tirto.id - Sistematika pendaftaran Kartu Prakerja bakal mengalami perubahan pada tahun 2023 mendatang. Berdasarkan Perpres RI Nomor 113 Tahun 2022 dan Permenko Nomor 17 Tahun 2022, pelaksanaan program ini akan digelar secara luring (offline) dengan skema normal. Pembaruan ini dijadwalkan mulai diterapkan pada triwulan I 2023.
Kartu Prakerja adalah program pemerintah berupa biaya pelatihan yang bertujuan mengembangkan kompetensi kerja. Sasaran penerima program ini adalah angkatan kerja, berusia 18 tahun ke atas, sedang tidak sekolah/kuliah, serta hanya berlaku/diberikan sekali seumur hidup.
Program ini pertama kali diluncurkan sekaligus membuka pendaftaran gelombang pertama pada April 2020. Lantaran pertama kali dibuka pada masa pandemi, sistematika Prakerja dilaksanakan secara daring.
Para calon penerima insentif ini mendaftar melalui situs resmi yang disediakan Kementerian Tenaga Kerja. Setelah itu, mereka bakal mengikuti proses seleksi yang juga diadakan secara daring.
Peserta yang berhasil lolos bakal mendapat insentif dengan kisaran biaya pelatihan Rp3-7 juta. Selain itu, mereka juga bakal memperoleh subsidi uji kompetensi hingga Rp90.000. Ada juga insentif untuk persiapan melamar pekerjaan dengan kisaran Rp600.000.
Rangkaian pelatihan akan dilaksanakan secara daring di lembaga vokasi yang sudah disediakan. Kemudian, para peserta berhak mendapatkan sertifikat, yang nantinya berguna sebagai modal mencari pekerjaan.
Sistematika Kartu Prakerja Skema Normal
Kini, Kementerian Tenaga Kerja melalui Perpres RI Nomor 113 Tahun 2022 dan Permenko Nomor 17 Tahun 2022 berencana melaksanakan program Prakerja dengan skema normal. Metode pelatihan yang semula digelar secara daring, kini bakal dilaksanakan secara luring serta bauran (hybrid).
Dengan skema baru itu, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, artinya insentif yang diberikan bakal disesuaikan. Besaran uang yang semula diterima peserta sebanyak empat kali senilai Rp600 ribu, kini dikurangi menjadi Rp600 ribu diterima satu kali saja.
Hal itu diterapkan karena fokus pelaksanaan Program Prakerja kali ini adalah kompetensi kerja. Karenanya, pengurangan besaran insentif tersebut nantinya bakal dialokasikan ke biaya pelatihan.
Sebelumnya, biaya pelatihan Program Prakerja Skema Semi-Bansos hanya Rp1 juta. Kini, besaran yang dikeluarkan untuk peningkatan kompetensi tersebut meningkat menjadi Rp3,5 juta.
Pelatihan yang diikuti oleh para peserta nantinya bakal dilaksanakan secara daring, luring, dan bauran. Jam pelatihannya juga bakal diperlama menjadi 15 jam.
Jadwal Pendaftaran Kartu Prakerja Skema Normal
Jadwal pendaftaran Kartu Prakerja masih belum diumumkan secara pasti. Namun, yang jelas, Airlangga mengatakan bahwa skema normal ini akan dilaksanakan pada triwulan I tahun 2023 mendatang.
Program Kartu Prakerja hingga saat ini telah menyelesaikan pendaftaran Gelombang 47. Pelaksanaannya juga telah melewati tahap pelatihan dan penautan akun bank/e-wallet.
Sejak dilaksanakan pertama kali secara daring pada April 2020, menurut keterangan laman resmi Kominfo, Program Prakerja telah menjangkau sekitar 3 persen penyandang disabilitas dan 2,9 persen pekerja migran Indonesia. Selain itu, terdapat 47,59 persen penerima dari 212 kabupaten/kota yang tergolong wilayah kurang mampu, 19 persen penerima berpendidikan SD atau sederajat, dan 49 persen perempuan.
Biaya yang telah dikeluarkan pemerintah untuk alokasi insentif telah mencapai Rp8,72 triliun.
Editor: Addi M Idhom