tirto.id - Transmisi pada mobil erat kaitannya dengan persneling untuk perpindahan gigi. Jika persneling sulit untuk digerakkan ada kemungkinan komponen yang rusak atau aus.
Salah satu komponen terpenting dari transmisi adalah cairan atau oli transmisi. Cairan ini sejatinya tidak akan cepat habis dalam pemakaian normal, tetapi masih mungkin terjadi jika ada kebocoran.
Apabila dibiarkan terus menerus, maka saluran pipa atau wadah yang menyebabkan kebocoran tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada transmisi itu sendiri. Untuk itu, ada baiknya melakukan pemeriksaan cairan transmisi tersebut secara berkala untuk memastikan tetap pada takaran normal.
Adapun tips penting untuk mengecek cairan atau oli transmisi otomatis pada mobil adalah dengan mencari tahu gagang dipstick yang biasanya terletak di bagian belakang mesin in-line pada kendaraan penggerak roda belakang.
Sementara pada kendaraan dengan penggerak roda depan, dipstick cairan transmisi ada pada bagian transaxle. Berikut tata cara mengecek cairan atau oli transmisi sebagaimana dikutip dari Dummies dan Quaker State.
- Parkir kendaraan di permukaan yang rata, gunakan rem tangan dan nyalakan mesin mobil.
- Cari dan temukan dipstick cairan transmisi otomatis, yang terletak di dekat tempat transmisi atau transaxle.
- Lepas dipstick cairan transmisi, bersihkan, masukkan kembali dan lepas lagi (perlu diingat, cairan akan menjadi panas).
- Perhatikan tanda-tanda di ujung dipstick. Dipstick kemungkinan memiliki dua tanda untuk "penuh", satu hangat satu dingin.
- Jika tingkat cairan transmisi tidak mencapai garis hangat, tambahkan cairan transmisi.
- Gunakan corong panjang, lalu masukkan ke dalam lubang dipstick cairan transmisi. Lakukan dengan hati-hati saat memasukkan cairan tranmisi ke dalamnya.
- Periksa tingkat penuh cairan setiap kali sampai mencapai garis yang semestinya (Jangan sampai tumpah mengenai mesin mobil atau bagian yang lainnya).
- Pasang kembali dipstick dengan benar.
