tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan jumlah pekerja yang telah di-PHK saat ini sudah menyentuh 2,1 juta orang. Hal ini sejalan dengan dampak COVID-19 pada dunia usaha dan menimbulkan pertumbuhan Q2 2020 terkontraksi 5,32 persen.
“Jumlah yang kena PHK meningkat. Naik jadi 2,1 juta,” ucap Airlangga dalam pembukaan virtual rapat kerja dan konsultasi APINDO, Rabu (12/8/2020).
Angka yang disampaikan Airlangga ini mengalami kenaikan dari angka yang pernah ia sampaikan pada April lalu. Pada 30 April 2020, ia mencatat jumlah yang di-PHK hanya 375 ribu orang. Lalu 1,4 juta lainnya baru dirumahkan saja sehingga total 1,7 juta yang terkena dampak COVID-19.
Meski demikian, angka yang disampaikan Airlangga ini masih di bawah perkiraan sejumlah lembaga. Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) misalnya mencatat jumlah pengangguran sudah bertambah 3,7 juta orang selama pandemi.
Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan jumlah karyawan yang sudah terkena PHK bisa mencapai 6 juta. Jumlah itu masih mencangkup sebagian pekerja yang dirumahkan juga.
Namun Airlangga yakin tren ini akan segera berbalik. Pasalnya ia mengklaim sejumlah institusi pemeringkat dan lembaga dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik. Bahkan berada di jalur positif di 2021.
Selain itu, sejumlah indikator aktivitas dunia usaha katanya juga sudah pulih. Penjualan kendaraan bermotor dari terkontraksi 82,3 persen di Mei 2020 sudah membaik jadi hanya terkontraksi 54,6 persen di Juni 2020.
Penjualan ritel masih terkontraksi 14,4 persen di Juni 2020 meski sudah membaik dari Mei 2020 terkontraksi 20,6 persen. Indeks keyakinan konsumen juga naik dari hanya 77,8 menjadi 83,8 di Juni 2020.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz