Menuju konten utama

Debat Pilpres 2019 Putaran Dua: Jokowi Bertahan, Prabowo Menyerang

Jokowi akan lebih banyak bertahan, sementara Prabowo sebaliknya. Demikian kata tim sukses masing-masing calon presiden.

Debat Pilpres 2019 Putaran Dua: Jokowi Bertahan, Prabowo Menyerang
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). ANTARA FOTO/Setneg-Agus Suparto/foc.

tirto.id - Debat kedua Pilpres 2019 akan berlangsung Ahad (17/2/2019) nanti. Tidak seperti putaran pertama yang diikuti seluruh kandidat, kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) merancang format head-to-head dengan mempertemukan calon presiden saja: Jokowi vs Prabowo.

Tema debat mengenai energi dan pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, serta infrastruktur.

Sejak beberapa minggu lalu, kedua orang ini, serta para tim suksesnya, telah menyiapkan banyak bahan dan argumen agar bisa mendominasi debat.

Bagaimana strategi mereka? Siapa yang bertahan dan siapa yang menyerang? Kelebihan dan kekurangan apa yang dianalisis oleh para tim sukses sehingga bisa menguntungkan kandidat?

Jokowi Bertahan

Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Verry Surya Hendrawan, mengatakan sebagaimana lazimnya petahana, Jokowi akan lebih banyak bertahan: memaparkan apa saja yang sudah dicapai selama 4,5 tahun terakhir.

"Infrastruktur apa saja yang sudah dicapai, energi terbarukan pembangkit listrik tenaga angin di Sulawesi, pangan, isu lingkungan, bagaimana Pak Jokowi minta Freeport taati rekomendasi Kementerian LHK," kata Verry saat dihubungi wartawan Tirto, Jumat (15/2/2019) sore.

Kendati akan lebih banyak bertahan, Verry mengatakan Jokowi juga sesekali menyerang jika dibutuhkan.

"Maksudnya, sebagai petahana yang punya banyak prestasi dan capaian, pasti akan diserang oleh kompetitor. Di situlah Pak Jokowi akan menyerang balik. Tentu serangan baliknya dengan prestasi. Jadi enggak memulai serangan duluan, biar Pak Prabowo saja yang menyerang duluan."

Verry sadar betul kalau tim kampanye Prabowo berisi orang-orang yang kaya pengalaman. Dari mulai Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Kepala Bappenas Kwik Kian Gie, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, hingga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.

Orang-orang ini jelas akan memberikan banyak masukan berdasarkan pengalaman mereka. Apalagi orang seperti SBY pernah ada di posisi Prabowo saat ini.

Tapi Verry tetap yakin jagoannya menang karena lawan hanya punya satu kekurangan yang sangat fundamental: Prabowo sendiri tak punya pengalaman.

"Tentunya ini bisa dimanfaatkan oleh Pak Jokowi."

Infografik Debat Dan Elektablitas

Infografik Debat Dan Elektablitas

Prabowo Menyerang

Tim ahli energi dan pangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirgo Purbo, mengatakan jagoannya akan lebih banyak mengkritisi. Dengan kata lain, bermain ofensif.

Ini bisa mereka lakukan karena menurutnya kebijakan Jokowi banyak gagalnya.

"Tidak semua [kebijakan di era Jokowi] berjalan dengan baik. Misalnya konsep satu harga. Itu baik, bagus. Tapi kalau stoknya enggak ada?" kata Sudirgo saat ditemui di markas BPN, di Jakarta Selatan, Jumat sore.

Prabowo akan mempresentasikan apa yang akan dia tambal dari kebijakan yang bolong-bolong itu. Dengan kata lain, Prabowo tak hanya akan memaparkan masalah dan kritik, tapi juga solusi.

Memang petahana lebih unggul, katanya, tapi itu bukan sesuatu yang tak bisa diatasi. Verry optimis debat nanti akan dimenangkan Prabowo.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Rio Apinino