tirto.id - Contoh sambutan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2023 dapat berisi pesan-pesan pentingnya mencegah kekerasan kepada perempuan hingga gerakan-gerakan yang sebaiknya dilakukan.
Sambutan adalah salah satu susunan acara yang dapat dilakukan berkaitan peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2023.
Bagi Anda yang belum tahu, 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 Days of Activism against Gender-Based Violence) 2023 telah diperingati pada Rabu, 22 November 2023 lalu di Ruang ECOSOC, di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York. Kemudian kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan akan dilaksanakan pada 25 November hingga 10 Desember 2023 mendatang.
16 Days of Activism against Gender-Based Violence merupakan peringatan sekaligus kampanye yang menyerukan pencegahan dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia.
Peringatan tersebut pertama kali digagas Women’s Global Leadership Institute pada 1991 silam sekaligus tahun pendirian organisasi tersebut.
Tema 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2023 bertajuk "UNITE! Invest to prevent violence against women and girls (UNITE! Berinvestasi untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan)".
Tema tersebut membawa makna ajakan kepada masyarakat supaya peduli kepada kepada perempuan dan anak perempuan dengan tidak melakukan tindakan kekerasan kepada mereka.
Di samping itu, Tema 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2023 mengajak seluruh pemerintah di seluruh dunia untuk berbagi investasi dalam pencegahan kekerasan berbasis gender.
Contoh Teks Sambutan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2023
Berkaitan Teks Sambutan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2023, beberapa organisasi, gerakan, atau perkumpulan dapat menyelenggarakan berbagai acara untuk meramaikan kampanye.
Dalam acara-acara tersebut, dapat disajikan sambutan yang membahas pentingnya perlindungan perempuan dari tindakan kekerasan.
Berikut ini contoh teks sambutan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2023 yang dikutip dari website resmi Biro Umum Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Istimewa Yogyakarta:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan,
Rahayu.
Bapak/Ibu Guru yang saya hormati dan anak-anak yang saya banggakan,
Marilah kita panjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat serta nikmat-Nya, kita berkesempatan untuk memperingati 16 (Enam Belas) Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak dalam keadaan sehat.
Anak-anakku, pelajar Daerah Istimewa Yogyakarta yang istimewa.
Pada kesempatan ini saya sampaikan apresiasi yang setinggi- tingginya kepada Pelajar Daerah Istimewa Yogyakarta atas semua prestasi dalam berbagai bidang yang telah ditorehkan. Semoga prestasi dapat terus ditingkatkan dan semakin meneguhkan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai gudangnya pelajar berprestasi.
Terima kasih dan penghargaan juga saya sampaikan atas kesediaan anak-anakku untuk tetap nguri-nguri kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam berbagai bentuk termasuk telah menjadi bagian masyarakat Yogyakarta yang menjunjung tradisi dan sopan santun, menjunjung harmoni dan kerukunan.
Anak-anakku yang saya banggakan,
Menjadi keprihatinan kita bersama, telah terjadi beberapa kasus kekerasan, bahkan terjadi di sekolah dengan korban pelajar. Kekerasan dalam berbagai bentuknya merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang tidak dapat ditoleransi terutama terhadap perempuan dan anak. Kekerasan ini membawa dampak yang panjang. Tidak hanya fisik yang menjadi tidak sempurna, psikis yang terganggu, hingga hubungan sosial yang rusak. Dan lebih dari itu dampak kerugian bagi anak itu sendiri, bagi masa depan dan juga masyarakat dan bangsa.
Untuk itu, dalam rangkaian 16 (Enam Belas) Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan anak ini, saya mengajak semua anak dan semua warga sekolah untuk bersama menghentikan semua jenis kekerasan terutama yang terjadi di sekolah, di jalanan, yang melibatkan siswa dan warga sekolah.
Sistem pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah harus benar-benar dibangun dan dijalankan. Ini demi benar- benar mencegah kekerasan terhadap anak di sekolah serta menjamin masa depan anak-anak yang lebih baik.
Marilah saling asah, asih, asuh menghargai dan mencintai sesama manusia, sesama saudara kita sesama pelajar Daerah Istimewa Yogyakarta. Berilah prakarsa, keteladanan, kesopanan sesuai dengan posisi dan peran masing-masing. Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
Anak-anakku pelajar yang istimewa,
Kekerasan tidak hanya berdampak pada dimensi saat ini, tetapi juga hari esok. Anak yang menjadi korban hari ini dapat mengalami dampaknya untuk sepanjang hidup dan menghancurkan masa depannya. Maka dari itu janganlah menjadikan hancur hidup saudara kita, hentikan segala kekerasan apapun alasannya.
Manfaatkan berbagai saluran bantuan yang telah disediakan pemerintah, pusat pembelajaran keluarga (Puspaga). Telepon Sahabat Anak dan Keluarga (Tesaga) dapat dimanfaatkan ketika membutuhkan dukungan psikologis. Dan yang terpenting jangan pernah merasa sendiri dan tak ada dukungan serta teman untuk berbicara. Terus bersemangat menggapai masa depan.
Akhir kata, saya berharap momen peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak merupakan titik untuk menguatkan perdamaian, menghilangkan diskriminasi dan bekerja bersama-sama untuk menciptakan lingkungan DIY yang ramah bagi perempuan dan anak. "Stop Kekerasan, Lindungi Perempuan dan Anak, untuk DIY yang lebih Istimewa".
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa Meridhoi setiap langkah kita. Terima Kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Shalom,
Om Shanti, Shanti, Shanti Om,
Namo buddhaya,
Rahayu.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani