tirto.id - Pemerintah akan menerapkan sejumlah kebijakan baru dalam waktu dekat untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona yang kini sudah menginfeksi ribuan warga di China dan menyebabkan ratusan kematian.
Sejumlah kebijakan baru itu dibahas dalam rapat terbatas "Kesiapan Menghadapi Dampak Virus Corona" yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, Istana Bogor, pada Selasa (4/2/2020).
Setelah mengikuti rapat terbatas itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan sejumlah langkah yang akan dilakukan pemerintah RI untuk mengantisipasi wabah virus Corona atau Novel Coronavirus (2019-NCov).
Pertama, menurut Airlangga pemerintah akan membuka layanan hotline di sembilan kementerian. Layanan hotline ini dibuka agar masyarakat lebih mudah mendapatkan penjelasan terkait dengan wabah virus Corona dan dampaknya.
"Pemerintah akan membuat hotline dari 9 kementerian terkait dengan [pemberian] informasi, di Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja, Badan POM dan terutama Bea Cukai," kata Airlangga dalam di Istana Bogor seperti dilansir Setkab.
Kedua, berdasarkan keterangan Airlangga, pemerintah akan menghentikan penerbangan rute Indonesia-China untuk sementara waktu, mulai Rabu, 5 Februari 2020.
Kemenhub sudah berencana membahas pelaksanaan kebijakan penghentian penerbangan dari dan ke China ini dengan maskapai dari dalam dan luar negeri pada Rabu besok.
Ketiga, Airlangga mengatakan pemerintah akan menerapkan pembatasan terhadap kedatangan orang dari kawasan China. Pembatasan ini akan dimonitor setiap dua minggu pada bulan Februari 2020.
Keempat, sesuai dengan penjelasan Airlangga, para tenaga kerja asing maupun turis asal China yang sebelumnya sudah berada di wilayah Indonesia, dan sampai sekarang belum kembali ke negaranya, akan mendapatkan fasilitas perpanjangan izin visa untuk overstay sampai satu bulan.
Kelima, pemerintah akan segera melarang impor hewan hidup dari China. Airlangga mengatakan kebijakan ini diterapkan karena virus Corona selama ini tidak hanya menular dari manusia ke manusia, tapi juga melalui hewan.
"Kalau ada [hewan hidup impor dari China] yang sekarang dikirim, akan dikembalikan," ujar Airlangga.
Sementara impor barang dari China, kata dia, akan terus berlanjut karena tidak terbukti berkaitan dengan penyebaran virus Corona. "Termasuk [impor produk] hortikultura, seperti bawang putih dan buah-buahan," tambah Airlangga.
Dia menambahkan pemerintah juga mempersiapkan rencana kebijakan lain untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus ini maupun dampaknya terhadap perekonomian nasional.
Airlangga mencontohkan, dampak tersebut seperti penurunan tingkat kunjungan turis, terutama asal China, ke Indonesia.
Dampak ini akan diantisipasi oleh pemerintah dengan mendorong pemberlakuan tarif khusus untuk penerbangan menuju sejumlah destinasi wisata utama di Indonesia, seperti Bali, Bintan, Manado dan lainnya.
"Tarif khususnya ini akan dihitung," kata dia.
Dalam ratas tersebut, Presiden Joko Widodo sempat meminta ada kalkulasi secara cermat terkait dampak dari kebijakan untuk mengantisipasi wabah Virus Corona terhadap perekonomian.
“Terkait dengan sektor perdagangan, kita tahu RRT merupakan negara tujuan ekspor pertama dengan pangsa pasar 16,6% dari total ekspor Indonesia sangat besar tapi juga sekaligus negara asal impor terbesar Indonesia,” ujar Jokowi sebagaimana dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.
Jokowi juga meminta dampak wabah virus corona dan perlambatan ekonomi di China terhadap ekspor Indonesia untuk benar-benar diantisipasi.
"Saya kira di sini ada peluang memanfaatkan pasar ekspor ke negara-negara lain yang sebelumnya juga hanya mengimpor produk yang sama dari RRT,” ujar Jokowi.
Jokowi menilai saat ini juga ada momentum bagi industri subtitusi impor Indonesia meningkatkan produksi berbagai produk yang sebelumnya diimpor dari China.
Untuk potensi dampak di sektor pariwisata, Jokowi meminta bawahannya untuk mempersiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasinya, terutama di Bali dan Bali dan Sulawesi Utara, yang selama ini dikunjungi banyak turis asal China.
“Dalam jangka pendek juga saya minta dimanfaatkan peluang untuk menyasar keruk pasar wisatawan mancanegara yang sedang mencari alternatif untuk destinasi wisata karena batal berkunjung ke RRT,” tambah Jokowi.
Hingga kini, memang belum ada kasus positif virus Corona ditemukan di Indonesia. Kondisi para WNI yang dikarantina di Natuna usai tiba dari Wuhan, China, baru-baru ini juga dinyatakan dalam kondisi sehat.
Namun, saat ini, juga sudah ada satu WNI di Singapura yang dilaporkan berstatus positif tertular virus Corona. Informasi ini berasal dari KBRI Singapura.
Editor: Agung DH