tirto.id - Kasus baru positif COVID-19 di Indonesia kembali tembus 13.802 orang per 29 Januari 2021, sehingga total menjadi 1.051.795. Rinciannya adalah 170.017 orang dalam perawatan atau kasus aktif (16,2 persen), 852.260 pasien dinyatakan sembuh, dan 29.518 orang meninggal dunia.
Berdasarkan data Satgas COVID-19, per hari ini terdapat tambahan kasus baru 13.802 orang terkonfirmasi positif, sembuh 10.138 pasien, dan meninggal dunia 187 orang. Sementara kasus suspek tercatat 81.497 orang.
Jumlah tersebut berdasarkan data yang masuk ke pemerintah pusat secara bertahap hingga Jumat siang, baik melalui tes real time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) maupun Tes Cepat Molekuler (TCM).
Berikut detail 10 provinsi dengan kasus baru di atas 200 orang, antara lain:
- Jawa Barat: kasus baru 3.835, sembuh 2.238, meninggal 5 orang
- DKI Jakarta: kasus baru 3.448, sembuh 2.428, meninggal 44 orang
- Jawa Tengah: kasus baru 1.495, sembuh 378, meninggal 23 orang
- Jawa Timur: kasus baru 1.006, sembuh 1.013, meninggal 52 orang
- Kalimantan Timur: kasus baru 667, sembuh 453, meninggal 8 orang
- Bali: kasus baru 415, sembuh 307, meninggal 7 orang
- DI Yogyakarta: kasus baru 414, sembuh 210, meninggal 3 orang
- Sulawesi Selatan: kasus baru 334, sembuh 540, meninggal 4 orang
- Banten: kasus baru 326, sembuh 926, tanpa kasus meninggal
- Papua: kasus baru 212, sembuh 16, meninggal 2 orang.
Fokus Menurunkan Kasus Aktif
Saat ini positif COVID-19 di Indonesia sudah tembus 1 juta kasus. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan angka 1 juta tersebut juga menggambarkan laju penularan yang cukup tinggi dan akan cenderung terus bertambah.
Namun yang perlu menjadi perhatian, dari jumlah tersebut masih terdapat kasus aktif sebanyak 170.017 kasus atau 16,2% (Per 29 Januari 2021). Yakni sebagian masyarakat yang masih membutuhkan perawatan medis.
Wiku sebut, persentase kasus aktif ini adalah sebuah ancaman, jika tidak dikendalikan dengan baik. "Maka akan semakin tinggi pula jumlah penduduk Indonesia yang tertular Covid-19," kata dia saat membuka keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Kamis (28/1/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Untuk itu, ia menambahkan, semua pihak terkait agar tidak lupa pada fokus penanganan pandemi. Yakni menurunkan jumlah kasus aktif atau pasien yang masih menderita Covid-19. "Kita harus benar-benar menganggap serius penanganan kasus aktif, agar angka kesembuhan Covid-19 dapat meningkat dan menurunkan angka kematian," ujarnya.
Dalam penanganan pandemi Covid-19, mencakup banyak aspek agar berhasil mengendalikannya. Di antaranya jumlah kasus dan kebutuhan perawatan yang semakin berkurang, kemampuan mengidentifikasi sebagian besar kasus dan kontak pada masyarakat serta beberapa indikator lainnya.
Wiku mengakui, Indonesia saat ini belum mencapai secara sempurna semua indikator keberhasilan penanganan pandemi. "Dapat kita simpulkan bahwa perjuangan pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir. Kita masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama kedepannya," kata Wiku.
Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menekan laju penularan virus Covid-19 hingga Indonesia dinyatakan berhasil mengendalikan pandemi.
Editor: Zakki Amali