Menuju konten utama

Daftar Wisata Alam, Budaya dan Religi di Bojonegoro

Deretan objek wisata di Bojonegoro mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisaya religi, wisata belanja.

Daftar Wisata Alam, Budaya dan Religi di Bojonegoro
Objek Wisata Kayangan Api di Bojonegoro. FOTO/dinbudpar.bojonegorokab.go.id

tirto.id - Bojonegoro, Kabupaten yang berada dibagian timur pulau Jawa, Provinsi Jawa Timur memiliki pesona alam yang menakjubkan dan tempat-tempat yang belum terjamah yang masih belum banyak orang yang mengetahui. Mulai dari situs wisata, situs bersejarah, spot berswafoto hingga air terjun yang memanjakan mata.

Bojonegoro menawarakan cukup banyak wisata yang dapat dipilih untuk dikunjungi. Baik itu wisata alam, sejarah, religi maupun kuliner. Berikut wisata yang ada di Bojonegoro;

Wisata Alam

Kayangan Api

Kayangan Api, terletak di kawasan hutan lindung di Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngasem. Kayang Api merupakan sumber api yang tak kunjung padam.

Berdasarkan cerita yang ada, Kayangan Api adalah tempat bersemayamnya Mbah Kriyo Kusumo atau Empu Supa atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Pandhe yang berasal dari kerajaan Majapahit.

Terdapat kubangan lumpur yang berbau belerang disebelah barat sumber api. Menurut kepercayaan, Mbah Kriyo Kusumo masih beraktivitas sebagai pembuat alat-alat pertanian dan pusaka seperti keris, tombak, cundrik dan lain-lain.

Waduk Pacal

Waduk Pacal merupakan objek wisata bangunan sarana pengairan peninggalan zaman Belanda tahun 1933 yang terletak kurang lebih 35 Km dari arah selatan ibukota Kabupaten Bojonegoro.

Untuk ke waduk ini pun tidak menjadi permasalahan, dikarenakan untuk menuju ke objek wisata tersebut dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi baik motor maupun mobil, juga dengan menggunakan angkutan umum seperti bus yang jurursannya Bojonegoro-Nganjuk kemudian turun di pertigaan waduk pascal dan menuju lokasi waduk dengan jalan kaki sejauh 2 Km.

Wisata Budaya

Budaya Masyarakat Samin

Menjunjung tinggi ajaran Samin Surosentiko, yaitu kesederhanaan, keterbukaan, keikhlasan, dan selalu menjaga keseimbangan alam merupakan hal yang masih dipegang teguh oleh komunitas masyarakat Sanin.

Komunitas masyarakat Sanin ini sering menjadi tempat penelitian bagi beberpa peneliti. Komunitas ini tinggal berkelompok di Dukuh Jepang, Desa Margomulyo, kurang lebih 60 km arah barat daya Kota Bojonegoro.

Tayub

Tayub adalah tarian persahabatan yang sangat populer di kalangan orang Bojonegoro dan sekitarnya. Tarian ini biasanya dilakukan oleh laki-laki dan diiringi dengan instrumen Gamelan dan lagu-lagu Jawa yang dinyanyikan oleh 'Waranggono'.

Lirik biasanya diisi dengan saran atau instruksi. Pertunjukan tari ini biasa digunakan untuk mengisi acara yang diadakan oleh orang-orang Bojonegoro atau acara tradisional lainnya.

Umumnya, dalam melakukan acara, tarian Tayub ini memiliki koordinat dalam kelompok tertentu dengan namanya masing-masing. Biasanya, kelompok tari Tayub ini terletak di Kabupaten Temayang dan Kabupaten Bubulan yang berjarak sekitar 30 km dari kota Bojonegoro.

Wayang Thengul

Wayang Thengul adalah wayang khas Bojonegoro dalam bentuk 3 dimensi dan diiringi oleh instrumen Jawa (Gamelan) bernama Pelog / Slendro. Meskipun, Wayang Thengul ini jarang ditampilkan, tetapi keberadaannya selalu menjadi daya tarik di Kabupaten Bojonegoro, terutama di Kabupaten Kanor yang berjarak sekitar 40 km dari kota Bojonegoro.

Wisata Minat Khusus di Tambang Minyak Tradisional

Bagi yang ingin melihat tambang minyak yang masih dilakukan secara tradisional, bisa datang ke Desa Hargomulyo dan Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, ± 50 km barat laut kota Bojonegoro.

Aktivitas penambangan dilakukan antara pukul 07.00 – 11.00 WIB. Tambang minyak ini sangat unik. Meski demikian, cara ini dapat menggali sumber minyak hingga kedalaman 800 meter ke dalam perut bumi.

Wisata Religi

Kubur Kalang

Peti kubur batu Kalang, merupakan situs yang diperkirakan berasal dari masa perundagian pada zaman prasejarah, bahkan berasal dari masa Hindu Buddha yang masih melanjutkan tradisi prasejarah.

