Menuju konten utama

Cegah Virus Corona, KKP Bitung Tingkatkan Pengawasan Kapal Cina

Kepala KKP Bitung mengatakan terkait pemeriksaan dokumen, KKP Bitung juga melakukan pemeriksaan terhadap semua kapal, termasuk kapal yang tidak hanya tiba dari Cina.

Cegah Virus Corona, KKP Bitung Tingkatkan Pengawasan Kapal Cina
Ilustrasi aktivitas kegiatan bongkar muat di pelabuhan yang dibawahi PT Pelindo IV Makassar (dok). ANTARA Foto/ Suriani Mappong

tirto.id - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bitung meningkatkan pengawasan kapal yang datang langsung dari Cina dengan pemeriksaan ketat di zona pemeriksaan di laut, guna mengantisipasi masuknya virus corona di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (29/1/2020).

Kepala KKP Bitung, Pingkan M Pijoh di Bitung, mengatakan terkait pemeriksaan dokumen, KKP Bitung juga melakukan pemeriksaan terhadap semua kapal, termasuk kapal yang tidak hanya tiba dari Cina.

Menurutnya dapat dilihat dari riwayat perjalanan kapal atau voyage memo, apakah kapal tersebut pernah mampir di Cina, karena mengingat masa inkubasi penyakit antara 2-14 hari.

Dia menjelaskan Kantor Kesehatan Pelabuhan di seluruh Indonesia saat ini juga sudah dilengkapi dengan thermal scanner, sebagai screening awal pengawasan penumpang atau pelaku perjalanan yang berasal dari daerah terjangkit.

Ia menambahkan masyarakat Indonesia yang berada di Wuhan untuk menghindari wilayah yang menjadi penyebaran penyakit akibat Novel Coronavirus (nCoV), serta menghindari kontak yang diduga menderita nCoV, berperilaku hidup bersih dan sehat, dan jika sakit segera melakukan pengobatan.

Ia menjelaskan kasus yang perlu dicurigai terinveksi nCoV adalah, penderita infeksi saluran pernapasan akut berat (Severe Acute Respiratory Infection/SARI), dengan riwayat demam dan batuk serta penyebab yang belum pasti, memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina dalam waktu 14 hari sebelum timbulnya gejala.

Apa itu 2019-nCoV (2019-Novel Coronavirus)?

Virus corona jenis baru atau yang dikenal dengan sebutan 2019-nCoV ini diperkirakan muncul pertama kali di Kota Wuhan, Cina, sekitar November 2019. Kasus pertama pasien yang dirawat pada 1 Desember 2019 sebagaimana dilansir dari The Lancet.

Penyebaran virus corona baru ini terbilang cepat. Sejak pertama kali ditularkan, hingga saat ini WHO melaporkan 15 negara sudah terdampak virus corona 2019-nCoV.

CDC menulis bahwa gejala orang yang terkena virus corona baru ini adalah demam, batuk, sesak napas, serta mengalami gangguan pernafasan ringan hingga berat. Virus ini akan terlihat dampaknya dalam dua hingga 14 hari sejak pasien terpapar pertama kali.

Hingga saat ini, belum ditemukan obat, vaksin, atau antivirus untuk menangkal virus corona 2019-nCoV. Bagi yang terinfeksi, harus menjalani perawatan intensif guna meringankan gejala-gejala sakitnya. Apabila semakin parah, bantuan layanan medis harus dilakukan.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH