liposuction biasanya berlangsung sekitar 30 menit sampai satu jam. Dokter memulai dengan membuat sayatan kecil pada pipi lalu menyuntikkan cairan khusus ataupun memanfaatkan gelombang USG atau laser untuk memecah sel-sel lemak agar lebih mudah disedot keluar.

Kemudian, dokter akan memasukkan tabung logam kecil bernama kanula yang ujungnya dipasangi alat pengisap. Setelah semua siap, sel-sel lemak akan ditarik keluar melalui selang untuk membentuk siluet pipi sesuai permintaan pasien.

Sementara prosedur buccal fat removal, seperti cheek liposuction, menargetkan area pipi. Bedanya, operasi bukal dilakukan dengan memotong sebagian ataupun seluruh bantalan jaringan lemak yang terdapat pada pipi bagian bawah (area bukal).

Caranya, sebagaimana dijabarkan oleh direktur Bedah Plastik Wajah dan Rekonstruktif di Johns Hopkins Medicine, Kofi Boahene, M.D., adalah dengan membuat sayatan pada pipi bagian dalam. Melalui sayatan tersebut, dokter akan menggunakan alat serupa forsep untuk menjepit dan memotong lapisan bukal yang dikehendaki.

“Berhubung lapisan bukal terletak pada pipi bagian bawah, maka hasil akhir yang diinginkan dari prosedur operasi bukal adalah penampilan wajah yang lebih tirus, dengan tulang pipi dan garis rahang yang kelihatan lebih tegas. Wajah yang sebelumnya bulat akan jadi mengecil di bagian bawah, menyerupai huruf V,” jelas Dr. Boahene.

Chrissy Teigen, model yang juga istri dari penyanyi John Legend, terang-terangan mengakui pernah menjalani operasi bukal pada akhir 2021 lalu. Chrissy dibantu oleh Dr. Jason Diamond—dokter bedah plastik yang terkenal sebagai dokter ‘kesayangan’ klan Kardashian.

Chrissy Teigen

Chrissy Teigen, salah satu pembawa acara bincang-bincang gaya hidup 'FABLife,' berpose saat Tur Pers Musim Panas Asosiasi Kritikus Televisi 2015 di Beverly Hilton. Model dan bintang televisi asal Amerika Serikat Chrissy Teigen pernah melakukan prosedur sedot lemak di bagian pipi (buccal fat removal) pada 2021. (Photo by Jordan Strauss/Invision/AP)

Selain Chrissy, belum ada artis lain yang secara terbuka mengaku menjalani operasi bukal. Meski begitu, di media sosial beredar spekulasi bahwa Anna Taylor-Joy, Sophie Turner, dan Miley Cyrus juga pernah menjalaninya, karena siluet wajah mereka yang mengalami perubahan drastis.

Nah, apabila masih belum cukup puas dengan bentuk wajah dan ingin lebih mempertegas garis rahang, ada prosedur sedot lemak di daerah dagu yang disebut chin BBL. Namanya terinspirasi dari nama prosedur bedah plastik ‘pengangkatan’ bokong yang populer disebut Brazilian Butt Lifts.

Chin BBL merupakan jenis operasi plastik yang dirancang untuk mempertegas bentuk dagu dan garis rahang. Caranya adalah dengan membuang lemak berlebih di area dagu yang biasanya membuat dagu tampak kendur dan berlipat (double chin).

Seperti dilaporkan Nylon, prosedur sedot lemak yang menargetkan area dagu sebenarnya bukan barang baru. Prosedur ini pun cenderung diminati oleh kelompok berusia lanjut yang sudah mengalami pengenduran otot di area wajah.

Kini, seperti diungkap Nicole Frontera, praktisi perawat dan pendiri Nicole Frontera Beauty, tindakan lipo di area dagu banyak diminati pula oleh mereka yang masih berusia awal 20-an. Salah satu penyebabnya terkait dengan keterbukaan masyarakat zaman sekarang untuk membicarakan dan menerima upaya dalam mengoreksi bentuk tubuh dan wajah.

FYI, di jagat TikTok, tagar #ChinBBL saat ini telah ditonton lebih dari 1,4 miliar kali! Itu masih belum ditambah tagar terkait prosedur lipo lain yang juga tengah populer.

diajeng Liposuction Sedot Lemak Wajah

Ilustrasi diajeng Liposuction Sedot Lemak Wajah. (FOTO/iStockphoto)

Thomas Su, M.D. di ArtLipo Lipedema and Cosmetic Surgery, Florida menyatakan pada Nylon bahwa dirinya menyaksikan peningkatan permintaan prosedur sedot lemak dari kalangan perempuan berusia muda yang mengaku terinspirasi setelah menonton film Barbie (2023).

Ini ironis, mengingat film tersebut sebenarnya punya idealisme membahas standar kecantikan perempuan dari sisi positif serta menyentil konsep patriarki yang menjerumuskan perempuan dalam berbagai dilema terkait konsep kecantikan dan aktualisasi diri.

Di balik beragam latar belakang keputusan untuk mengoreksi bentuk tubuh atau wajah, seperti disampaikan kosmetik dermatologis dari New York Ellen Gendler kepada CNN, perempuan semestinya bertindak berdasarkan pertimbangan yang bertanggung jawab, bukan atas dorongan impulsif semata. Pahami risiko yang bisa terjadi sebelum menjalani bedah kosmetik.

“Operasi bukal misalnya, sebaiknya tidak dilakukan di usia muda lantaran terbawa tren, sebab ke depannya bisa mengakibatkan wajah tampak ‘sengsara’. Pasalnya, seiring pertambahan usia, volume otot wajah akan mengecil secara alami, sehingga lapisan bukal yang hilang bisa mengakibatkan pipi tampak terlalu kempot dan wajah lebih tua dari usia sebenarnya,” kata Gendler.

Asal diterapkan secara bertanggung jawab, slogan ‘my body, my choice’ semestinya memberikan kekuatan bagi perempuan untuk menentukan pilihan terbaik bagi dirinya sendiri.

Kamu setuju?

Baca juga artikel terkait TOUCHUP atau tulisan lainnya dari Nayu Novita

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Nayu Novita
Penulis: Nayu Novita
Editor: Sekar Kinasih