Menuju konten utama

Defisit RAPBN 2017 Ditetapkan 2,41 Persen dari PDB

Presiden Jokowi sebut Defisit anggaran RAPBN 2017 ditargetkan sebesar Rp332,8 triliun atau 2,41 persen dari PDB, dalam pidato kenegaraan dalam Sidang Paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa (26/8/2016). Jokowi juga menyebutkan enam asumsi dasar ekonomi makro 2017.

Defisit RAPBN 2017 Ditetapkan 2,41 Persen dari PDB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama DPR-DPD 2016 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8). Sidang tersebut berlangsung dalam rangka memperingati HUT Ke-71 Kemerdekaan RI. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Presiden Joko Widodo telah menyampaikan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Pada nota keuangan tersebut, pemerintah menargetkan defisit anggaran sebesar Rp332,8 triliun atau 2,41 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Target defisit RAPBN 2017 itu lebih besar dibanding defisit APBN 2016 sebesar Rp296,7 triliun atau 2,35 persen dari (PDB). Namun, jika dibandingkan dengan 2015, maka defisit tersebut lebih kecil karena realisasi defisit dalam APBN-P 2015 per 22 Januari 2016 adalah sebesar Rp292,1 triliun atau 2,56 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)

Perhitungan itu menggunakan asumsi dasar ekonomi makro seperti tertuang dalam RAPBN 2017 sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato kenegaraan dalam Sidang Paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa (26/8/2016).

Asumsi pertama, pertumbuhan ekonomi tahun 2017 diperkirakan mencapai 5,3 persen. Prospek perekonomian global diperkirakan akan membaik.

Kedua, laju inflasi tahun 2017 diperkirakan berada pada kisaran 4,0 persen. Penguatan konektivitas nasional diproyeksikan mampu menciptakan efisiensi sistem logistik nasional sehingga hal ini dapat mendukung terciptanya stabilitas harga komoditas.

Ketiga, nilai tukar rupiah diperkirakan sebesar Rp13.300 per dolar Amerika Serikat. Upaya penguatan di sektor keuangan dibangun oleh Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Kerangka pendalaman pasar keuangan diharapkan dapat mempengaruhi arus modal masuk ke pasar keuangan Indonesia serta dapat mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

Keempat, rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan, pada tahun 2017 diasumsikan berada pada tingkat 5,3 persen. Reaksi pasar dalam menghadapi kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat, serta kondisi inflasi domestik yang terkendali berkontribusi dalam upaya penurunan tingkat suku bunga SPN 3 bulan.

Kelima, asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia diperkirakan sebesar 45 dolar Amerika Serikat per barel. Peningkatan kebutuhan energi dalam rangka pemulihan ekonomi global menjadi faktor yang mempengaruhi harga minyak pada tahun 2017.

Keenam, volume minyak dan gas bumi yang siap dijual selama tahun 2017 diperkirakan mencapai 1,93 juta barel setara minyak per hari, yang terdiri dari produksi minyak bumi sebesar 780 ribu barel per hari dan gas bumi sekitar 1,15 juta barel setara minyak per hari.

Asumsi dasar ekonomi makro yang ditetapkan tersebut, menurut Jokowi, sebagai cerminan terhadap kondisi perekonomian terkini, agar memperhatikan proyeksi perekonomian mendatang sehingga diharapkan akan lebih realistis dan kredibel.

Baca juga artikel terkait ASUMSI RAPBN 2017 atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora