tirto.id - Pencairan bansos Bantuan Sosial Tunai (BST) di Provinsi DKI Jakarta dilakukan secara bertahap mulai Januari-April 2021. Pencairan bansos di Jakarta yang dilakukan Bank DKI bersama Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta dibatasi hanya untuk 500 orang penerima per titik per hari demi menghindari penyebaran pandemi COVID-19.
Khusus untuk wilayah Jabodetabek, skema bansos yang akan digunakan adalah bantuan sosial tunai (BST). Skema BST itu dipaparkan oleh pelaksana tugas (Plt) Menteri Sosial (Mensos) RI Muhadjir Effendy pada 14 Desember lalu.
Dinas Sosial DKI Jakarta dan Bank DKI mulai menyalurkan BST sebesar Rp300.000 kepada warga Ibu Kota mulai Selasa (12/1/2021) dengan dilakukan secara bertahap dan diharuskan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, di antaranya memakai masker dan menjaga jarak.
Untuk melakukan proses pencairan bansos DKI ini, masyarakat perlu menyiapkan hal-hal berikut ini:
1. Setelah mendapat undangan untuk menerima BST, pada hari H penyaluran BST, penerima bansos DKI diharuskan datang ke lokasi dengan membawa undangan, KTP dan Kartu Keluarga (asli dan fotokopi) sebagai syarat pengambilan bantuan.
2. Penerima BST juga diharapkan agar datang sesuai dengan jadwal untuk menghindari kerumunan.
3. Bagi penerima BST yang berhalangan hadir sesuai jadwal pendistribusian, maka penerima akan diundang kembali pada undangan kedua hingga undangan yang dilakukan setelah distribusi pertama selesai pada lima wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu.
Para penerima manfaat program BST tersebut mendapatkan bantuan sosial dalam bentuk dana tunai senilai Rp300.000 per Kepala Keluarga (KK) selama empat bulan yang akan diberikan pada bulan Januari hingga April 2021 mendatang.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini mengatakan, setiap penerima bantuan sosial akan menerima undangan dari Kasatpel sosial hingga RT/RW untuk selanjutnya diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) paling lambat H-1 sebelum pelaksanaan distribusi.
"Setelah sampai di lokasi distribusi BST, penerima manfaat diwajibkan untuk selalu menggunakan masker, mencuci tangan, serta mengecek suhu tubuh, dan menjaga jarak di dalam maupun di luar ruangan distribusi BST," kata Herry, seperti dikutip Antara News.
Penyaluran bansos di DKI Jakarta, kata Herry, dilakukan kepada 1.055.216 kepala keluarga (KK) penerima manfaat mulai Januari tahun 2021 secara bertahap dan bergiliran dari satu wilayah administrasi DKI Jakarta ke wilayah administrasi lainnya.
"Lokasi penyaluran terdapat di 160 titik lokasi dari masing-masing wilayah kota administrasi DKI Jakarta. BST tersebut disalurkan melalui rekening dan diberikan dalam bentuk Kartu Tabungan dan Kartu ATM Bank DKI," ujar Herry.
BST di Provinsi DKI Jakarta berasal dari dua sumber, yakni dari APBN Kementerian Sosial RI untuk 750.000 KK, yang pendistribusiannya melalui mekanisme PT Pos Indonesia dan APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 1.055.216 KK dan disalurkan ke Rekening penerima BST melalui Bank DKI dalam bentuk buku tabungan dan kartu ATM Bank DKI.
Editor: Agung DH