tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa bumi dengan magnitudo 6 yang mengguncang Bali dan sekitarnya pada Senin pagi, 16 Juli 2019, mengakibatkan sejumlah bangunan rusak.
"Satu korban luka-luka dan 38 bangunan mengalami kerusakan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (16/7/2019).
Agus menjelaskan, 38 bangunan yang mengalami kerusakan tersebut terdiri atas rumah, sarana peribadatan, fasilitas pendidikan, sarana kesehatan, hotel dan toko.
Menurut Agus, gempa ini terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.
Gempa dengan magnitudo 6 terjadi sekitar pukul 07.18 WIB, hari ini. Pusat gempa ada di laut, pada 83 km arah barat daya Nusa Dua, Bali dan di kedalaman 68 km. Guncangan akibat gempa tersebut terasa di Bali, Lombok hingga sejumlah daerah di Jawa Timur.
BNPB pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Masyarakat diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ujar Agus.
Dia menambahkan BNPB juga meminta masyarakat untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya sudah cukup tahan terhadap guncangan gempa.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Addi M Idhom