Menuju konten utama

Delapan Dubes Baru Puji Indonesia Saat Temui Jokowi

Delapan Duta Besar baru dari negara-negara sahabat memuji peran Indonesia dalam kancah politik dan perekonomian internasional saat bertemu Jokowi

Delapan Dubes Baru Puji Indonesia Saat Temui Jokowi
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kedua kiri) berbincang dengan Duta Besar Luar Biasa Berkedudukan Penuh (LBBP) Republik Chile untuk Indonesia Gonzalo Mendoza Negri di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (4/10). Presiden menerima penyerahan surat-surat kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Designate Resident untuk Republik Indonesia (RI) dari 18 negara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyatakan para duta besar baru dari delapan negara, yang baru saja menyerahkan surat kepercayaan ke Presiden Joko Widodo, memuji peran penting Indonesia dalam kancah politik dan perekonomian global. Hal itu mereka sampaikan saat menemui Jokowi.

"Semua dubes yang baru saja menyerahkan surat kepercayaan itu menilai peran Indonesia sangat penting bagi kawasan dan dunia internasional," kata Retno di Istana Merdeka Jakarta, pada Kamis (12/1/2017) seperti dikutip Antara.

Lima duta besar itu berkedudukan di Jakarta dan tiga lainnya di luar Indonesia. Para Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) untuk Indonesia itu ialah Jean-Charles Berthonnet dari Prancis, Benabdellah Ouadia asal Maroko, Rui Fernando Sucena Do Carmo dari Portugal dan Joseph R. Donovan dari Amerika Serikat.

Empat lainnya ialah Azmal Kabir dari Bangladesh, Isop Patel dari Mauritius, Guillaume Kavuruganda, dari Rwanda dan Tom D. Kijiner dari Kepulauan Marshall.

Retno mencontohkan para duta besar delapan negara sahabat itu sepakat menilai Indonesia berperan besar dalam menjaga stabilitas kawasan ASEAN dan mengadvokasi sejumlah isu kemanusiaan.

"(Misalnya) terkait dengan isu di Rakhine State (Myanmar), (mereka) sangat mencermati dan mengapresiasi saat bicara dengan Presiden," kata Retno.

Para dubes juga memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.

"Mereka juga ingin meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dengan Indonesia,” kata Retno.

Sebagai contoh, kata Retno, Duta Besar Bangladesh secara spesifik menyatakan keinginan yang sangat kuat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Bangladesh, yang berpenduduk hampir 170 juta, mengimpor 150 gerbong kereta api dari Indonesia pada 2016 lalu. Tahun ini, kata Retno, jumlah ekspor gerbong kereta api ke Bangladesh akan dinaikkan.

“Bangladesh juga memerlukan batu bara (dari Indonesia) untuk mendukung industrinya,” ujar Retno.

Adapun duta besar Prancis, saat menemui Jokowi, membicarakan kemungkinan kolaborasi negaranya dengan Indonesia untuk mendorong perdamaian di Palestina. Retno menyatakan Indonesia selama ini secara resmi telah mendukung inisiatif Prancis untuk menggelar konferensi perdamaian internasional.

Sementara Duta Besar Maroko, menurut Retno, berharap bisa mengajak Indonesia bekerjasama dalam penanganan terorisme dan mempromosikan Islam yang moderat.

Retno menambahkan Duta Besar Amerika Serikat menyampaikan keinginan negaranya untuk melanjutkan kemitraan komprehensif dengan Indoensia. Sedangkan Duta Besar Rwanda menyatakan perlunya ada peningkatan kerja sama dagang karena tahun lalu perdagangan Indonesia ke Rwanda naik 12 kali lipat.

Baca juga artikel terkait DUTA BESAR atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom

Artikel Terkait