Menuju konten utama
Haji 2023

Cegah Kegawatdaruratan, Tim Promkes Beri Penyuluhan ke Jemaah RI

Penyuluhan dilakukan agar jemaah mampu menjaga kesehatannya sehingga dapat melaksanakan prosesi ibadah haji secara sempurna sesuai syariat Islam.

Cegah Kegawatdaruratan, Tim Promkes Beri Penyuluhan ke Jemaah RI
Sejumlah jamaah calon haji asal Kabupaten Grobogan tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (23/5/2023). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/rwa.

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengirimkan tim promosi kesehatan (Promkes) untuk menggencarkan upaya promotif dan preventif pada penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.

Upaya ini dilakukan agar jemaah mampu menjaga dan meningkatkan kesehatannya sehingga dapat melaksanakan prosesi ibadah haji secara sempurna sesuai syariat Islam.

”Selain penyiapan upaya yang sifatnya kuratif bagi jemaah haji, kami (Kemenkes) juga fokus dalam upaya promotif dan preventif. Pastinya lebih baik mencegah daripada mengobati," ujar Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha dalam keterangannya, Senin (29/5/2023).

Beberapa strategi yang dijalankan tim Promkes yakni melakukan upaya promosi kesehatan, deteksi dini, dan perlindungan spesifik.

Promosi kesehatan ini dilakukan secara langsung kepada jemaah haji baik berupa penyuluhan dan konsultasi secara perorangan (konseling) serta penyuluhan massal.

”Tim Promkes akan mendatangi lokasi hotel tempat jemaah haji menginap, lalu memberikan penyuluhan langsung dan konseling kepada jemaah haji,” ujar Kunta.

Penyuluhan in, kata Kunta, bertujuan agar jemaah haji mendapatkan informasi berupa pesan kesehatan, sehingga jemaah haji mampu berperilaku hidup sehat dan tetap menjaga kesehatan selama di Arab Saudi.

Selain itu, Tim Promkes juga melakukan diagnosis dini (deteksi dini) seperti pengukuran tekanan darah dan cek gula darah, serta pemberian oralit kepada jemaah haji untuk mencegah dehidrasi.

Kunta menambahkan, dilakukan pula advokasi kepada stakeholder lain dengan melakukan penyuluhan terkait pembatasan aktivitas fisik dan pembatasan ibadah terutama kepada 50 orang jemaah haji yang termasuk golongan paling memiliki risiko tinggi (Risti) Kesehatan.

“Sasaran dari penyuluhan ini ketua sektor, ketua rombongan (Karom) Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Umrah (KBIHU) , ketua regu (Karu),” jelas Kunta.

Kunta berpesan bahwa dukungan dari Kementerian Agama (Kemenag) sebagai penyelenggara ibadah haji Indonesia, berupa dukungan moral, kebijakan, dan sarana prasarana sangat penting bagi suksesnya penyelenggaraan kesehatan haji.

“Dengan promotif dan preventif yang masif, harapannya para jemaah haji tau, mau, dan mampu menjaga kesehatannya. Jika badan sehat maka ibadahpun menjadi lebih sempurna,” ungkap Kunta.

Baca juga artikel terkait HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri