Menuju konten utama

Conor McGregor vs Mayweather dan Analisis Ahli Bela Diri

Di atas kertas, Conor McGregor bisa mengalahkan Mayweather sebab berusia lebih muda dan menguasai beladiri campuran. Tapi, semua hal bisa terjadi. Apalagi, Mayweather terkenal sebagai petinju yang jarang melakukan kesalahan.

Conor McGregor vs Mayweather dan Analisis Ahli Bela Diri
Floyd Mayweather berdiri bersama Conor McGregor saat konferensi pers tur dunia mempromosikan pertarungan Mayweather dan McGregor yang akan datang di Barclays Center, Brooklyn, New York, Kamis (13/7/2017). ANTARA FOTO/Noah K. Murray-USA TODAY Sports.

tirto.id - Conor McGregor, pertarung UFC (Ultimate Fighting Championship) asal Irlandia akan memulai debutnya di pertandingan tinju internasional melawan legenda petinju Amerika Serikat Floyd Mayweather Jr pada hari ini. Duel di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat pada Sabtu (26/8/2017), waktu AS atau Minggu (27/8/2017), sekitar Pukul 9.30 WIB itu, menyita perhatian dunia sejak berbulan-bulan lalu.

Pertarungan ini menarik perhatian dunia bukan hanya sebab disebut-sebut sebagai duel termahal dalam sejarah. Hal menarik lainnya ialah kedua petarung datang dari cabang olahraga beladiri berbeda. "The Notorius" Conor McGregor menguasai teknik beladiri campuran (Mix Martial Arts) dan Mayweather ialah legenda tinju internasional juara dunia 12 kali di lima kelas.

Sejumlah ahli olahraga MMA dan tinju menganggap duel Conor McGregor vs Mayweather bisa berjalan sengit meski keduanya beda usia jauh. “The Notorius” Conor McGregor masih berusia 29 tahun. Sementara Mayweather, yang memiliki rekor kemenangan sempurna 49-0, jauh lebih tua, yakni 40 tahun.

Petarung UFC kelas berat dunia, Jimi Manuwa, menilai Conor McGregor tak bisa menganggap remeh Mayweather. Agar menang, menurut dia, McGregor harus bertarung agresif dan secepatnya menyudutkan lawan. Dia menganggap McGregor memiliki kelebihan karena menguasai skill MMA (Mixed martial arts).

“Di atas kertas, McGregor punya kesempatan menang. Tapi, segala hal bisa terjadi. Kami (petarung-petarung UFC) banyak tahu soal duel UFC, tapi belum tahu banyak mengenai olahraga tinju,” kata Manuwa sebagaimana dilansir The Independent.

Sedangkan Presiden UFC, Dana White menilai duel Conor McGregor vs Mayweather bisa seimbang. McGregor punya tipikal petinju kidal sementara Mayweather memiliki pertahanan kuat. “Ketika dua orang bertarung di mana saja, lalu saling memukul, semua hal bisa terjadi,” kata dia.

Sementara pelatih tinju kawakan, Abel Sanchez berpendapat strategi yang biasa dipakai Mayweather, yakni bertahan dan menunggu momentum tepat menyarangkan tinju yang telak, tidak akan berefek untuk McGregor.

“Mayweather harus membuat McGregor tidak tenang. Cara terbaik untuk membuat McGregor tidak tenang ialah dengan menghujani dia tinju,” kata dia seperti dilansir ufc.com. “Kesempatan Mayweather ialah dengan bergerak cepat melayangkan tinjunya dan harus lebih cepat dari McGregor.”

Adapun petinju terakhir, yang pernah melawan Mayweather, Andre Berto menilai McGregor mesti menghujani kepala lawannya dengan pukulan. McGregor juga perlu cerdas bermain taktik untuk membuat Mayweather melakukan kesalahan.

“Dia (McGregor) perlu menghadapi Floyd dengan permainan cerdas yang memaksa lawannya melakukan kesalahan, lalu melepas pukulan keras (ke Mayweather),” kata Berto.

Baca juga artikel terkait TINJU atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Olahraga
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom