Menuju konten utama

Cegah Penjualan Satwa Langka, Bonbin Mangkang Harus Diaudit

Cegah Penjualan Satwa Langka, Bonbin Mangkang Harus Diaudit

tirto.id -

Centre for Orangutan Protection (COP) meminta koleksi satwa di Taman Margasatwa Mangkang (Bonbin Mangkang) Semarang diaudit dan diinventarisasi. COP juga meminta penambahan satwa, kelahiran, kematian, dan pertukaran satwa di kebun binatang dilakukan secara terbuka guna membangun transparansi informasi publik.

"Kami meminta adanya audit Bonbin Mangkang untuk menghindari jual-beli satwa yang melibatkan kebun binatang," kata Coordinator of Anti Wildlife Crime COP Daniek Hendarto di Semarang, Rabu (16/3/2016).

Hal itu dilakukannya usai bertemu dengan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi terkait penangkapan salah satu oknum pegawai Bonbin Mangkang yang diduga terlibat jual-beli satwa liar dilindungi.

Berbagai kasus perdagangan satwa dilindungi sudah terjadi sepanjang awal tahun 2016. Pada bulan Februari, Bareskrim Mabes Polri menangkap pedagang satwa di Yogyakarta dengan barang bukti 20 ekor satwa dilindungi, seperti burung elang, ular, merak, beruang, dan lutung Jawa.

Dalam pengembangannya, kata Daniek, Bareskrim menangkap oknum pegawai Bonbin Mangkang yang terbukti melakukan transaksi pembelian satu ekor beruang madu dengan dalih melengkapi koleksi satwa. Sebelumnya, oknum pegawai Bonbin Mangkang itu juga sempat melakukan pembelian satwa lain, yakni burung julang emas dari pedagang yang sama pada Januari.

"Kami juga meminta Pemerintah Kota Semarang menjatuhkan sanksi berat kepada oknum pegawai yang terbukti terlibat dalam perdagangan satwa dilindungi, termasuk oknum di Bonbin Mangkang," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berjanji akan melakukan inventarisasi koleksi satwa yang dimiliki Bonbin Mangkang yang akan dilakukan secara terbuka, termasuk melibatkan COP.

"Sebenarnya kami belum dapat laporan resmi. Namun, saya memang dengar informasi oknum pegawai Bonbin Mangkang terlibat jual beli satwa. Untuk inventarisasi satwa, segera kami lakukan," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait CENTRE FOR ORANGUTAN PROTECTION atau tulisan lainnya