tirto.id - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog Dirga Sakti Rambe mengatakan bahwa penggunaan masker kain tiga lapis saat ini tidak lagi disarankan.
Dirga mengatakan bahwa masker kain masih bisa digunakan tetapi harus melapisinya dengan masker bedah atau menggunakan double masker agar bisa lebih terlindung dari virus Corona varian baru seperti Delta.
"Masker kain sudah tidak dianjurkan, lagipula masker bedah sudah banyak tersedia dan harganya terjangkau, gunakan hanya masker berkualitas," kata Dirga melansir Antara.
Cara Pakai Masker Double yang Benar
Saat Anda mengenakan dua masker, maka masker luar dapat memberikan tekanan lembut ke tepi masker dalam. Ketika ini terjadi, masker bagian dalam lebih pas dengan kulit Anda dan menciptakan perlindungan yang lebih baik.
Sebab jika menggunakan satu masker ada kemungkinan bagian samping masker tidak tertutup sempurna. Sehingga tidak hanya memungkinkan tetesan pernapasan yang mengandung virus keluar dari masker Anda, tetapi juga memungkinkan virus tersebut masuk dah terhirup oleh Anda.
Penggunaan dua masker dapat membantu mencegah hal ini terjadi dan memberi perlindungan yang lebih baik.
Berdasarkan pada temuan studi CDC penggunaan dua masker ini efektif mengurangi paparan SARS-CoV-2.
Dalam penelitian dijelaskan, batuk dan pernapasan disimulasikan menggunakan perangkat yang menghasilkan partikel aerosol yang dapat diukur oleh para peneliti setelah percobaan selesai.
Para peneliti menemukan bahwa ketika batuk disimulasikan, double masker memblokir 85,4 persen partikel aerosol. Ini dibandingkan dengan 51,4 persen dan 56,1 persen untuk kain dan masker bedah, masing-masing.
Dalam penelitian tersebut ketika seseorang menggunakan double masker dan satu orang lainnya tidak menggunakan masker, paparan aerosol dari penerima yang tidak bermasker berkurang 82,2 persen.
Lantas bagaimana penggunaan double masker yang benar agar terlindungi dari virus Corona varian baru seperti Delta?
Tips menggunakan masker double yang benar
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melalui laman resminya menjelaskan prosedur dan cara penggunaan masker yang benar termasuk double masker.
1. Simpul dan selipkan loop telinga dari topeng 3 lapis agar bergabung dengan tepi masker dan menjadi lebih tertutup. Lipat dan selipkan bahan yang tidak dibutuhkan di bawah tepinya. Untuk petunjuk cara detailnya Anda bisa melihat di link berikut ini https://youtu.be/GzTAZDsNBe0ikon.
2. Pilih masker dengan kawat hidung
Kawat hidung adalah strip logam di sepanjang bagian atas masker. Kawat hidung bisa mencegah kebocoran udara dari bagian atas masker. Tekuk kawat hidung di atas hidung Anda agar pas dengan wajah Anda.
3. Gunakan masker sekali pakai atau masker medis terlebih dahulu.
4. Kemudian lapisi dengan masker kain yang memiliki banyak lapisan kain (setidaknya tiga lapisan kain).
5. Masker kain harus mendorong tepi masker sekali pakai ke wajah Anda.
6. Jangan gunakan dua masker medis atau masker sekali pakai bersamaan, penggunaan masker double salah satunya adalah masker kain jadi bukan dua masker sekali pakai atau dua masker medis.
7. Jika Anda menggunakan masker KN 95 Anda tidak perlu melapisinya dengan masker kain.
Dirga mengatakan penggunaan masker sangat penting dalam mencegah penularan dalam protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Masker medis terbukti masih paling efektif jika digunakan dengan tepat.
"Saya menyarankan untuk mengganti masker maksimal 6 jam, atau ganti segera setelah masker sudah basah atau kotor," katanya.
Selain penggunaan masker yang benar, Anda juga harus tahu cara melepas masker yang benar.
Cara melepas masker yang benar
Menurut Dirga cara melepaskan masker yang benar adalah lepas tali elastis dari telinga, jauhkan masker dari pakaian dan wajah untuk menghindari permukaan masker yang bisa saja terkontaminasi.
Buang di tempat sampah, kemudian bersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol.
Masker efektif membantu mengurangi penyebaran COVID-19 dan variannya, termasuk Omicron. Hal ini dipastikan dalam sebuah studi dalam American Journal of Infection Control, dan Journal of Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology (APIC).
Dalam penelitian itu, penulis utama studi, Francoise M Blachere, MSc yang juga pakar Biologi Penelitian, dari Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH) mengatakan, efektivitas masker sebagai perangkat yang mengendalikan penyebaran infeksi bergantung pada kemampuan bahan masker untuk menyaring aerosol, dan seberapa cocok masker dengan pemakainya.
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Yulaika Ramadhani