tirto.id - Daftar Ballon d'Or yang mengundang kontroversi terjadi beberapa kali, di antaranya pada 2010, 2013, 2018, hingga yang terbaru pada 2023. Biasnya penilaian terhadap prestasi individual dalam olahraga sepak bola yang merupakan permainan kolektif, membuat berbagai pihak tidak satu suara soal siapa yang layak jadi pemenang Ballon d'Or pada tahun-tahun tersebut.
Lionel Messi resmi menjadi pemenang Ballon d'Or 2023 dalam pengumuman yang berlangsung di Théâtre du Châtelet, Paris pada Selasa, 31 Oktober 2023. La Pulga mengalahkan 2 pesaing terkuatnya, Erling Haaland (Manchester City/Norwegia), dan Kylian Mbappe (PSG/Prancis).
Penilaian untuk Ballon d'Or 2023 didasarkan pada performa seorang pemain dalam rentang musim 2022/2023, tepatnya sejak 1 Agustus 2022 hingga 31 Juli 2023. Dalam voting, France Football sebagai penyelenggara melibatkan jurnalis sepakbola internasional dari setiap negara yang masuk 100 besar FIFA.
Salah satu faktor yang membuat Lionel Messi mendapat banyak suara adalah keberhasilannya mengantar Argentina juara Piala Dunia 2022. Hal itu jadi pencapaian apik untuk Messi, setelah gagal di final Piala Dunia 2014.
La Pulga memang tampil apik di Piala Dunia 2022. Namun, tidak sedikit pandit yang berpendapat bahwa penampilan Lionel Messi di level klub pada musim 2022/2023 dinilai masih kurang dibanding Erling Haaland.
Jika hanya merujuk pada statistik sepanjang musim 2022/2023, Lionel Messi tercatat mencetak 37 gol dan 25 assist dalam 53 laga, atau total 62 G/A. Trofi yang didapatkan La Pulga adalah Piala Dunia dan Liga Prancis.
Sementara itu, torehan gol Haaland lebih spektakuler dengan 53 gol dari 55 penampilan. Dengan tambahan 9 assist, total G/A sang penyerang Norwegia setara dengan Messi, yaitu 62 G/A. Pencapaian kolektif Haaland lebih banyak, karena ia membawa Manchester City meraih treble, yaitu Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions.
Tidak heran jika para pandit terbelah soal siapa yang lebih layak untuk memenangi Ballon d'or 2023. Ada yang berpendapat, Messi memang pantas meraih Ballon d'Or kedelapannya. Namun, tidak sedikit yang menyebut Haaland lebih berhak jadi pemenang.
Pep Guardiola, pelatih Manchester City, bahkan menyebut, Ballon d'Or seharusnya dibagi ke dalam dua kategori selama Messi masih berkarier. Menurutnya, musim terburuk La Pulga adalah musim terbaik bagi pemain lain.
"Saya selalu mengatakan Ballon d'Or harus dibagi ke dalam 2 kategori: satu untuk Messi, lalu satu lagi agar Haaland menang," kata Pep dikutip BBC.
"Kami memenangkan treble, dia (Haaland) mencetak sejuta gol. Musim terburuk bagi Messi adalah yang terbaik bagi pemain lainnya. Secara realistis saya ingin Haaland memilikinya (Ballon d'Or) karena dia membantu kami mencapai tujuan (treble). Tapi Messi memenangkan Piala Dunia," papar Pep.
Kontroversi Ballon d'Or 2010
Bukan kali ini saja ada kontroversi pemenang Ballon d'Or. Pada tahun-tahun terdahulu, hal serupa juga terjadi.
Pada 2003, Pavel Nedved (Ceko/Juventus) menjadi pemenang Ballon d'Or dengan mengalahkan Thierry Henry (Prancis/Arsenal) dan Paolo Maldini (Italia/AC Milan).
Sepanjang musim 2002/2003, Herny mencetak 24 gol dan 20 assist dalam 37 laga Liga Inggris. Namun, Nedved musim itu tampil lebih apik di Liga Champions.
Memang, Juventus gagal juara UCL ketika kalah adu penalti dari AC Milan. Hanya saja, penampilan Nedved, terutama di leg 2 semifinal kontra Real Madrid jadi pembuktian musim tersebut sang gelandang layak jadi pemain terbaik dunia.
Pada tahun 2010 Lionel Messi dinobatkan sebagai pemenang Ballon d'Or, mengalahkan 2 rekan setimnya di Barcelona saat itu Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez. Padahal, saat itu Iniesta dan Xavi berhasil membawa negara mereka, Spanyol, jadi juara Piala Dunia 2010.
Sebaliknya, Argentina tahun tersebut kandas di perempat final oleh Jerman. Penampilan Messi di Afrika Selatan 2010 juga jauh dari istimewa.
Satu nama lain yang juga disebut layak memenangi Ballon d'Or 2010 adalah Wesley Sneijder. Sang playmaker Belanda kala itu bisa membawa Internazionale meraih treble, yaitu Liga Italia, Coppa Italia, dan Liga Champions. Ia juga jadi kunci Oranje lolos ke final Piala Dunia 2010.
Namun, Sneijder bahkan tidak masuk 3 besar nominator Ballon d'Or tahun itu.
Ballon d'Or 2010 digabungkan dengan penghargaan Pemain Terbaik FIFA. Oleh karenanya, penjurian diberikan kepada pelatih tim nasional, kapten tim nasional, dan jurnalis negara yang beafiliasi dengan FIFA.
Jika hanya merujuk pada jurnalis, Ballon d'Or 2010 layak diberikan kepada Wesley Sneijder. Pasalnya, dikutip dari MARCA, Sneijder mendapatkan vote terbanyak (293 vote), di atas Iniesta (226 poin), sedangkan Messi hanya ada di posisi 4 (175 poin).
Kontroversi Ballon d'Or 2013
Selain Ballon d'Or 2010, edisi 2013 juga mengundang kontroversi saat Cristiano Ronaldo dinobatkan sebagai pemenang mengungguli Franck Ribery, dan Lionel Messi. Pasalnya, secara prestasi, Ribery lebih sukses bersama Bayern Munchen di tahun tersebut.
Sepanjang tahun 2013 Franck Ribery, yang jadi pilar penting Bayern Munchen, berhasil memenangi treble winners (Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions) alias treble winners. Sukses tersebut dilanjutkan dengan Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Namun, faktanya, Franck Ribery, tetap kalah dari Cristiano Ronaldo dalam persaingan Ballon d'Or. Padahal, tahun tersebut CR7 tidak tampil apik. Ia tidak bisa membawa Real Madrid meraih gelar apa pun pada tahun tersebut.
Selain itu, keputusan FiFA untuk menambah deadline voting Ballon d'Or 2013 juga menimbulkan polemik. Seharusnya, batas akhir voting adalah 15 November 2013. FIFA lantas menambah waktu jadi 29 November.
Pada akhirnya, Ribery saat itu hanya mendapatkan 23,36 persen suara. Ia kalah dari Cristiano Ronaldo yang punya 27,99 persen suara. Ribery juga ada di bawah Messi yang memiliki 24,72 persen suara.
“(Ballon d'Or 2023) Itu tidak adil. Itu adalah musim yang luar biasa bagi saya, dan saya seharusnya memenangkannya. Mereka memperpanjang waktu pemungutan suara, dan sesuatu yang aneh terjadi. Saya merasa itu adalah pilihan politis," kata Ribery kepada La Gazzetta dello Sport.
Daftar Pemenang Ballon d'Or dari Tahun ke Tahun
Berikut ini daftar pemenang Ballon d'Or dari tahun ke tahun.
Tahun | Pemain | Klub |
1956 | Stanley Matthews | Blackpool |
1957 | Alfredo Di Stéfano | Real Madrid |
1958 | Raymond Kopa | Real Madrid |
1959 | Alfredo Di Stéfano | Real Madrid |
1960 | Luis Suárez | Barcelona |
1961 | Omar Sívori | Juventus |
1962 | Josef Masopust | Dukla Prague |
1963 | Lev Yashin | Dynamo Moscow |
1964 | Denis Law | Manchester United |
1965 | Eusébio | Benfica |
1966 | Bobby Charlton | Manchester United |
1967 | Flórián Albert | Ferencváros |
1968 | George Best | Manchester United |
1969 | Gianni Rivera | Milan |
1970 | Gerd Müller | Bayern Munich |
1971 | Johan Cruyff | Ajax |
1972 | Franz Beckenbauer | Bayern Munich |
1973 | Johan Cruyff | Barcelona |
1974 | Johan Cruyff | Barcelona |
1975 | Oleg Blokhin | Dynamo Kyiv |
1976 | Franz Beckenbauer | Bayern Munich |
1977 | Allan Simonsen | Borussia Mönchengladbach |
1978 | Kevin Keegan | Hamburger SV |
1979 | Kevin Keegan | Hamburger SV |
1980 | Karl-Heinz Rummenigge | Bayern Munich |
1981 | Karl-Heinz Rummenigge | Bayern Munich |
1982 | Paolo Rossi | Juventus |
1983 | Michel Platini | Juventus |
1984 | Michel Platini | Juventus |
1985 | Michel Platini | Juventus |
1986 | Igor Belanov | Dynamo Kyiv |
1987 | Ruud Gullit | Milan |
1988 | Marco van Basten | Milan |
1989 | Marco van Basten | Milan |
1990 | Lothar Matthäus | Inter Milan |
1991 | Jean-Pierre Papin | Marseille |
1992 | Marco van Basten | Milan |
1993 | Roberto Baggio | Juventus |
1994 | Hristo Stoichkov | Barcelona |
1995 | George Weah | Milan |
1996 | Matthias Sammer | Borussia Dortmund |
1997 | Ronaldo | Inter Milan |
1998 | Zinedine Zidane | Juventus |
1999 | Rivaldo | Barcelona |
2000 | Luís Figo | Real Madrid |
2001 | Michael Owen | Liverpool |
2002 | Ronaldo | Real Madrid |
2003 | Pavel Nedvěd | Juventus |
2004 | Andriy Shevchenko | Milan |
2005 | Ronaldinho | Barcelona |
2006 | Fabio Cannavaro | Real Madrid |
2007 | Kaká | Milan |
2008 | Cristiano Ronaldo | Manchester United |
2009 | Lionel Messi | Barcelona |
2010 | Lionel Messi | Barcelona |
2011 | Lionel Messi | Barcelona |
2012 | Lionel Messi | Barcelona |
2013 | Cristiano Ronaldo | Real Madrid |
2014 | Cristiano Ronaldo | Real Madrid |
2015 | Lionel Messi | Barcelona |
2016 | Cristiano Ronaldo | Real Madrid |
2017 | Cristiano Ronaldo | Real Madrid |
2018 | Luka Modrić | Real Madrid |
2019 | Lionel Messi | Barcelona |
2021 | Lionel Messi | Paris Saint-Germain |
2022 | Karim Benzema | Real Madrid |
2023 | Lionel Messi | Inter Miami |
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus