tirto.id - Topan kamuri yang melanda sejumlah kawasan di Luzon, Filipina sejak Senin (2/12/2019) malam membuat sejumlah olahraga luar ruangan ditunda. Akibat penundaan ini, muncul wacana pelaksanaan SEA Games bakal diperpanjang.
Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia, Harry Warganegara membenarkan adanya wacana tersebut. Namun menurut Harry keputusan belum dikeluarkan pihak panitia. Yang jelas, pihak kontingen seluruh negara berharap tidak ada keputusan yang merugikan secara finansial.
“Kami juga bilang ke panitia saat pertemuan CdM agar mereka mempertimbangkan soal penambahan hari, belum lagi perubahan tiket yang akan menjadi biaya ekstra, jadi jika kami menambah hari agar tidak dikenakan biaya," ujarnya Selasa (3/12/2019), seperti dilansir Antara.
Berdasarkan laporan terkini, seluruh olahraga di Klaster Clark mengalami penundaan sejak Senin kemarin.
Bukan cuma topan kamuri, hujan dan angin kencang yang melanda sebagian kawasan Filipina membuat pelaksanaan sejumlah lomba mengalami kendala.
Di area World Trade Center Manila misal, petugas dari PHISGOC mulai melakukan penurunan bendera kontingen karena khawatir terkena hujan.
“Namanya badai ini kan force majeur, kita tidak bisa intervensi,” sambung Harry.
Hingga artikel ini rilis, gelaran SEA Games 2019 masih didominasi tuan rumah. Kontingen Filipina telah mengumpulkan 39 medali emas, 21 perak, da 14 perunggu.
Indonesia sendiri masih terpaku di urutan keempat. Kontingen Garuda mengemas 9 emas, 12 perak, dan 13 perunggu sejauh ini. Emas terakhir disumbang Puspa Arumsari, dari cabor pencak silat nomor seni tunggal putri.
Editor: Agung DH