Menuju konten utama
Kampanye COVID-19

Capaian Vaksinasi Jadi Indikator Pemerintah Terapkan Level PPKM

PPKM di luar Jawa-Bali diperpanjang pada 23 November hingga 6 Desember 2021. Pemerintah terapkan level PPKM berdasarkan capaian vaksinasi.

Capaian Vaksinasi Jadi Indikator Pemerintah Terapkan Level PPKM
Suasana restoran di Justus Steak House di Jakarta, Kamis (4/11/2021). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Pemerintah dalam memutuskan untuk memperpanjang PPKM di luar Jawa-Bali menggunakan indikator persentase capaian vaksinasi COVID-19 di daerah masing-masing. Adapun PPKM di wilayah tersebut diperpanjang pada 23 November sampai dengan 6 Desember 2021.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangannya selepas rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Senin (22/11/2021).

“Dosis vaksinasi yang kurang dari 50 persen dinaikkan menjadi 1 level PPKM. Jadi, terdapat 109 kabupaten/kota di PPKM level 3, kemudian 200 kabupaten/kota di level 2, dan 77 kabupaten/kota di level PPKM 1,” kata Airlangga dikutip dari situs Covid19.go.id.

Secara keseluruhan, Airlangga menjelaskan bahwa kasus aktif besar mencapai 8.126 kasus atau 0,19 persen dari total kasus. Jumlah ini sudah menurun dibandingkan puncak kasus sebelumnya. Sedangkan, dari segi konfirmasi kasus mingguan, beberapa provinsi di Indonesia mengalami peningkatan, tetapi masih dalam level asesmen yang sama.

“Kalau kita lihat secara keseluruhan kasus aktif besar 8.126 atau 0,19 persen dari total kasus dan ini sudah turun dibandingkan puncaknya yang lalu hampir 98,58 persen. Kemudian kasus harian itu sebesar 365 kasus dalam 7 hari dan per 21 November 314 kasus, dan di luar Jawa-Bali sebesar 31,53 persen atau 99 kasus, dan Jawa-Bali 215 kasus,” kata Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan bahwa kasus reproduktif atau angka reproduktif kasus efektif di Indonesia masih di bawah satu. Meski begitu, dalam dua pekan terakhir terdapat beberapa daerah yang mengalami peningkatan.

“Di luar Jawa-Bali kita lihat bahwa kasus aktifnya ada 4.263 atau 52,46 persen dari kasus nasional sebesar 8.126. Kemudian kasus kematian itu setiap harinya sebesar 3,12 (persen) kemudian kesembuhannya sebesar 96,57 persen,” kata Menko Perekonomian.

Sementara untuk wilayah lainnya, Airlangga menuturkan bahwa Sumatra memiliki recovery rate-nya 96,2 persen dengan fatality rate-nya 3,58 persen dan kemudian Nusa Tenggara memiliki recovery rate-nya 97,41 persen dengan fatality rate-nya 2,35 persen.

“Kalimantan recovery rate-nya 96,75 persen dan fatality rate-nya 3,17 (persen). Kemudian, Sulawesi recovery rate-nya 97,22 (persen) dan fatality rate-nya 2,64 (persen). Maluku, Papua recovery rate 95,90 dan fatality rate 1,75,” sambungnya.

Airlangga juga menyinggung soal realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang mencapai 66,6 persen atau sebesar Rp495,77 triliun dari Rp744,77 triliun. Untuk klaster kesehatan sebesar Rp135,53 triliun atau 63 persen sementara untuk perlinsos Rp140 triliun atau 64 persen.

“Dukungan korporasi juga sudah meningkat dari Rp81,83 triliun atau 50,4 persen, insentif usaha sudah 99,4 persen atau Rp62,4 triliun,” kata Menko Perekonomian.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Yantina Debora