Menuju konten utama

Cara Budidaya dan Menanam Kangkung

Proses tanam hingga panen yang cepat juga membuat kangkung bernilai ekonomis tinggi.

Cara Budidaya dan Menanam Kangkung
Kangkung. foto/Istockphoto

tirto.id - Kangkung (Ipomoea spp) sangat familier di Indonesia sebagai salah satu jenis sayuran yang mudah dijumpai dan murah harganya. Untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, kangkung jadi pilihan tepat karena mudah diolah, rasanya lezat serta punya kandungan nutrisi cukup banyak.

Seperti dikutip laman resmi Dinas PTH, sayur yang disebut ’swamp cabbage’, ’water convolvulus’, atau ’water spinach’ ini adalah sumber vitamin A, zat besi dan kalsium serta serat dan protein yang baik bagi kesehatan tubuh dan pencernaan,

Mengonsumsi kangkung baik untuk penambah darah agar tidak mengalami anemia, khususnya bagi wanita. Selain itu, kangkung juga baik untuk kesehatan mata dan kulit.

Banyak petani sayur di tanah air yang memilih untuk membudidayakan kangkung, baik itu jenis kangkung air (Ipomoea aquatica) maupun kangkung darat (Ipomoea reptans). Suhu tropis yang hangat, lembab dan kaya sinar matahari sangat disukai kangkung sehingga mudah tumbuh dan menjadi subur.

Cara Menanam Kangkung

Proses tanam hingga panen yang cepat juga membuat kangkung bernilai ekonomis tinggi, dengan harga jual menggiurkan. Tertarik untuk ikut melakukan budidaya kangkung? Simak caranya seperti dilansir laman Cybex Pertanian berikut ini:

  • Persiapan Lahan

Bersihkan lahan dari gulma, gemburkan dengan mencangkul dan buat bedengan dengan lebar 90 cm – 1 meter. Tinggi bedeng tidak perlu terlalu tinggi karena kangkung toleran dengan genangan air. Jarak antar bedeng sekira 40 cm atau menyesuaikan tempat dan luas tanah. Sebar pupuk kompos atau pupuk kandang di lahan tanam dan biarkan sehari sebelum mulai ditanami.

  • Pemilihan Bibit

Bibit berkualitas akan menghasilkan tanaman yang unggul. Ciri bibit yang baik adalah awal pertumbuhannya akan ditandai dengan tanaman yang tegak, daya tumbuh 100 persen dan mudah tumbuh.

Bibit biji kangkung darat dapat diperoleh di toko pertanian dengan harga terjangkau, dan perhatikan masa kedaluarsa bibit yang tertera pada bungkusnya.

Untuk jenis kangkung air, bibit dapat diperoleh melalui stek batang yang diambil dari induk tanaman yang bagus.

  • Proses Penanaman

Ada dua metode yang dapat dilakukan untuk penanaman, yakni:

1. Menebar benih kangkung secara langsung di lahan yang sudah disiapkan. Cara ini lebih cepat namun jarak tanaman dan tingkat kerapatan tidak beraturan.

2. Membuat lubang dengan jarak 10x15 cm untuk meletakkan biji. Cara ini jauh lebih lama namun jarak antar tanaman lebih teratur dan mudah dipanen serta tanaman lebih banyak mendapat nutrisi. Letakkan biji/benih sebanyak 3-4 butir dalam 1 lubang dan tutup dengan tanah tipis.

  • Proses Perawatan

Perawatan kangkung adalah dengan melakukan penyiraman dua kali sehari karena kangkung suka air. Jika terlihat daun menjadi layu di siang hari, segera lakukan penyiraman kembali untuk menjaga kesegarannya.

  • Proses Pemanenan

Kangkung siap dipanen dalam masa tanam 30-45 hari. Lakukan pemanenan pada pagi hari atau sore hari dengan cara dipotong pada batangnya untuk jenis kangkung air, agar dapat kembali bertunas dan dilakukan panen kembali tanpa harus menanam ulang.

Untuk kangkung darat dapat dicabut dari akarnya secara langsung ketika proses panen, namun dapat juga dilakukan potong pada batang agar dapat tumbuh lagi dan dilakukan panen lebih dari satu kali.

Informasi selengkapnya terkait proses budidaya kangkung dapat disimak pada laman Dinas PTH Lampung.

Baca juga artikel terkait KANGKUNG atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Alexander Haryanto