Menuju konten utama

Dengar Curhat Pengusaha Tempe, AHY Janjikan Dana Bergulir

Para penerima modal usaha harus melalui proses pendataan. Mereka yang terdata lalu akan diklasifikasi mana yang layak mendapat prioritas sehingga pembagian dana bersifat adil.

Dengar Curhat Pengusaha Tempe, AHY Janjikan Dana Bergulir
Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono disambut oleh grup rebana warga saat melakukan aktivitas blusukan di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (17/1). TirtoID/Andriansyah

tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bergerilya di lingkungan pengusaha tahu di daerah Semper Barat, Jakarta Utara, Selasa (17/1/2017). Sejumlah pengusaha tahu menyampaikan curahan hatinya (curhat) kepada Agus. "Mau diperhatikan saja kita pengusaha kecil-kecil," ujar Sarbini (54 tahun) di kediamannya, Selasa (17/1/2017).

Sarbini ialah salah satu pengusaha tahu tempe di RT 01 RW 5, Semper Barat. Dia mengatakan harga kacang kedelai kini sudah mulai turun dari Rp 7.400 ke Rp 7.100. Pria bertopi ini berharap agar harga barang bisa lebih rendah lagi sehingga pengusaha dapat hidup lebih baik.

Salah satu pengusaha tahu tempe lainnya Mbah Dargo (61) bersama istrinya Hj sofyatun (53) juga senada dengan Sarbini. Dargo mengaku masih agak kesulitan apabila ada kenaikan harga, terutama kacang. Nasib yang sama juga dialamk 63 pengusaha tahu di daerah tersebut. ia mengaku, produksi tahu setiap tahun memerlukan dana sebesar Rp 1 juta per hari. Warga RT 10 RW 05 Semper Barat ini berharap Agus bisa merealisasikan dibandingkan pemerintahan sebelumnya.

Menanggapi hal tersebut, AHY mengaku sudah mendengarkan aspirasi pengusaha tahu di Semper Barat. Ia mengatakan telah memiliki program dana bergulir sebesar Rp 1 triliun. Program ini menurutnya bisa menjadi solusi modal bagi para pengusaha yang mengalami masalah finansial.

"Artinya, dalam satu tahun, kita akan menggulirkan dana sejumlah 50 juta ke setiap ukm, maka dalam satu tahun itu ada 20 ribu unit usaha mikro kecil yg bisa dikembangkan," tutur AHY.

"Ini solusi, selain kita lakukan upaya-upaya meningkatkan ekonomi dalam konteks makro," tegas AHY.

"Kita ingin daya beli masyarakat lebih baik, pada akhirnya kita akan gerakan ekonomi rakyat di berbagai aspek," tegas AHY.

Pengawasan Dana Bergulir

Terkait pengawasan dana, AHY mengatakan, dana bergulir akan melalui sejumlah fase sebelum dicairkan ke masyarakat. Ia mengatakan, para penerima modal usaha harus melalui proses pendataan. Mereka yang terdata lalu akan diklasifikasi mana yang layak mendapat prioritas sehingga pembagian dana bersifat adil.

"Kedua, kita ingin meyakinkan, proses dana bergulir itu juga tidak menyulitkan. Dapat dicairkan sehingga bisa segera digunakan bagi pelaku bisnis kecil untuk mengembangkan usaha," tutur AHY.

Selain itu, AHY menuturkan para pengusaha tersebut akan didampingi oleh pengusaha senior. Anak Presiden SBY ini menegaskan, pemerintahannya akan menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DKI Jakarta, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, dan asosiasi pengusaha lain. Asosiasi ini akan memberikan pelatihan dan pendampingan sehingga para usaha kecil bisa berjalan dengan baik.

"Tentunya setelah itu kita lakukan pengawasan bahwa itu semua digunakan tepat sasaran, tidak ada kebocoran di sana-sini. Akhirnya mereka bisa kembalikan itu semua sehingga dana tersebut bisa digulirkan bagi teman-teman yang membutuhkan juga," kata AHY.

AHY mengatakan sudah menentukan bentuk sanksi apabila terjadi pelanggaran dalam penggunaan dana bergulir. Sanksi itu misalnya berupa disinsentif bantuan modal. Akan tetapi, purnawirawan TNI ini enggan merinci lebih lanjut.

"Saya tidak akan menjelaskan secara spesifik sekarang, tapi saya inginkan sekarang, terkait insentif saya ingin memastikan bahwa dana bergulir dapat disalurkan dgn baik, tepat sasaran, dan bermanfaat," ujar AHY.

Juru Bicara Tim Pemenangan Agus-Sylvi Rico Rustombi mengatakan, dana bergulir akan disalurkan dengan bantuan sistem birokrasi yang sudah ada.

"Dana bergulir tentu akan dilakukan dengan lini distribusi dari sistem birokrasi yang sudah ada," kata Rico.

Untuk masalah pengawasan, Rico menuturkan, mereka akan menggandeng akademisi, lembaga profesional, dan lembaga swadaya masyarakat yang berkompeten dalam pembinaan UMKM. Rico mengatakan, pembangunan UMKM lewat pemberian dana diperkirakan mampu menghidupkan UMKM. Politikus Partai Demokrat ini mengklaim pemberian dana bergulir bisa membentuk 20.000 UMKM. 20.000 UMKM ini sendiri diprediksi bisa menyerap hingga 100.000 pekerja.

"Harapannya meningkatkan perekonomian rakyat, meningkatkan pendapatan rakyat, dan sekaligus menyerap pengangguran," ujar Rico.

Baca juga artikel terkait AGUS-SYLVIANA atau tulisan lainnya dari Jay Akbar

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Jay Akbar
Editor: Jay Akbar