Menuju konten utama

Contoh Soal Wawancara PLD Kemendesa 2023 dan Jawabannya

Kumpulan contoh pertanyaan tes wawancara PLD Kemendesa 2023 beserta jawaban yang bisa dijadikan referensi.

Contoh Soal Wawancara PLD Kemendesa 2023 dan Jawabannya
PLD Kemendesa. foto/https://rekrutmenpld.kemendesa.go.id/assets/img/logo-kemendes.png

tirto.id - Rekrutmen Pendamping Lokal Desa (PLD) Kemendesa 2023 saat ini telah memasuki tahap tes tulis. Peserta yang lolos mengikuti tes tulis nantinya berhak untuk lanjut ke seleksi berikutnya, yaitu tes wawancara.

Tes wawancara PLD Kemendesa 2023 akan dilaksanakan selama tiga hari, yaitu pada 2-4 Desember 2023. Jadwal pemanggilan wawancara untuk tiap peserta nantinya akan diberitahukan bersamaan dengan pengumuman hasil tes tulis pada Jumat, 1 Desember 2023.

Tes wawancara berguna untuk menyeleksi sekaligus mengetahui pengetahuan peserta mengenai PLD dan tugas-tugasnya. Agar dapat melewati tahapan seleksi ini dengan baik, peserta perlu mengetahui contoh pertanyaan yang mungkin akan diajukan dalam tes wawancara.

Contoh Soal Wawancara PLD Kemendesa 2023 dan Cara Menjawabnya

Berikut beberapa contoh pertanyaan tes wawancara PLD Kemendesa 2023 beserta jawaban yang bisa dijadikan referensi:

1. Apa yang Anda pahami tentang Pendamping Lokal Desa?

Jawab: Pendamping Lokal Desa adalah jabatan di bawah Kemendesa yang bertugas sebagai pendamping sekaligus fasilitator desa. Tugasnya antara lain memfasilitasi dan mendampingi kegiatan pendataan, upaya percepatan SDGs Desa, mengembangkan ekonomi lokal, meningkatkan partisipasi masyarakat, dan lain sebagainya.

2. Apa yang Anda pahami tentang perencanaan desa?

Jawab: perencanaan desa berkaitan erat dengan pembangunan desa. Perencanaan desa adalah proses atau kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa dengan melibatkan Badan Permusyawaratan Desa dan masyarakat.

Kegiatan ini meliputi pemanfaatan dan alokasi sumber daya desa yang dilakukan demi tercapainya tujuan pembangunan desa

3. Apa yang Anda pahami tentang SDGs Desa dan Indeks Desa Membangun?

Jawab: SDGs merupakan singkatan dari Sustainable Development Goals. SGDs Desa berarti upaya terpadu untuk mewujudkan desa yang bebas kemiskinan dan kelaparan, desa yang peduli kesehatan dan lingkungan, desa dengan pertumbuhan ekonomi merata, desa yang peduli pendidikan, ramah perempuan, serta desa tanggap budaya demi percepatan tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.

Sementara Indeks Desa Membangun (IDM) adalah indeks komposit yang terbentuk dari Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi, dan Indeks Ketahanan Ekologi (lingkungan).

Desa yang maju dan mandiri memerlukan kerangka kerja pembangunan berkelanjutan dari aspek sosial, ekonomi, dan ekologi. Indeks Desa Membangun disusun sebagai dukungan terhadap program pemerintah dalam mengentaskan desa tertinggal.

4. Bagaimana upaya mengembangkan pemberdayaan masyarakat desa?

Jawab: hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan memahami SDM di desa tersebut sehingga bisa mengetahui hal apa yang bisa digali dan dikembangkan.

Sementara itu, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Caranya dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, serta pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan desa.

5. Apa yang Anda pahami tentang Badan Usaha Milik Desa?

Jawab: Badan Usaha Milik Desa atau Bumdes adalah sebuah usaha yang berbadan hukum dan dikelola oleh pemerintah desa. Bumdes dapat didirikan sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki oleh desa tersebut.

Modal untuk mendirikan Bumdes bisa berasal dari pemerintah desa, dana dari masyarakat, atau dari bantuan pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi. Sementara kepengurusannya terdiri dari pemerintah desa dan masyarakat setempat.

6. Bagaimana cara mengembangkan ekonomi lokal desa?

Jawab: ada banyak cara yang bisa dilakukan, misalnya pendampingan dan pelatihan bisnis terhadap pengusaha lokal. Pelatihan ini meliputi manajemen bisnis, strategi pemasaran, hingga pengelolaan keuangan.

Cara lainnya adalah menggali dan mengembangkan potensi desa dari segala sisi. Sebagai contoh, mengembangkan potensi pertanian dan pariwisata dengan edukasi digital dan memastikan tersedianya infrastruktur telekomunikasi (akses internet) yang memadai.

Digitalisasi akan memudahkan masyarakat menggali informasi yang dibutuhkan sekaligus mempromosikan potensi daerah sehingga perekonomian desa ikut terangkat.

7. Bagaimana langkah Anda dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa?

Jawab: partisipasi hanya terjadi ketika masyarakat memiliki motivasi yang kuat. Dalam hal ini, perlu adanya kerja sama dengan pemerintah desa seperti kepala desa. Pemerintah desa memiliki pengaruh besar dalam memberikan motivasi, mendorong, dan menggerakkan masyarakat.

Di sisi lain, perlu adanya edukasi bahwa setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pembangunan desa juga akan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan kata lain, pembangunan desa harus dilaksanakan oleh dan untuk rakyat.

Baca juga artikel terkait PLD KEMENDESA 2023 atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari