tirto.id - Partai Demokrat memastikan tak ada pergantian Ketua Umum meskipun Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus menjaga istrinya, Ani Yudhoyono yang sedang sakit dan harus dirawat di Singapura hampir satu bulan ini.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan bahkan membantah bila Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang juga putra sulung SBY itu mengambil alih kepemimpinan partai.
Menurut Hinca, pergantian kepemimpinan di Demokrat mengharuskan adanya kongres partai yang sesuai dengan AD/ART. Kongres Partai Demokrat sendiri baru akan diselenggarakan pada 2020, usai Pemilu 2019.
"Pertama tidak ada dan tidak relevan [pergantian ketua umum]. Kami taat asas dan taat konstitusi. Kongres baru diselenggarakan 2020. Kami fokus dulu 2019 menyelesaikan pemilu," ujar Hinca di Kantor DPP Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Lantaran SBY tak bisa hadir secara fisik dalam kampanye Partai Demokrat, AHY pun ditunjuk sebagai pimpinan kampanye pemenangan Demokrat di Pemilu 2019. Namun, penunjukkan ini, kata Hinca bukan upaya untuk menjadikan AHY sebagai pimpinan partai menggantikan peran SBY.
"Komandan Kogasma kaitannya dengan pemenangan Pemilu. Semua kami fokus pemenangan pemilu," pungkasnya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto