tirto.id - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut tagar #2019GantiPresiden yang diusung salah satu pasangan calon di Pilgub Jabar 2018 telah mempengaruhi perolehan suara dalam kontestasi tersebut.
"Tagar itu sangat mempengaruhi perolehan suara Pemilihan Gubernur di Jawa Barat," ujar Dedi Mulyadi di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (2/7/2018).
Dedi mengatakan tagar yang diusung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu itu menggerus perolehan suara untuknya yang berpasangan dengan Deddy Mizwar. Terlebih ketika kaus bertuliskan tagar tersebut ditampilkan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di ajang debat resmi.
Menurut dia, tagar itu membuat kelompok yang menolak Presiden Jokowi menjatuhkan pilihan di satu pasangan. Padahal, kata dia, pasangannya yakni Deddy Mizwar dikenal dekat dengan partai pengusung Sudrajat-Syaikhu yakni Gerindra dan PKS.
Namun akibat tagar tersebut, kata dia, perolehan suara dirinya bersama Deddy Mizwar banyak yang beralih kepada Sudrajat-Syaikhu yang sebelumnya kurang diunggulkan dalam sejumlah hasil survei. Menurut Dedi, tim Sudrajat-Syaikhu berhasil menggaungkan isu tagar tersebut dari pintu ke pintu.
Berdasarkan hasil quick count (hitung cepat) dari lembaga survei Saiful Mujani Research and Counsulting (SMRC) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, pemimpin suara dalam Pilgub Jabar 2018 adalah Ridwan Kamil-Uu Rhuzanul dengan suara 32,26 persen (SMRC) dan 33 persen (LSI).
Posisi kedua perolehan suara diraih pasangan yang didukung oleh PAN, Partai Gerindra, dan PKS, yaitu Sudrajat-Ahmad Syaikhu dengan 29,58 persen suara (SMRC) dan 28 persen (LSI Denny JA).
Sementara pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menempati posisi ketiga dengan perolehan suara 25,38 persen (SMRC) dan 26,1 persen (LSI), disusul TB Hasanuddin-Anton Charliyan yang mendapat 12,77 persen suara (SMRC) dan 13 persen (LSI).
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra