tirto.id - Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap seorang terduga teroris berinisial MH (54) di daerah Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (26/4), sekitar pukul 05.00 di sebuah perumahan.
"Dia adalah pegawai swasta," ucap Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Senin (27/4/2020).
Polisi menyita barang bukti berupa telepon seluler dan buku. Kini penyidik masih mengembangkan kasus tersebut. Belum diketahui MH bergabung dalam sebuah kelompok teroris atau tidak.
Pembekukan ini merupakan pengembangan perkara serupa yang terduga teroris inisial J, seorang warga Malang, yang diringkus Kamis (23/4/2020), pekan lalu.
Di balik sel, AH mengenal tokoh Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Timur yang juga mendekam di sana. Ia disusupi paham radikal dan memutuskan bergabung menjadi anggota kelompok tersebut.
Dalam penangkapan AH, polisi menyita dua pistol jenis FN, satu laras panjang serta ratusan AMUNISI. Dia ditangkap di kantor ekspedisi yang terletak di Jalan Kunti Nomor 72, Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya.
Berkaitan dengan dugaan teroris jaringan JAD di Jawa Timur, Densus 88 Antiteror pernah menangkap dua terduga teroris, HS di Sampang, Madura, dan BS di Lamongan. Keduanya diduga pernah terlibat dalam aksi Bom Thamrin, 14 Januari 2016.
Awalnya, tim Densus mengamankan satu keluarga di sebuah kontrakan yang berada di Kelurahan Brondong, Kecamatan Brondong, Lamongan, Kamis (22/8/2019), sekitar pukul 20.00 WIB. Pasutri dan dua anak diamankan polisi, kepala keluarga itu adalah BL.
Di hari yang sama, HS diringkus bersama istrinya berinisial I di Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah, Sampang.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali