tirto.id - Anggota Dewan Negara Cina Yang Jiechi dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson bertukar pandangan tentang situasi terkini di Semenanjung Korea, menyusul peluncuran rudal oleh Korea Utara dari pesisir Timur kota Sinpo, pada Minggu (16/4).
Melalui sambungan telepon, keduanya menegaskan kembali komitmen kedua pihak untuk bersama-sama mencari solusi terbaik mengatasi ketegangan di Semenanjung Korea, demikian laporan media resmi Cina seperti dikutip Antara, Senin (17/4/2017).
Cina sebelumnya meminta Amerika Serikat berbagi tanggung jawab yang sama dalam mengurangi ketegangan di wilayah tersebut, sembari menentang penyebaran sistem pertahanan rudal canggih Amerika Serikat di Korea Selatan.
Sedangkan Washington dan Seoul sebelumnya, mendesak para pejabat Cina untuk berbuat lebih banyak untuk mengendalikan Korea Utara, yang telah menggegerkan dunia dengan serangkaian tes rudal.
Yang Jiechi meminta komitmen Amerika Serikat untuk mengatasi perbedaan pandangan kedua negara di Semenanjung Korea berdasarkan konsensus bersama yang dicapai dalam pertemuan Presiden Xi Jinping dan Donald Trump di Mar-a-Lago estate, awal bulan ini, dilanjutkan dengan pembicaraan telepon pada Rabu (12/4/2017).
Ia menambahkan, Cina dan Amerika Serikat harus saling mendukung dan saling menghormati dalam menyelesaikan persoalan di Semenanjung, terutama untuk memperkuat hubungan baik kedua negara ke depan yang saling menguntungkan.
Menanggapi hal tersebut, Menlu Rex Tillerson mengatakan pihaknya akan terus berupaya menjalin komunikasi dengan Beijing, untuk pertemuan dan dialog tingkat tinggi kedua negara waktu mendatang.
Diberitakan sebelumnya, satu peluru kendali Korea Utara dilaporkan gagal meledak setelah peluncuran untuk pengujiannya pada Minggu (16/4/2017), demikian menurut Komando Pasifik Amerika Serikat. Peluncuran ini dilakukan beberapa jam sebelum Wakil Presiden AS Mike Pence dijadwalkan berada di Korea Selatan untuk mengadakan pembicaraan.
Uji coba rudal yang gagal dari pesisir timur tersebut telah mengabaikan peringatan dari Cina, sekutu utama Korut. Peristiwa itu terjadi sehari setelah Korut mengadakan parade militer di ibu kotanya, peluncuran rudal ini sekaligus menandai ulang tahun pendiri negara itu. Dalam parade itu, Korut tampak memperlihatkan peluru-peluru kendali balistik.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri