Menuju konten utama

Definisi Terbaru 'Kontak Dekat' Pasien COVID-19 Menurut CDC

Mengenal definisi baru 'kontak dekat' pasien COVID-19 menurut Centers for Disease Control and Prevention.

Definisi Terbaru 'Kontak Dekat' Pasien COVID-19 Menurut CDC
Ilustrasi Corona. foto/istockphto

tirto.id - Pejabat kesehatan federal mengeluarkan panduan baru pada hari Rabu terkait definisi "kontak dekat" dari individu yang terinfeksi COVID-19.

Perubahan yang dilakukan oleh oleh the Centers for Disease Control and Prevention ini kemungkinan besar akan berdampak pada sekolah, tempat kerja, maupun lingkup komunitas lainnya yang melibatkan banyak orang.

Panduan yang diperbaharui terkait definisi "kontak dekat" diartikan sebagai tindakan yang ditujukan kepada orang yang berada dalam jarak 6 kaki dari orang yang terinfeksi dengan jangka waktu sebanyak 15 menit selama 24 jam per hari.

Aturan ini juga berlaku dalam pertemuan yang singkat, seperti satu atau dua menit pada satu waktu.

Dikutip dari Today, Dr. William Schaffner, pakar penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennesse mengatakan bahwa paparan kumulatif atau paparan yang terus bertambah memiliki potensi bahaya dengan paparan terus-menerus selama 15 menit.

Alasan Definisi Terbaru 'Kontak Dekat' COVID-19 menurut CDC

Pembaruan definisi "kontak dekat" muncul ketika Jay Butler, wakil direktur penyakit menular CDC, Rabu di markas CDC di Atlanta, dalam berita pertama mengatakan kekecewaannya terhadap kasus yang terus meningkat hampir 75 persen di tiap negara.

Sebagaimana yang dilaporkan oleh The Washington PostCaitlin Rivers, ahli epidemiologi di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, menyebutkan bahwa perubahan ini adalah bagian yang penting.

Dia menambahkan bahwa waktu sebanyak 15 menit akan sangat mudah untuk dikumpulkan sedikit demi sedikit.

Hal ini dapat dilakukan ketika seseorang menghabiskan waktunya sepanjang hari, misalnya di lift, dan sebagainya.

Melalui panduan yang baru, dia berharap akan lebih banyak orang yang memahami arti dari "kontak dekat".

Tidak hanya itu, perubahan ini juga ditujukan untuk menjaga jarak sosial, bahkan beberapa interaksi dalam waktu yang sikat mampu menimbulkan potensi penularan.

Selain Caitlin Rivers, Tom Frieden mantan direktur CDC selama pemerintahan Obama juga mendukung perubahan ini.

Pasalnya, dalam sepekan terakhir calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan Senator Kamala D. Harris pernah berdekatan dengan seorang maskapai penerbangan yang telah dikonfirmasi positif COVID-19.

Setelah itu, salah satu anggota staff Haris rupanya dinyatakan positif. Namun begitu, menurut Manajer kampanye Biden, Jen O’Malley Dillon peristiwa tersebut tidak memenuhi syarat sebagai "kontak dekat" dalam pedoman lama.

Peristiwa yang sama juga terjadi pada petugas lembaga pemasyarakatan di Penjara Vermont, saat melakukan pertemuan singkat pada 28 Juli. Pertemuan itu juga dihadiri dengan enam narapidana yang belum dikonfirmasi positif COVID-19.

Tidak hanya itu, pertemuan ini juga dinyatakan aman karena Otoritas kesehatan dan koreksi Vermont telah melakukan penyelidikan menemukan fakta bahwa petugas tersebut tidak memenuhi definisi kontak dekat dalam panduan lama, dan dia terus bekerja.

Akan tetapi setelah seminggu berlangsung, karyawan tersebut rupanya telah mengalami gejala COVID-19. Gejala yang terjadi antara lain, kehilangan indra penciuman, dan penyecapan.

Kemudian karyawan ini juga mengalami flu, batuk, sesak napas, hingga kehilangan nafsu makan. Kemudian, ketika dites keesokan harinya pada 11 Agustus ditemukan data bahwa dirinya telah positif COVID-19.

Padahal, karyawan pada pertemuan dengan enam narapidana ini telah memakai berbagai perlengkapan sesuai protokol kesehatan yang berlaku, termasuk masker.

Laporan dari CDC, menegaskan kembali bahwa panduan "kontak dekat" yang baru menekankan pada seseorang yang berada dengan jarak 6 kaki dari orang yang terinfeksi hanya diperbolehkan dalam waktu sebanyak 15 menit 24 jam per hari.

Hal ini berlaku mulai dari 2 hari sebelum pertemuan dengan pasien penyakit tanpa gejala, serta 2 hari sebelum pasien ini dinyatakan positif COVID-19, hingga saat pasien diisolasi.

Kemudian, aspek yang perlu dipertimbangkan saat individu ingin melakukan pertemuan adalah durasi paparan, dan individu tersebut memiliki gejala COVID-19 atau tidak.

Tidak hanya itu, faktor lingkungan juga harus dipertimbangkan. Pertimbangan tersebut meliputi kondisi lingkungan yang penuh dengan ventilasi ataupun jumlah kepadatan penduduk.

Baca juga artikel terkait CDC atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yandri Daniel Damaledo