Menuju konten utama

BW Bantah Nomornya Tidak Bisa Lagi Terima Laporan Kecurangan Pemilu

BW membantah kabar bahwa nomor telegramnya tidak bisa lagi menerima laporan soal dugaan kecurangan pemilu.

BW Bantah Nomornya Tidak Bisa Lagi Terima Laporan Kecurangan Pemilu
Bambang Widjojanto (kanan) saat bersama Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid berbicara pada diskusi publik Gerakan Antikorupsi Masyarakat, di Semarang, Kamis (21/12/2017). ANTARA FOTO/R. Rekotomo.

tirto.id - Ketua Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandiaga, Bambang Widjojanto (BW) membantah pesan di sejumlah WhatsApp Group (WAG) yang menyatakan bahwa nomor Telegram-nya tidak lagi dapat menerima laporan soal kecurangan pemilu.

Bambang menilai pesan-pesan berantai tersebut disebar untuk menggembosi upaya tim kuasa hukum Prabowo-Sandiaga dalam pengajuan sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Ini pengggembosan terhadap tim kami, karena ternyata banyak beredar pesan dari orang-orang yang mengaku Tim MK Prabowo-Sandi, yang menyatakan agar laporan data dan video dialihkan ke nomor mereka. Ketika kami cek, ternyata orang tersebut bukan dari tim kami," kata BW, lewat rilisnya yang diterima wartawan Tirto, Sabtu (8/6/2019) malam.

Meskipun demikian, BW meyakini masyarakat dan relawan Prabowo-Sandiaga sudah cerdas dan tak mudah dikelabui.

Menurut dia, mereka mengecek langsung ke timnya sebelum mengirimkan laporan ke nomor orang-orang yang mengaku bagian dari Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandiaga.

"Ini yang membuat sebagian masyarakat ragu-ragu dan memilih untuk tidak meneruskan informasi penting sebagai bahan bukti ke MK," kata BW.

Oleh karena itu, BW mengimbau masyarakat berhati-hati bila ada orang yang mengatasnamakan Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi dan mengaku akan mengambil bukti-bukti dugaan kecurangan pemilu.

Dalam pesan yang beredar di beberapa grup WA sebagaimana dimaksud BW tersebut, seseorang mengaku bernama Heri menulis:

"Berhubung banyaknya Telegram dan sms yang masuk ke Pak Bambang Widjoyanto, untuk data dan video kecurangan bisa dikirimkan ke saya. Saya kebetulan tim pengumpul data untuk gugatan di MK."

Pesan serupa juga beredar dari seseorang yang bernama Deden, yang mengaku sebagai mantan komisioner KPU.

BW menegaskan dirinya tidak pernah mengintruksikan kepada orang lain untuk menerima info dari masyarakat melalui nomor telegram selain yang sudah ditetapkan Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandiaga.

Saat ini Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandiaga sudah mempunyai nomor telegram khusus untuk menerima laporan masyarakat. Nomor tersebut adalah +6287783078352.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Addi M Idhom