tirto.id - Calon wakil gubernur Jawa Barat nomor urut empat Dedi Mulyadi dan calon gubernur nomor urut dua TB Hasanuddin berdebat soal penanggulangan kerusakan lingkungan yang terus terjadi di wilayah provinsi tersebut.
Debat Publik Pertama Pilgub Jabar 2018 ini diadakan oleh KPU Jawa Barat di Sabuga Bandung, Senin (12/3/2018) pukul 19.30 WIB.
Awalnya, Dedi Mulyadi melontarkan pertanyaan soal bagaimana paslon nomor dua menghadapi pihak yang memiliki akses politik dan ekonomi dan terlibat dalam kerusakan lingkungan atau penebangan liar. Sebab kerusakan lingkungan erat aitannya dengan bencana yang di wilayah tersebut.
"Kasus ini [kerusakan lingkungan] tak bisa lepas dari bagaimana seorang leader menegakkan aturan, yang kedua itu kesadaran dari kita semua, kesadaran dari masyarakat," jawab TB Hasanuddin.
Namun Dedi menyanggah dengan mengatakan bahwa mengatasi kerusakan lingkungan misalnya soal penebangan liar tak hanya tentang leader.
"Problemnya tidak cukup di leader karena persoalan kerusakan lingkungan berhubungan dengan ekonomi di lingkungannya sendiri," ujar Dedi.
Ia mengungkapkan penebangan kerap terjadi juga karena masalah ekonomi masyarakt. Masalah ekonomi ini membuat masyarakat tak berdaya. Ini pun dimanfaatkan para pembalak hutan.
"Sering kali masyarakat sekitar hanya tanda tangan kemudian dikasih Rp100.000 atau Rp200.000," kata Wakil Bupati Purwakarta pada periode (2003-2008).
Oleh sebab itu, Dedi menegaskan bahwa yang harus segera diselesaikan yaitu soal ekonomi.
"Bujuk rayu para pembalak, bujuk rayu para penambang, bujuk rayu orang-orang yang memiliki kepentingan di perusakan lingkungan akan kalah oleh ketahanan ekonomi dan sosial budaya masyarakat," kata Dedi.
Pernyataan Dedi ditanggapi calon wakil gubernur Jawa Barat Anton Charliyan dengan menyampaikan bahwa penyelesain masalah pembalakan liar dan kerusakan lingkungan tetap dengan penegakan hukum dan pemberdayaan para petani.
Debat Pilgub Jabar 2018 ini diikuti empat pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul, TB Hasanuddin-Anton Chaliyan, Sudrajat-Ahmad Syaiku, dan Dedy Miswar-Dedi Mulyadi.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora