Lebih Baik Daftar SNBP-SNBT Dulu atau KIP Kuliah?

tirto.id - Pendaftaran KIP Kuliah biasanya dibuka satu hari sebelum registrasi SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) dibuka. Penutupan pendaftaran KIP Kuliah ditutup satu hari sebelum tenggat waktu terakhir SNBP. Lalu, lebih baik daftar SNBP dulu atau KIP Kuliah dulu?

SNBP adalah salah satu jalur masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui penelusuran prestasi akademik lewat nilai rapor, dan prestasi akademik atau pun non-akademik lainnya. Setiap PTN memiliki kuota mahasiswa baru dari jalur SNBP minimal 20 persen.

Adapun yang berasal dari keluarga tidak mampu namun memiliki potensi prestasi akademik, dapat dibantu biaya pendidikannya jika masuk perguruan tinggi melalui program KIP Kuliah. Pendaftaran KIP Kuliah dibuka setiap tahunnya untuk tiga jalur masuk perguruan tinggi, yaitu SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri. Siswa yang ikut KIP Kuliah mesti melakukan pendaftaran sesuai jadwalnya dan mengikuti ketentuan yang ada.

Lebih Baik Daftar SNBP Dulu atau KIP Kuliah Dulu?

SNBP diikuti oleh siswa eligible yang didaftarkan oleh sekolah, Data nilai para siswa akan dimasukkan ke sistem pengisian PDSS (Pangkalan Data dan Sekolah). Setelah semua data terunggah, giliran siswa melakukan pendaftaran SNBP dan data perlu dilakukan finalisasi yang tidak bisa diubah lagi.

Jika siswa peserta SNBP juga ingin mengikuti seleksi KIP Kuliah, perlu memperhatikan urutan terkait daftar KIP dulu atau daftar kuliah dulu lewat SNBP. Urutan ini perlu diperhatikan agar kedua program bisa sama-sama lancar diikuti.

Siswa yang ingin mendaftar KIP Kuliah sangat disarankan untuk melakukan pendaftaran KIP Kuliah terlebih dahulu. Batas akhirnya yaitu satu hari sebelum melakukan pendaftaran SNBP.

Tujuannya yaitu agar nantinya proses sinkronisasi data KIP Kuliah dengan data pendaftar SNBP bisa berjalan lebih lancar. Saat siswa lulus SNBP, pihak perguruan tinggi bisa segera melakukan proses verifikasi KIP Kuliah karena datanya sudah ada. Oleh sebab itu, siswa sebaiknya mendaftar KIP Kuliah lebih dahulu, lalu dilakukan sinkronisasi dengan SNBP

Jika sudah finalisasi SNBP, apakah bisa daftar KIP Kuliah? Saat siswa sudah terdaftar di KIP Kuliah, memilih jalur seleksi, dan melakukan sinkronisasi, nantinya data SNBP muncul secara otomatis di akun KIP Kuliah. Setelah itu, siswa baru melakukan finalisasi pendaftaran SNBP.

Berapa lama sinkronisasi KIP Kuliah? Proses sinkronisasi berlangsung kurang lebih 2-10 hari.

Kalau Sudah Selesai Daftar SNBP Apa bisa Daftar KIP Kuliah?

Mendaftar KIP Kuliah setelah selesai mendaftar SNBP tidak dianjurkan. Siswa justru bisa mengalami kerugian.

Saat mendaftar KIP Kuliah didahulukan, akan mempermudah pihak perguruan tinggi memetakan calon mahasiswa yang masuk melalui skema KIP Kuliah. Siswa pun lebih mendapatkan prioritas.

Sebaliknya, jika siswa melakukan pendaftaran KIP Kuliah usai dinyatakan lolos SNBP, maka tidak ada jaminan dirinya akan diterima menjadi penerima KIP Kuliah. Alasannya, pihak perguruan tinggi tidak memiliki pertimbangan sebelumnya bahwa yang bersangkutan layak sebagai penerima program pembiayaan tersebut.

Sebaiknya Daftar SNBT Dulu atau KIP Kuliah Dulu?

SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) berlangsung setelah selesainya SNBP. Peserta SNBT juga memiliki peluang yang sama untuk menjadi penerima KIP Kuliah saat ia diterima masuk di perguruan tinggi dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Terkait mana yang lebih dulu antara mendaftar SNBT atau KIP Kuliah, tetap dianjurkan untuk melakukan registrasi KIP Kuliah sebagai urutan pertama lalu berlanjut mendaftar SNBT.

Alasannya sama seperti pada kasus SNBP sebelumnya. Jika siswa mendaftar KIP Kuliah lebih dulu, perguruan tinggi bisa melakukan pemetaaan calon mahasiswa baru melalui skema tersebut. Alhasil perguruan tinggi juga akan memberikan prioritas untuk siswa yang sudah terdaftar di KIP Kuliah.

Jika siswa akhirnya lolos SNBT, pihak perguruan tinggi dapat secepatnya melakukan tindak lanjut verifikasi data peserta untuk diseleksi. Siswa akan menjadi penerima KIP Kuliah ketika ia memenuhi persyaratan yang ditentukan seperti dari keluarga miskin dan memiliki potensi prestasi akademik.