Menuju konten utama

Dani Ceballos & Ambisi Emery Bikin Arsenal Bermain Bagai "Bunglon"

Tak cuma menjadi pengganti Ramsey, Ceballos bisa membantu Unai Emery mewujudkan ambisnya: bikin Arsenal bermain adaptif bagai bunglon.

Dani Ceballos & Ambisi Emery Bikin Arsenal Bermain Bagai
Dani Ceballos pemain baru Arsenal. Instagram/Arsenal

tirto.id - Setelah melewati berbagai spekulasi, Arsenal secara resmi mengumumkan kedatangan Dani Ceballos ke Stadion Emirates. Berstatus sebagai pemain pinjaman dari Real Madrid, Ceballos akan jadi pemakai kostum nomor punggung delapan yang baru ditinggal pemilik lamanya, Aaron Ramsey.

"Keberadaan pelatih [Unai Emery] adalah titik balik yang bikin saya tertarik bergabung ke tim ini. Dia adalah pelatih Spanyol dan dia tahu bagaimana saya bermain di klub lain. Dia adalah pelatih yang sangat paham taktik, yang saya rasa bisa membantu saya menempati posisi lebih sempurna," kata Ceballos dalam wawancara pertamanya dengan klub.

Emery memang menaruh kepercayaan besar pada Ceballos. Juru taktik asal Spanyol itu tak sedikit pun menyembunyikan rasa semringahnya usai berhasil memastikan kedatangan Ceballos.

"Kami tertarik mendatangkan Dani karena dia adalah pemain bertalenta dengan kemampuan teknis, kreativitas, dan kepresisian tinggi," tutur Emery.

Namun talenta saja jelas tidak cukup. Hal yang kemudian jadi pertanyaan, mengapa Emery ngotot mendatangkan Ceballos meski sudah punya banyak gelandang bertalenta seperti Matteo Guendouzi atau Lucas Torreira?

Mengalirkan Bola ke Depan

Unai Emery baru saja menjalani musim pertamanya sebagai pelatih Arsenal pasca-rezim panjang pelatih kawakan Arsene Wenger. Secara keseluruhan, musim 2018/2019 jadi perjalanan yang penuh gejolak bagi mantan juru taktik Sevilla tersebut. Kendati bisa mencapai final Liga Eropa dan sempat bikin rekor 22 laga beruntun tanpa kalah, banyak isu yang pada akhirnya bikin The Gunners seperti tim yang jalan di tempat.

Namun, satu yang tampaknya ingin dituntaskan Emery dengan perekrutan Ceballos yakni kendala taktikal di lini tengah.

"Saya ingin mewujudkan sebuah tim yang bisa berkamuflase seperti bunglon, bisa memainkan penguasaan bola, menyerang secara statis ketika menghadapi lawan, atau mengandalkan sebuah serangan balik," ungkap Emery pada awal periode kepelatihan di London.

Matteo Guendouzi dan Lucas Torreira, dua gelandang bertahan yang direkrut Emery di tahun pertamanya memang tak bisa dibilang tampil buruk. Tapi Emery akhirnya menyadari di balik potensi keduanya, baik Torreira maupun Guendouzi tak punya 'jiwa bunglon' sebagaimana yang dia inginkan. Begitu pula Granit Xhaka, gelandang jangkar lain warisan Arsene Wenger.

Sebagai pemain yang bertugas menyapu bola dan menghentikan alur serangan lawan, tiga nama itu memang tampil relatif bagus. Khususnya saat Emery memainkan formasi 3-4-1-2. Keduanya berperan penting melindungi pertahanan ketika wingback Arsenal fokus mengeksploitasi lawan lewat lebar lapangan.

Namun, saat Emery bermain dengan skema 4-2-3-1 dan ingin salah satu dari mereka menjadi penyalur bola dari lini tengah ke gelandang serang, baik Xhaka, Torreira, maupun Guendouzi tak mampu berkontribusi di atas rata-rata. Bukan hanya dalam mengumpan, tapi juga dalam membawa bola ke sepertiga lapangan lawan.

Misalnya Matteo Guendouzi, menurut data Wyscout, musim lalu per 90 menit dia cuma mencatatkan rata-rata 1,94 upaya dribel ke lapangan lawan. Angka itu lebih rendah ditorehkan Torreira (1,72) dan Xhaka (0,88).

Satu-satunya nama yang bisa diandalkan Emery adalah Aaron Ramsey, yang punya rapor 3,12 per 90 menit di kompetisi domestik. Namun, manajemen gagal mempertahankan pemain asal Wales itu karena memilih hengkang ke Turin musim panas ini.

Emery berharap Dani Ceballos bisa menutup, bahkan meningkatkan penetrasi pemain di tengah lapangan. Kendati bermain di liga yang berbeda, Ceballos setidaknya menunjukkan rapor yang tidak mengecewakan. Menurut hitung-hitungan Wyscout per 90 menit musim lalu dia rata-rata melakukan 3,4 upaya dribel. Angka ini bahkan lebih tinggi ketimbang Ramsey.

Meningkatkan Variasi Permainan

Namun Ceballos jelas tak akan repot-repot direkrut jika tujuannya sekadar menggantikan Ramsey. Selain demi meningkatkan penetrasi ketika memakai skema 4-2-3-1, Emery punya misi lain di balik kehadiran si gelandang: meningkatkan variasi permainan.

Analis sepakbola The Telegraph, Daniel Zeqiri mengklaim kedatangan Ceballos akan memungkinkan Arsenal bermain dengan formasi 4-3-3, skema yang jarang dipakai Emery sejak menginjakkan kaki di London.

4-3-3 memang menjadi primadona bagi para pelatih EPL. Pep Guardiola, Maurizio Sarri hingga Jurgen Klopp musim lalu mengandalkan skema ini. Penyebabnya, formasi ini menawarkan keleluasaan cara menyerang dan bertahan, baik dengan umpan pendek maupun panjang. Dalam formasi ini, setiap gelandang dan penyerang bisa memiliki tugas berbeda meski berdiri sejajar.

Namun Emery nyaris tak pernah mempertimbangkan hal tersebut. Alasannya satu, Arsenal kekurangan gelandang yang bisa mengakomodir banyak peran. Memainkan Ozil sebagai satu dari tiga pemain di tengah jelas kelewat berisiko karena dia bukan pemain bertipe pekerja yang mau turun membantu kedalaman ketika tim tertekan.

Sebaliknya, Torreira, Guendouzi, dan Xhaka adalah pekerja keras, bisa membantu build-up, namun tak punya kemampuan mengobrak-abrik pertahanan lawan apabila trisula terdepan kesulitan.

Dengan kedatangan Ceballos, menurut Zeqiri, masalah itu bisa saja teratasi. Sebab bukan cuma piawai dalam melakukan dribel, Ceballos juga punya reflek menyerang bagus. Dia bisa jadi pemain yang cocok jika disandingkan dengan Torreira, Xhaka, bahkan Guendouzi di formasi 4-3-3.

“Akan membutuhkan pembelian satu winger atau penyerang sayap jika Arsenal ingin mengandalkan 4-3-3 tanpa Ozil. Tapi bagaimanapun skema Emery, Ceballos adalah sosok gelandang progresif yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah keseimbangan Arsenal,” tulis Zeqiri.

Di musim perdananya, Emery nyatanya berhasil membuktikan jika dia adalah tipe pelatih yang bisa menerapkan berbagai skema baru untuk ukuran tim seperti Arsenal. Dan jika variasi itu terus bertambah, bukan tidak mungkin musim depan Arsenal bakal menyulitkan kandidat-kandidat juara EPL macam City dan Liverpool.

Baca juga artikel terkait KLUB SEPAK BOLA atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Gilang Ramadhan