tirto.id - Capres nomor urut 01 Joko Widodo menyebutkan, penilaian Prabowo terkait infrastruktur yang dibangunnya tanpa feasibility (kemungkinan) adalah salah besar saat debat kedua Pilpres 2019 berlangsung.
"Ya kalau tadi Pak Prabowo menyampaikan pembangunan infrastruktur tanpa feasibility itu salah besar, karena ini sudah direncanakan lama," kata Jokowi saat Debat capres kedua Pilpres 2019 yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu (17/2/2019).
Menurut Jokowi, perencanaan infrastruktur selama ini sudah direncanakan lama dan semua idenya ada, misalnya LRT Palembang atau LRT dan MRT Jakarta.
"Semuanya butuh waktu memindahkan budaya yang seneng naik mobil sendiri kemudian masuk ke transportasi massa yang saya pelajari di negara lain butuh 10 sampai 20 tahun, artinya kalau masih belum ramai, memang baru 4-6 bulan. Mengenai Kertajati ini, tinggal menyelesaikan jalan tol sambung, ada Kertajati Bandung begitu rampung, airport Bandung, semuanya akan dipindahkan ke Kertajati," jelas Jokowi.
Sebelumnya, Prabowo menyatakan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan Jokowi kurang efisien dan banyak infrastruktur yang dikerjakan dilaksanakan dengan tergesa-gesa.
"Tim Pak Jokowi itu bekerjanya kurang efisien banyak infrastruktur yang dikerjakan dilaksanakan dengan grusa-grusu tanpa feasibility study yang benar dan ini mengakibatkan banyak proyek infrastruktur yang rugi," ujar Prabowo menanggapi Jokowi.
Debat kedua Capres yang dimulai pukul 20.00 WIB malam ini mengambil tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur.
Debat dipandu oleh Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki sebagai moderator, sementara tujuh panelis berasal dari kalangan akademisi dan para pakar dari berbagai bidang.
Tujuh panelis tersebut, yakni Rektor Institut Sepuluh November Surabaya (ITS) Profesor Joni Hermana, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nur Hidayati, Rektor IPB Arif Satria, juga ahli pertambangan ITB Profesor Irwandy Arif.
Lalu ada Pakar Energi Ahmad Agustiawan, Pakar Lingkungan Undip Sudharto P. Hadi, dan Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria Dewi Kartika juga terlibat sebagai panelis.
Debat disiarkan secara langsung oleh sejumlah stasiun televisi yaitu RCTI, GTV, MNC TV, dan INews TV, serta bisa disaksikan secara live streaming.
Editor: Maya Saputri