tirto.id - Petenis Perancis Maxime Hamou diusir dari turnamen Perancis Terbuka pada Selasa (30/5/2017) setelah ia mencium reporter wanita secara paksa saat wawancara langsung dengan stasiun TV. Hamou dipastikan tidak dapat mengikuti seluruh rangkaian turnamen Perancis Terbuka.
"Manajemen turnamen telah memutuskan untuk mencabut akreditasi Maxime Hamou menyusul tingkah laku tercela dengan seorang wartawan kemarin [Senin (29/5/2017)]," kata Federasi Tenis Prancis dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan disebutkan, Hamou bisa menghadapi sanksi lebih lanjut setelah komisi perselisihan FTT melakukan peninjauan kembali atas insiden itu.
Hamou diwawancarai oleh wartawan Eurosport, Maly Thomas untuk program Avantage Leconte setelah kehilangan putaran pertamanya dengan Pablo Cuevas pada hari Senin (29/5/2017). Kemudian, pria 21 tahun itu melingkarkan lengannya di bahu Thomas dan menciumnya di kepala dan leher.
Penolakan dari Thomas menolak justru memicu tawa dan tepuk tangan dari para komentator di studio.
Saat diwawancara oleh Huffington Post France, Thomas mengatakan sejujurnya ia merasa tidak nyaman atas kejadian itu. Ia menambahkan, "Jika saya tidak ditayangkan [secara langsung], saya akan memukulnya."
Insiden tersebut menuai kecaman dari Cécile Duflot, mantan kepala France’s Green Party. Ia mencela kejadian itu melalui akun Twitter pribadinya.
"Dia menciumnya dengan paksa, dia mencoba melepaskan diri, dia memeluknya di leher dan semua orang ... tertawa," tulis Duflot di Twitter dalam bahasa Perancis.
Hamou, petenis kelas dunia yang menduduki peringkat 287 adalah satu dari delapan pemain yang mendapatkan wild card dalam undian kualifikasi Perancis Terbuka. Ia mendapatkan tempat di pertandingan putaran pertama hari Senin dengan memenangkan tiga pertandingan pekan lalu.
Sementara, pihak Eurosport mengeluarkan pernyataan yang mengkritik perilaku Hamou yang dianggap sangat tidak tepat.
"Kami menyesali kejadian yang terjadi saat wawancara kemarin antara Maly Thomas dan Maxime Hamou. Perilaku orang yang diwawancarai sangat tidak pantas dan kita tidak bisa membenarkan perilaku semacam itu dengan cara apa pun.
Maly adalah jurnalis yang sangat dihormati dan kami senang permintaan maaf penuh ditawarkan," kata Eurosport dalam pernyataannya.
Saat diwawancara surat kabar Perancis l'Equipe, Hamou mengungkapkan penyesalan atas insiden tersebut. Ia mengatakan bahwa dia ingin meminta maaf kepada Thomas secara langsung.
"Saya ingin menawarkan permintaan maaf saya yang terdalam kepada Maly Thomas jika dia merasa terluka atau terkejut dengan sikap saya selama wawancara," kata Hamou.
Kejadian tersebut menurut Hamou terjadi karena luapan kebahagiaannya yang berlebihan. Ia mengaku baru saja melewati masa-masa indah sebagai petenis di Roland Garros dan ia membiarkan antusiasmenya meluap dan mengekspresikannya dengan mencium Maly.
Namun ia menyatakan ia menghormati Maly dan tak satu pun dari semua yang terjadi adalah niatnya.
"Saya diminta untuk meminta maaf kepadanya secara langsung jika dia menginginkannya. Saya belajar setiap hari dari kesalahan saya. Saya ingin menjadi petenis yang lebih baik dan orang yang lebih baik," kata Hamou, dikutip dari The Guardian.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra