Menuju konten utama

Defisit APBN Januari 2019 Capai Rp45 Triliun, Lebih Besar dari 2018

Pemerintah mengumumkan angka defisit APBN 2019 pada bulan Januari sudah mencapai Rp45 triliun atau 0,28 persen terhadap PDB.

Defisit APBN Januari 2019 Capai Rp45 Triliun, Lebih Besar dari 2018
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan konferensi pers tentang Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (2/1/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.

tirto.id - Defisit APBN pada Januari 2019 tercatat sudah tembus Rp45 triliun atau 0,28 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka itu lebih besar Rp8,1 triliun dibandingkan defisit pada Januari 2018, yang hanya Rp37,7 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan realisasi pendapatan negara pada Januari 2019 tercatat senilai Rp108,1 triliun. Sedangkan realisasi belanja pemerintah pada periode awal tahun itu sudah mencapai Rp153,8 triliun. Akibatnya, tercatat defisit senilai Rp45 triliun.

"Keseimbangan primer tercatat defisit Rp45,8 triliun, lebih besar dari [Januari] tahun lalu yang nilainya Rp37,7 triliun. [Persentase] Terhadap PDB 0,28 persen, lebih besar dibandingkan [Januari] tahun lalu, 0,22 persen," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Kantornya, Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Sri Mulyani memerinci, pendapatan sektor perpajakan sudah tercatat mencapai Rp89,8 triliun atau 5 persen dari target APBN. Angka tersebut berasal dari Rp86 triliun setoran yang masuk ke direktorat Jenderal Pajak (5,5 persen dari target), serta Rp3,8 triliun dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (4,8 persen dari target).

Realisasi PPh Migas telah mencapai Rp6,3 triliun atau 9,5 persen dari target APBN, lebih tinggi dari capaian pada Januari 2018: Rp4,5 triliun. Pertumbuhannya juga tercatat sebesar 38,2 persen, lebih tinggi dibandingkan Januari 2018: 1,2 persen.

Sementara realisasi pajak non-migas telah mencapai Rp79,7 triliun atau 5,3 persen dari target APBN, melampuai capaian Januari 2018: Rp74,5 triliun. Pertumbuhannya juga tercatat lebih tinggi yakni 7 persen, dibandingkan Januari 2018: 5,4 persen.

"Kinerjanya [APBN 2019] masih cukup baik dan masih terjaga. Fokus reformasi perpajakan yaitu pajak dan bea cukai masih kita laksanakan," kata Sri Mulyani.

Sementara dari sisi pengeluaran, belanja Pemerintah sudah tercatat Rp76,1 triliun atau 4,7 persen dari target APBN 2019. Angka ini tumbuh 17,8 persen dibandingkan periode Januari 2018.

Detailnya, pada Januari 2019, belanja kementerian lembaga (K/L) mencapai Rp32 triliun atau 3,7 persen dari target APBN dan belanja non K/L sebesar Rp44,1 triliun (5,7 persen target APBN).

Baca juga artikel terkait APBN 2019 atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom