tirto.id -
Kontributor ANTARA yang tinggal di daerah itu melaporkan, lumpur hitam itu berasal dari tanggul kali yang terletak di bagian timur Kelurahan Petobo di Jalan H.M. Soeharto.
Tanggul roboh saat gempa mengguncang daerah itu dan seketika lumpur menghantam rumah-rumah penduduk di bagian Ranjule Kelurahan Petobo sekitar pukul 18.07 Wita.
Saat itu, bertepatan dengan waktu salat maghrib. Banyak masyarakat utamanya beragama Islam berada di masjid.
Sebagian warga berada di rumah. Mereka tidak dapat berbuat banyak utamanya tindakan penyelamatan diri.
Warga menyelamatkan diri dari terjangan lumpur hitam. Sebagian warga melarikan diri ke barat atau utara dan selatan Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan.
Namun, hanya segelintir warga yang dapat menyelamatkan diri dari peristiwa petang itu.
Lumpur hitam setinggi lima meter memorak-porandakan bangunan di bagian barat dari rumah sakit bersalin, menutup semua akses rumah-rumah warga.
Sampai saat ini upaya pencarian korban belum dilakukan. Warga Petobo mengungsi di Desa Ngatabaru, Loru, dan Parovo, Kawatuna.
Di lokasi pengungsian mereka saling bertanya tentang keselamatan keluarga mereka.
Saat ini, mereka membutuhkan bantuan pakaian, pembalut, air minum, makanan, dan obat-obatan.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri