tirto.id - Contoh soal dan kisi-kisi materi Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Psikolog Klinis untuk persiapan CPNS dalam artikel ini membantu Anda memahami tipe soal yang diujikan, dari aspek teori psikologi klinis hingga keterampilan analisis kasus, yang bisa menjadi panduan efektif dalam menghadapi ujian.
Seluruh peserta yang dinyatakan lulus pada Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dapat mengikuti tahap selanjutnya yakni Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Peserta dapat melakukan pengecekan hasil nilai SKD CPNS 2024 melalui live score pada kanal YouTube instansi masing-masing.
Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) merupakan ujian kedua yang harus dihadapi oleh seluruh peserta CPNS 2024 yang lulus SKD. Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dilakukan secara Computer Assisted Test (CAT) maupun non-CAT.
Berdasarkan peraturan yang dirilis oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2018, tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) mencakup:
• Psikotes;
• Tes potensi akademik;
• Tes kemampuan bahasa asing;
• Tes kesehatan jiwa;
• Tes kesegaran jasmani/tes kesamaptaan;
• Tes praktek kerja;
• Uji penambahan nilai dari sertifikat kompetensi;
• Wawancara; dan/atau
• Tes lain sesuai dengan persyaratan jabatan.
Apa Itu Psikolog Klinis?
Salah satu formasi jabatan yang dibuka pada seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Anggaran 2024 adalah Psikolog Klinis. Adapun jabatan yang tersedia untuk formasi Psikolog Klinis adalah Ahli Pertama.
Jabatan Psikolog Klinis merupakan jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan psikologi klinis di sarana pelayanan kesehatan yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh jabatan yang berwenang.
Jabatan Klinis Ahli Pertama harus memiliki kemampuan umum seperti:
• Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional, Sustainable Development Goals (SDGs) bidang Kesehatan, Sistem Kesehatan Nasional, Undang-Undang Kesehatan, kebijakan dasar puskesmas, dan standar pelayanan minimal
• Perilaku hidup bersih dan sehat, penanggulangan narkoba, imunisasi, program CERDIK, program Keluarga Berencana dan program keselamatan pasien.
Selain itu, jabatan Klinis Ahli Pertama diharapkan memiliki kemampuan khusus dalam pelayanan psikologi klinis meliputi:
• Persiapan dan pelaksanaan asesmen
• Interpretasi hasil asesmen
• Intervensi psikologi
• Pembuatan laporan pemeriksaan psikologi
• Pelaksanaan tugas di tempat resiko tinggi
Dalam ujian SKB CPNS 2024, formasi Psikolog Klinis Ahli Pertama harus menguasai dan memahami materi-materi dasar yang diatur dalam Peraturan Perundangan. Berikut merupakan kisi-kisi SKB CPNS Psikolog Klinis Ahli Pertama:
1. Pengertian-pengertian yang berhubungan dengan jabatan
2. Pemahaman Kebijakan ASN: Manajemen ASN
3. Pemahaman tentang Aparatur Sipil Negara
4. Jenjang jabatan fungsional
5. Unsur-unsur jabatan
6. Tugas Pokok Jabatan
7. Uraian Tugas Kegiatan
8. Penetapan dan Perhitungan Angka kredit
9. Pembinaan Jabatan Fungsional
Pengangkatan dan Pemberhentian Jabatan Fungsional.
Contoh Soal SKB Psikolog Klinis CPNS
Contohsoal Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) berikut ini dapat dijadikan referensi sebagai bahan ajar untuk mempersiapkan ujian SKB CPNS 2024.
1. Dalam konteks etika dan hukum praktik psikologi klinis, apa yang harus diperhatikan mengenai informed consent?
A. Menjelaskan semua biaya layanan kepada pasien
B. Mendapatkan persetujuan klien setelah menjelaskan proses terapi dan potensi risiko
C. Menghindari pemberian informasi tentang terapi kepada klien
D. Memastikan pasien membayar biaya terapi di awal
E. Mengatur jadwal sesi terapi
Jawaban: B. Mendapatkan persetujuan klien setelah menjelaskan proses terapi dan potensi risiko
Pembahasan: Informed consent melibatkan mendapatkan persetujuan klien setelah menjelaskan proses terapi, termasuk potensi risiko, untuk memastikan bahwa klien memahami dan setuju dengan terapi yang akan dilakukan.
2. Apa tujuan utama dari Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan?
A. Mengatur tarif layanan kesehatan
B. Menetapkan standar fasilitas kesehatan
C. Mengatur profesi tenaga kesehatan dan tanggung jawab mereka
D. Mengatur pendidikan tenaga kesehatan
E. Menetapkan kebijakan kesehatan nasional
Jawaban: C. Mengatur profesi tenaga kesehatan dan tanggung jawab mereka
Pembahasan: Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 mengatur profesi tenaga kesehatan, termasuk psikolog klinis, dan menetapkan tanggung jawab mereka dalam memberikan layanan kesehatan mental.
3. Apa yang harus dilakukan psikolog klinis saat menghadapi situasi krisis yang melibatkan serangan panik?
A. Mengabaikan gejala dan melanjutkan terapi rutin
B. Menyediakan dukungan psikologis segera dan merujuk ke layanan darurat jika diperlukan
C. Mengurangi sesi terapi
D. Menetapkan batas waktu untuk pemulihan
E. Mengarahkan pasien ke terapi fisik
Jawaban: B. Menyediakan dukungan psikologis segera dan merujuk ke layanan darurat jika diperlukan
Pembahasan: Dalam situasi krisis seperti serangan panik, psikolog klinis harus memberikan dukungan psikologis segera dan merujuk pasien ke layanan darurat jika diperlukan.
4. Apa yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2014 tentang Pelayanan Psikologi Klinis?
A. Standar tarif layanan psikologi
B. Pedoman penyelenggaraan layanan psikologi klinis
C. Kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan
D. Pengelolaan rumah sakit
E. Kebijakan rekrutmen psikolog
Jawaban: B. Pedoman penyelenggaraan layanan psikologi klinis
Pembahasan: Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2014 mengatur pedoman penyelenggaraan layanan psikologi klinis, termasuk standar praktik, kualifikasi, dan kewajiban psikolog klinis.
5. Apa yang dimaksud dengan rehabilitasi psikososial berbasis komunitas?
A. Program yang fokus pada terapi individu
B. Dukungan keuangan untuk pasien
C. Intervensi yang melibatkan dukungan dari komunitas untuk membantu pasien berfungsi di masyarakat
D. Penyediaan obat-obatan untuk pasien
E. Program pelatihan keterampilan teknis
Jawaban: C. Intervensi yang melibatkan dukungan dari komunitas untuk membantu pasien berfungsi di masyarakat
Pembahasan: Rehabilitasi psikososial berbasis komunitas melibatkan dukungan dari komunitas untuk membantu pasien dengan gangguan mental berfungsi secara optimal di masyarakat.
6. Dalam asesmen psikologis, apa metode yang digunakan untuk menilai kondisi mental dan emosional pasien?
A. Pemeriksaan laboratorium
B. Tes psikologis, wawancara klinis, dan observasi perilaku
C. Rontgen dan MRI
D. Tes kesehatan fisik
E. Pemeriksaan kesehatan umum
Jawaban: B. Tes psikologis, wawancara klinis, dan observasi perilaku
Pembahasan: Asesmen psikologis melibatkan tes psikologis, wawancara klinis, dan observasi perilaku untuk menilai kondisi mental dan emosional pasien.
7. Mengapa kolaborasi dengan tim medis multidisiplin penting dalam praktik psikologi klinis?
A. Untuk meningkatkan keterampilan administrasi
B. Untuk mengatur jadwal kerja tim
C. Untuk menangani kasus-kasus yang kompleks dengan pendekatan holistik
D. Untuk mengurangi biaya layanan
E. Untuk mengurangi jumlah pasien
Jawaban: C. Untuk menangani kasus-kasus yang kompleks dengan pendekatan holistik
Pembahasan: Kolaborasi dengan tim medis multidisiplin penting untuk menangani kasus-kasus kompleks dengan pendekatan yang holistik, termasuk koordinasi perawatan antara berbagai profesional kesehatan.
8. Apa yang dimaksud dengan DSM-5 dalam konteks diagnostik psikologi klinis?
A. Manual yang mengatur standar pendidikan psikologi
B. Sistem pengkodean penyakit fisik
C. Klasifikasi gangguan mental dan cara diagnosisnya
D. Pedoman untuk terapi fisik
E. Kumpulan teknik pengujian fisik
Jawaban: C. Klasifikasi gangguan mental dan cara diagnosisnya
Pembahasan: DSM-5 adalah manual yang menyediakan klasifikasi gangguan mental dan panduan untuk diagnosis, memfasilitasi penetapan diagnosis yang akurat.
9. Apa yang dimaksud dengan penelitian dalam psikologi klinis?
A. Menilai kebiasaan klien dalam kehidupan sehari-hari
B. Mengevaluasi efektivitas intervensi dan memahami perkembangan gangguan mental
C. Menyusun anggaran untuk terapi
D. Mengatur jadwal terapi
E. Menyediakan fasilitas terapi baru
Jawaban: B. Mengevaluasi efektivitas intervensi dan memahami perkembangan gangguan mental
Pembahasan: Penelitian dalam psikologi klinis melibatkan evaluasi efektivitas intervensi, pemahaman perkembangan gangguan mental, dan pengembangan pendekatan terapi baru.
10. Teknik psikoterapi apa yang berfokus pada mengubah pola pikir dan perilaku negatif?
A. Terapi kognitif-behavioral (CBT)
B. Terapi psikodinamik
C. Terapi keluarga
D. Terapi berbasis mindfulness
E. Terapi eksperimental
Jawaban: A. Terapi kognitif-behavioral (CBT)
Pembahasan: Terapi kognitif-behavioral (CBT) berfokus pada mengubah pola pikir dan perilaku negatif untuk membantu mengatasi gangguan mental.
11. Apa yang menjadi prinsip utama dalam etika praktik psikologi klinis?
A. Menetapkan tarif tinggi untuk layanan
B. Mengabaikan privasi klien
C. Kerahasiaan pasien dan informed consent
D. Fokus pada keuntungan finansial
E. Menentukan kualitas layanan berdasarkan pengalaman pribadi
Jawaban: C. Kerahasiaan pasien dan informed consent
Pembahasan: Prinsip utama etika dalam praktik psikologi klinis mencakup kerahasiaan pasien dan informed consent, yang memastikan bahwa pasien diberi informasi yang cukup tentang proses dan memberikan persetujuan yang sadar.
12. Apa yang dimaksud dengan terapi psikodinamik?
A. Terapi yang fokus pada perubahan perilaku langsung
B. Terapi yang mengintegrasikan keluarga dalam proses penyembuhan
C. Terapi yang menekankan pada pemahaman konflik bawah sadar
D. Terapi yang mengajarkan teknik relaksasi
E. Terapi berbasis internet
Jawaban: C. Terapi yang menekankan pada pemahaman konflik bawah sadar
Pembahasan: Terapi psikodinamik menekankan pada pemahaman konflik bawah sadar yang mempengaruhi perilaku dan emosi seseorang.
13. Apa yang harus diperhatikan oleh psikolog klinis untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja?
A. Menghindari semua kasus yang melibatkan stres
B. Menggunakan teknik coping untuk menjaga keseimbangan kerja dan menjaga kesehatan mental sendiri
C. Mengurangi interaksi dengan klien
D. Menetapkan jam kerja yang lebih panjang
E. Mengabaikan masalah emosional pribadi
Jawaban: B. Menggunakan teknik coping untuk menjaga keseimbangan kerja dan menjaga kesehatan mental sendiri
Pembahasan: Psikolog klinis harus menggunakan teknik coping untuk menjaga keseimbangan kerja dan kesehatan mental sendiri, serta mengikuti protokol keselamatan kerja untuk menghindari beban emosional berlebih.
14. Dalam konseling psikologis, apa keterampilan yang penting untuk diberikan kepada klien?
A. Kemampuan memanipulasi data
B. Teknik komunikasi yang efektif dan empatik
C. Pengetahuan tentang terapi fisik
D. Penggunaan perangkat teknologi terbaru
E. Kemampuan administrasi
Jawaban: B. Teknik komunikasi yang efektif dan empatik
Pembahasan: Keterampilan komunikasi yang efektif dan empatik sangat penting dalam konseling psikologis untuk membantu klien mengatasi masalah psikologis mereka.
15. Teknik apa yang digunakan untuk menangani situasi krisis seperti percobaan bunuh diri?
A. Pengobatan medis
B. Intervensi darurat dan rujukan ke layanan kesehatan yang lebih intensif
C. Terapi jangka panjang
D. Latihan fisik
E. Konsultasi keuangan
Jawaban: B. Intervensi darurat dan rujukan ke layanan kesehatan yang lebih intensif
Pembahasan: Penanganan krisis melibatkan teknik intervensi darurat serta rujukan ke layanan kesehatan yang lebih intensif jika diperlukan, untuk menangani situasi krisis seperti percobaan bunuh diri.
16. Apa yang biasanya dilakukan psikolog klinis dalam sesi wawancara klinis?
A. Mengatur jadwal pertemuan dengan dokter
B. Menggunakan tes laboratorium untuk diagnosa
C. Mengumpulkan informasi tentang riwayat dan kondisi psikologis klien
D. Menyusun rencana diet
E. Menentukan tarif layanan
Jawaban: C. Mengumpulkan informasi tentang riwayat dan kondisi psikologis klien
Pembahasan: Dalam sesi wawancara klinis, psikolog klinis mengumpulkan informasi mendalam tentang riwayat dan kondisi psikologis klien untuk merencanakan intervensi yang sesuai.
17. Bagaimana psikolog klinis dapat mendukung kesehatan mental di tempat kerja?
A. Menetapkan jadwal kerja yang ketat
B. Mengabaikan stres kerja
C. Mengimplementasikan intervensi untuk mengatasi stres kerja dan burnout
D. Menyediakan fasilitas olahraga
E. Mengurangi jam kerja
Jawaban: C. Mengimplementasikan intervensi untuk mengatasi stres kerja dan burnout
Pembahasan: Psikolog klinis berperan dalam mendukung kesehatan mental di tempat kerja dengan mengimplementasikan intervensi untuk mengatasi stres kerja, burnout, dan masalah kesehatan mental terkait pekerjaan.
18. Apa yang membedakan terapi berbasis mindfulness dari terapi lainnya?
A. Fokus pada teknik fisik dan olahraga
B. Menggunakan teknik untuk mengatur pola makan
C. Mengajarkan kesadaran dan penerimaan saat ini tanpa penilaian
D. Terapis memanipulasi keyakinan spiritual
E. Mengandalkan teknologi virtual
Jawaban: C. Mengajarkan kesadaran dan penerimaan saat ini tanpa penilaian
Pembahasan: Terapi berbasis mindfulness mengajarkan kesadaran dan penerimaan saat ini tanpa penilaian, yang berbeda dari terapi lain yang mungkin fokus pada perubahan kognitif atau perilaku.
19. Apa fokus utama dari program rehabilitasi psikososial?
A. Penyembuhan fisik dari gangguan medis
B. Kesejahteraan keuangan pasien
C. Membantu pasien dengan gangguan mental berat kembali berfungsi secara optimal di masyarakat
D. Penurunan berat badan
E. Peningkatan keterampilan teknis
Jawaban: C. Membantu pasien dengan gangguan mental berat kembali berfungsi secara optimal di masyarakat
Pembahasan: Program rehabilitasi psikososial bertujuan untuk membantu pasien dengan gangguan mental berat kembali berfungsi secara optimal di masyarakat, melalui pelatihan keterampilan hidup dan dukungan berbasis komunitas.
20. Apa yang harus diperhatikan seorang psikolog klinis saat menetapkan diagnosis berdasarkan DSM-5?
A. Hanya mengandalkan satu jenis tes psikologis
B. Mengabaikan riwayat kesehatan klien
C. Menggunakan panduan klasifikasi gangguan dan memastikan akurasi diagnosis
D. Mengutamakan opini pribadi
E. Fokus pada terapi tanpa diagnosis
Jawaban: C. Menggunakan panduan klasifikasi gangguan dan memastikan akurasi diagnosis
Pembahasan: Psikolog klinis harus menggunakan panduan klasifikasi gangguan dari DSM-5 dan memastikan akurasi diagnosis dengan mempertimbangkan hasil asesmen yang menyeluruh.
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Yulaika Ramadhani