tirto.id - Pihak Facebook telah mengumumkan akan memperketat keamanan di platform jejaring sosial mereka sejak diketahui puluhan juta data pengguna bocor dan disalahgunakan untuk kepentingan politik.
Data-data pengguna tersebar melalui Application Program Interface (API), yang akan mengizinkan penyedia layanan ketiga untuk mengambil informasi dari berbagai modul Facebook, seperti acara, daftar pertemanan, grup dan laman.
Dilansir dari laman GSM Arena, demi meningkatkan keamanan, Facebook membatasi data yang tersedia untuk layanan ketiga dari modul-modul tersebut.
Setelah diperketat login ke akun Facebook akan membutuhkan izin tambahan dari pengguna untuk membagikan informasi seperti foto, check-in, video dan lainnya kepada layanan ketiga.
Penyedia layanan ketiga tidak lagi dapat meminta akses ke informasi pribadi seperti agama, politik, status hubungan, histori pendidikan atau pekerjaan, dan hal-hal lainnya yang menyatakan kesukaan atau ketidaksukaan pengguna Facebook.
Selanjutnya, pengembang aplikasi juga tidak akan dapat mengakses informasi pengguna jika aplikasi tersebut sudah tidak digunakan selama tiga bulan.
Dalam beberapa waktu ke depan untuk melindungi data pengguna, Facebook juga akan mengubah API untuk Instagram. Selain itu, pengguna tidak bisa lagi mencari profil di Facebook melalui nomor telepon atau alamat email.
Perubahan lain adalah histori teks dan panggilan telepon tidak dapat membaca konten pesan, melainkan dengan siapa pengguna sering berkontak. Pengguna dapat memilih untuk mematikan fitur ini dan log SMS serta telepon yang berusia di atas setahun akan dihapus.
Mulai 9 April 2018, pengguna Facebook akan melihat tautan di atas Newsfeed mengenai aplikasi apa saja yang mereka gunakan dan informasi apa saja yang dapat diakses aplikasi tersebut. Facebook akan memberi tahu pengguna jika data mereka bocor dan digunakan oleh Cambridge Analytica.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani