Menuju konten utama

Daftar Kesalahan dalam Mengatur Keuangan di Usia Muda

Mengatur keuangan dengan baik penting untuk dilakukan saat berusia muda, termasuk ketika masih berstatus mahasiswa.

Daftar Kesalahan dalam Mengatur Keuangan di Usia Muda
Ilustrasi Milenial mengelola keuangan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Bagi banyak anak muda, masa kuliah merupakan pengalaman manajemen uang pertama mereka. Namun, banyak dari anak muda belum cakap mengatur keuangannya sendiri.

Tak hanya mahasiswa, kesulitan dalam mengatur keuangan juga kerap dialami anak muda, usia 20 hingga 30-an. Meski telah memiliki penghasilan sendiri, tapi tak jarang mereka kesulitan mengatur keseimbangan antara pengeluaran, pendapatan, dan menabung.

Oleh karena itu, orangtua perlu menyadari perlunya mengajarkan pengetahuan dasar mengelola keuangan pribadi kepada anak-anak, demikian dilansi laman University of Nebraska-Lincoln. Akan tetapi, banyak orangtua tidak paham cara mengajarkan pengaturan keuangan pada anak-anak.

Sebenarnya ada banyak teknik-teknik dasar pengelolaan keuangan yang bisa diterapkan oleh anak muda. Namun, agar lebih mudah dipraktikkan, pengetahuan soal pengaturan keuangan lebih baik disampaikan dengan menunjukkan daftar kesalahan yang harus dihindari.

Berikut daftar kesalahan dalam mengelola keuangan pribadi yang kerap dilakukan saat usia muda, berdasarkan informasi yang dirangkum dari berbagai sumber, termasuk laman AMP Australia, salah satu perusahaan konsultan keuangan di negeri Kanguru serta Selandia Baru.

1. Tidak Membuat Rencana Keuangan

Hal pertama yang harus dilakukan dalam mengatur keuangan adalah mendapatkan kendali atas finansial. Hal itu berarti Anda harus membuat rencana keuangan, termasuk mencatat pengeluaran.

Memiliki rencana pengeluaran dan pendapatan akan membuat Anda bisa mempertimbangkan cara untuk menghemat uang, atau menggunakannya secara tepat. Hal sebaliknya bisa terjadi jika Anda tidak pernah membuat rencana keuangan.

2. Belanja Tanpa Mempertimbangkan Kebutuhan

Kedengarannya cukup mendasar, tapi aktivitas belanja dengan tanpa memprioritaskan kebutuhan yang pokok bisa membikin keuangan gampang jebol. Banyak orang muda menjalani gaya hidup di luar batas kemampuan finansial mereka sehingga pengeluarannya selalu melebihi pendapatan.

Mungkin pula, selama ini Anda mudah tergiur dengan potongan harga dan diskon. Padahal, banyak barang yang Anda beli tidak diperlukan. Itu berarti Anda tidak bisa membedakan apa yang menjadi kebutuhan dengan keinginan. Maka, penting mempertimbangkan apa yang Ada butuhkan saat mau belanja.

3. Tidak Punya Prinsip dalam Pengeluaran

Tekanan teman sebaya menjadi salah satu hal yang membuat banyak orang muda menjadi lebih boros. Misalnya, sulit menolak ajakan nongkrong di cafe atau kedai kopi.

Akibatnya, Anda menghabiskan uang untuk hal yang bukan menjadi keperluan dasar. Anda harus mulai berkonsentrasi pada apa yang diinginkan dalam hidup untuk menghindari pengeluaran yang berlebihan.

4. Hidup dengan Uang Pinjaman

Menggunakan kartu kredit untuk membeli kebutuhan pokok telah menjadi hal yang lumrah. Meski suku bunga kartu kredit membuat harga barang menjadi lebih mahal, banyak orang masih menilai ia membantu.

Masalahnya, jika belanja tidak terkontrol dan utang menumpuk. Jika bergantung pada kartu kredit, Anda akan cenderung membelanjakan uang melebihi pendapatan.

5. Membeli Mobil sebelum Waktunya

Harga beli mobil baru mungkin terkesan terjangkau, tetapi ingat biaya tambahan, seperti asuransi, rego, bensin dan servis reguler. Jika Anda ingin membeli mobil, lebih baik menghitung terlebih dulu kemampuan finansial. Bila memang belum perlu, lebih baik menggunakan taksi atau taksi online yang membuat Anda bisa lebih irit.

6. Tak Membuat Rencana Jangka Panjang

Tidak membuat rencana jangka panjang dalam hidup adalah salah satu kesalahan terbesar dalam pengelolaan keuangan. Padahal, penting untuk memprioritaskan apa yang sebenarnya ingin Anda lakukan dan capai dalam hidup. Dengan rencana pengelolaan keuangan jangka panjang, berbagai kesalahan yang membikin kondisi finanisial jebol bisa dihindari.

7. Tak Menyiapkan Uang Darurat

Tidak memiliki tabungan atau persiapan uang darurat saat diperlukan akan membuat Anda repot, ketika menemui kebutuhan mendesak. Misalnya, saat butuh biaya memperbaiki rumah yang rusak akibat bencana, atau ketika jatuh sakit.

Jika menemui kondisi darurat dan tidak punya simpanan uang yang memadai, meminjam dana dari pihak lain akan jadi satu-satunya solusi.

Padahal, memiliki simpanan uang darurat dapat membuat Anda tenang, sekaligus terbebas dari risiko harus meminjam dana yang bisa jadi dalam jumlah besar.

8. Tak Memikirkan Masa Tua

Mungkin Anda berpikir, masa tua masih lama dilalui. Namun jika Anda tidak memikirkan kondisi itu, masa tua bisa menjadi kehidupan yang sulit. Saat tiba waktunya dan kemampuan mencari pendapat sudah menurun, tabungan dari masa muda akan sangat membantu.

Baca juga artikel terkait TIPS KEUANGAN MILENIAL atau tulisan lainnya dari Desika Pemita

tirto.id - Ekonomi
Kontributor: Desika Pemita
Penulis: Desika Pemita
Editor: Addi M Idhom