Kubur Kalang ini terletak di Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro,, saat ini masih bisa ditemui setidaknya di sembilan titik. Jumlahnya 100 lebih, dengan jarak antartitik kelompok peti kubur batu bervariasi antara 150 meter dan 1 kilometer.

Wali Kidangan

Makam Wali Kidangan, makam yang setiap harinya yang tidak pernah sepi oleh peziarah dari daerah ini terletak di puncak bukit di Desa Sukorejo Kecamatan Malo kurang lebih 25 km utara kota Bojonegoro.

Makam ini dipercaya sebagai makam seorang ulama besar dari Kesultanan Pajang bernama Syeh Mukodar, tapi ada pula yang menyebut Pangeran Kumbang Ali-ali. Sebagian masyarakat lain menyebutnya Narasoma.

Petilasan Angling Dharma

Konon, Petilasan Angling Dharma ini adalah tempat pemandian, tempat Dewi Setyowati bertemu Prabu Angling Dharma yang menjelma menjadi burung Mliwis Putih. Petilasan ini berupa tumpukan batu bata di bawah Pakon Watu. Jenis tanahnya seperti bekas pemukiman.

Menurut masyarakat sekitar, tempat ini merupakan gapura. Di lokasi tersebut terdapat tanah embat yang selalu basah. Petilasan ini terletak di Desa Wotan Ngare Kecamatan Kalitidu 21 km arah barat Kota Bojonegoro.

Wisata Belanja

Meubel Sukorejo

Produk meubelair di Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro ini merupakan salah satu dari sekian banyak olahan kayu jati di Kabupaten Bojonegoro yang terkenal akan olahan kayu jati yang berkualitas tinggi.

Ragam produknya tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar regional namun sudah mampu menembus pasar mancanegara. Tahun 2010 Desa Sukorejo dicanangkan sebagai Desa Wisata Kerajinan Kayu dan Meubel oleh Bupati Bojonegoro.

Kerajinan Bubut Kayu

Kerajianan yang berpusat di Desa batokan, Kecamatan Kasiman, kurang lebih 45 km arah barat kota Bojonegoro ini memanfaatkan limbah industri meubelair ini menghasilkan cinderamata yang artistik dan bernilai jual tinggi.

Produk yang dihasilkan anatara lain jam dinding, miniatur mobil, sepeda motor, delman, becak, guci, tempat payung, kap lampu, petromak dan lain-lain.

Kerajinan Patung Hewan

Di Bojonegoro juga akan menemukan banyak perajin patung hewan yang berbahan baku kayu seperti di Desa Banaran. Sapi, kuda, menjangan dalam berbagai ukuran hingga seukuran hewan aslinya diproduksi di Desa yang berjarak 25 km arah utara kota Bojonegoro.

Batik Jonegoroan

Sentra perajin batik terdapat di Desa Jono Kecamatan Temayang 25 km arah selatan Kota Bojonegoro, Desa Purwosari 27 km arah barat Kota Bojonegoro dan Desa Prayungan Kecamatan Sumberejo 17 km arah timur Kota Bojonegoro.

Terdapat 14 motif yang menjadi batik khas Bojonegoro, Sekar Jati, Jagung Miji Emas, Parang Dahana Munggal, Mliwis Mukti, Gastra Rinonce, Pari Sumilak, Sata Ganda Wangi, Parang Lembu Sekar Rinambat, Rancak Thengul, Woh Roning Pisang, Surya Salak Kartika, Pelem-pelem Suminar, Sekar Rosella Jonegoroan dan Belimbing Lining Lima. Ke 14 motif tersebut merupakan visulalisasi potensi Kabupaten Bojonegoro.

Wisata Agro

Wisata Agro Belimbing

Wisata agro andalan Kabupaten Bojonegoro adalah Buah Belimbing di Desa Ngringin Rejo dan Desa Mojo Kecamatan Kalitidu. Belimbing ini buahnya besar dan sangat manis. Pengunjung bisa memetik sendiri dari pohon.

Luas areal sekitar 21 hektar. Lokasinya sekitar 15 km arah barat Kota Bojonegoro. Dan pada tahun 2014, Wisata Agro Belimbing mendapat juara pertama dalam Anugerah Wisata Jawa Timur untuk kategori Wisata Buatan.

Wisata Agro Salak

Salak Wedi di Desa Wedi dan Desa Tanjung Harjo, Kecamatan Kapas, merupakan produk wisata andalan Kabupaten Bojonegoro. Rasa buah Salaknya begitu berbeda dengan buah Salak yang ada di Indonesia yaitu manis, asam dan segar. Luas areal perkebunan salak tersebut sekitar 23 hektar.

Baca juga artikel terkait OBJEK WISATA atau tulisan lainnya dari Muhammad Fadly

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Muhammad Fadly
Penulis: Muhammad Fadly
Editor: Yantina Debora