tirto.id - Pandemi virus Corona atau COVID-19 yang melanda dunia membuat Superliga Argentina tidak menerapkan degradasi selama dua musim.
Keputusan yang disebabkan “kekacauan jadwal” sebagai dampak pandemi tersebut diumumkan oleh Presiden Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA), Claudio Tapia pada Senin (27/4/2020) lalu.
“Kami mengakhiri turnamen. Idenya adalah kembali bermain tetapi jika pihak berwenang mengizinkan dan dengan keamanan maksimum,” ucap Tapia kepada saluran televisi lokal sebagaimana dikutip Antara.
Superliga Argentina musim 2019/2020 sudah selesai dengan Boca Juniors keluar sebagai juara pada Maret lalu. Caros Tevez dan kolega meraih trofi ke-34 mereka di pekan terakhir dengan mengalahkan Gimnasia 1-0.
Berkat keputusan AFA, tiga klub yang seharusnya terdegradasi yaitu Central Cordoba, Patronato, dan Gimnasia La Plata tetap berada di divisi teratas untuk dua musim ke depan. Di sisi lain, Tapia menyebut promosi ke Superliga tetap dilakukan.
Keputusan AFA memberi angin segar kepada legenda hidup Argentina, Diego Armando Maradona. Eks pemain Napoli tersebut merupakan juru taktik Gimnasia La Plata sejak September 2019.
Maradona gagal mengangkat La Plata dan seharusnya terdegradasi musim ini, namun tetap bertahan di Superliga berkat keputusan AFA.
Superliga Argentina punya rumus unik untuk menentukan degradasi, yakni berdasarkan koefisien tiga tim terbawah.
Koefisien ini didapat dari nilai poin-per-gim yang dihitung dari perolehan poin tiga musim terakhir hingga mendapatkan rata-rata poin. Tiga tim dengan rata-rata poin terbawah langsung terdegradasi ke Primera B.
Di lain sisi, pandemi COVID-19 semakin berdampak ke Argentina. Pada Senin (27/4) lalu, di Argentina dilaporkan terdapat 3.892 kasus positif dengan 192 meninggal.
Presiden Alberto Fernandez memperpanjang masa karantina (lockdown) nasional hingga 10 Mei 2020.
Di ranah sepak bola, Argentina secara efektif menunda Copa Superliga yang sedianya dilangsungkan pada Mei.
Pandemi juga berdampak ke sepak bola Amerika Latin secara keseluruhan. Copa America yang sedianya digelar tahun ini ditunda hingga setidaknya tahun 2021.
Penulis: Ikhsan Abdul Hakim
Editor: Iswara N Raditya