Menuju konten utama

Cerita Usai Vaksinasi Covid-19: dari Raffi Ahmad hingga Menkes

Para penerima vaksin tersebut mengungkapkan tidak ada efek samping serius yang dirasakan usai divaksinasi baik pada dosis pertama maupun dosis kedua.

Cerita Usai Vaksinasi Covid-19: dari Raffi Ahmad hingga Menkes
Raffi Ahmad mendapat vaksin COVID-19 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/1/2021) (ANTARA/YouTube Sekretariat Presiden)

tirto.id - Presiden Joko Widodo menerima vaksin COVID-19 dosis kedua, Rabu (27/01/2021), di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta.

Pemberian vaksin tersebut kemudian diikuti dengan vaksinasi kepada sejumlah perwakilan dari berbagai kalangan yang juga turut menjadi penerima vaksin perdana bersama Presiden pada 14 hari silam.

Sejumlah perwakilan yang mendapatkan dosis pertama vaksin bersama Presiden pada dua minggu lalu dan dinyatakan memenuhi syarat kesehatan untuk mengikuti vaksinasi kembali hadir untuk menerima penyuntikan dosis kedua.

Nama-nama perwakilan tersebut yang hadir mengikuti vaksinasi sesi pertama bersama Presiden pagi ini ialah:

Daeng Mohammad Faqih (Ketua Umum PB IDI),

Amirsyah Tambunan (Sekjen MUI sekaligus mewakili Muhammadiyah),

Ahmad Ngisomudin (Rois Syuriah PBNU),

Marsekal Hadi Tjahjanto (Panglima TNI),

Jenderal Pol. Idham Azis (Kapolri), dan

Raffi Ahmad (perwakilan anak muda).

Selain enam orang di atas, sejumlah perwakilan juga tampak hadir pada vaksinasi pertama dalam sesi-sesi setelahnya. Mereka yang hadir tersebut ialah:

Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan),

Unifah Rosyidi (Ketua Umum PGRI),

Ronald Rischard Tapilatu (Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia), dan

Romo Agustinus Heri Wibowo (Konferensi Waligereja Indonesia).

Selain itu, turut pula perwakilan lainnya yakni Penny Kusumastuti Lukito (Kepala BPOM), Rosan Perkasa Roeslani (Ketua Kadin), Ade Jubaedah (Sekjen Ikatan Bidan Indonesia), Harif Fadhillah (Ketua Umum DPP PPNI), Agustini Setiyorini (perwakilan buruh), dan Narti (perwakilan pedagang).

Di samping itu, tampak Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dan dr. Reisa Broto Asmoro turut serta mengikuti vaksinasi dosis kedua ini.

Para penerima vaksin tersebut mengungkapkan tidak ada efek samping serius yang dirasakan usai divaksinasi baik pada dosis pertama maupun dosis kedua.

“Sama seperti yang dilakukan dua minggu lalu, tidak terasa (saat penyuntikan). Kalau dulu setelah dua jam hanya pegal-pegal, kalau sekarang saya kira sama saja,” ujar Presiden kepada Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19 Reisa Broto Asmoro selepas menerima suntikan dosis kedua vaksin, sebagaimana dikutip laman resmi Setkab.

Vaksinator presiden, Abdul Muthalib yang berbincang-bincang dengan Presiden saat melakukan proses penyuntikan juga mengisahkan hal yang sama.

“Saya menanyakan pertama kali apakah Bapak ada keluhan setelah vaksinasi pertama. Ternyata tidak ada sama sekali. Begitu juga waktu disuntik (dosis kedua), Bapak merasakan sedikit waktu ditusuk saja, tapi yang lain-lain tidak ada apa-apa,” ungkap Abdul Muthalib.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang turut divaksinasi, juga mengungkapkan tidak ada efek samping serius yang ia rasakan selepas menerima suntikan baik dosis pertama maupun kedua

“Rasanya jadi ingin makan banyak. Tidak ada efek yang serius,” ujar Budi.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Mohammad Faqih.

“Alhamdulillah, efek samping yang saya rasakan itu minimal sekali, hanya terasa pegal di tempat suntikan,” ujar Daeng.

Penerima vaksin lainnya, Raffi Ahmad yang hadir mewakili anak muda, mengatakan bahwa vaksinasi dosis pertama dan kedua yang dilaluinya berjalan lancar.

“Kayak digigit semut aja sih, habis itu ya alhamdulillah lancar,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan Reisa mengenai efek samping yang ia alami, Raffi mengatakan dirinya tidak merasakan adanya efek samping serius.

“Saya ngerasain ngantuk sama pegal aja sih, enggak ada yang gimana-gimana. Alhamdulillah sehat-sehat,” tambah Raffi.

Dalam kesempatan tersebut, Raffi juga mengajak seluruh pihak untuk turut mengikuti program vaksinasi yang disediakan secara gratis oleh Pemerintah. Sebab, vaksinasi menjadi salah satu jalan dan upaya bagi penanganan pandemi COVID-19.

“Ayo semua jangan takut divaksin, tetap semangat, karena Pak Presiden saja sudah divaksin. Kita semua juga percaya kepada Pemerintah karena Pemerintah juga akan melakukan yang terbaik,” tandasnya

Selepas penyuntikan vaksin, baik kepada Presiden maupun para perwakilan, terlebih dahulu dilakukan observasi selama 30 menit untuk memantau kemungkinan Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI). Seluruh penerima vaksin juga diberikan sosialisasi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH