tirto.id - Pandemi Corona atau COVID-19 cukup memukul industri otomotif dalam negeri. Wakil Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto memprediksi para produsen otomotif bakal gagal mengerek penjualan yang sempat melambat di tahun 2019.
“Jelas ada penurunan (penjualan akibat COVID-19),” ucap Jongkie saat dihubungi reporter Tirto, Jumat (3/4/2020).
Meski demikian, Jongkie menyatakan belum ada keputusan untuk merevisi target penjualan tahun 2020. Ia bilang hal itu masih akan dirapatkan bersama para anggota industri otomotif yang tergabung dalam Gaikindo.
Sama halnya dengan kabar mengenai adanya perusahaan yang menghentikan produksi. Gaikindo, kata dia, belum memegang data perusahaan-perusahaan mana saja yang berpotensi kolaps. Ia menyatakan tiap Agen Pemegang Merek (APM) tentu lebih mengetahuinya masing-masing.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Industri Johnny Darmawan Danusasmita memperkirakan penjualan mobil tahun 2020 bakal anjlok hingga menyentuh 900 ribu unit saja.
Penyebabnya perlambatan konsumsi di tengah terhambatnya aktivitas perekonomian akibat COVID-19.
Artinyam penjualan mobil akan terus turun usai tahun 2019 lalu realisasi penjualan industri otomotif sudah turun 10,81 persen menjadi 1.026.921 unit dari tahun 2018 yang mencapai 1.151.413 unit.
Kondisi juga diperburuk dengan sulitnya pasokan bahan baku industri otomotif. Ia bilang berbagai negara yang memasok bahan baku ke Indonesia sudah mengalami penurunan sejak Cina mengalami perlambatan akibat meledaknya Corona di wilayah itu.
“Pabrik bulan-bulan ini (Maret 2020) kritis, April 2020 sudah tidak ada stok,” ucap Johnny saat dihubungi reporter Tirto, Selasa (24/3/2020).
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana