tirto.id - PT Bukalapak.com Tbk mencatatkan rugi sebesar Rp1 triliun pada kuartal I-2023. Kerugian ini berbanding terbalik dari capaian laba sebesar Rp14,5 triliun pada periode sama tahun lalu yang dikarenakan laba investasi PT Allo Bank Tbk.
"Perseroan mencatat rugi bersih sebesar Rp1.008 miliar pada kuartal I-2023 dari laba bersih sebesar Rp14,5 triliun pada kuartal 1-2022," kata Presiden Direktur Bukalapak, Teddy Oetomo, dalam acara halalbihalal, Kamis (4/5/2023).
Teddy mengatakan meski mengalami kerugian kinerja Bukalapak tetap menunjukkan pertumbuhan bisnis yang positif, di mana Total Processing Value (TPV) selama kuartal I-2023 tumbuh sebesar 19 persen menjadi Rp40,5 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan YoY dari Marketplace dan TPV specialty verticals.
"Sebanyak 72 persen TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat," katanya.
TPV Mitra Bukalapak pada 1Q23 naik sebanyak 9 persen YoY menjadi Rp18,7 triliun. Pertumbuhan Mitra utamanya didukung oleh ekspansi varian produk, di mana pertumbuhannya meningkat sebesar 10 persen YoY untuk TPV produk-produk fisik dan tumbuh sebesar 8 persen untuk TPV produk-produk virtual dan layanan finansial dari kuartal yang sama tahun lalu.
"Pada akhir Maret 2023, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 16,8 juta, meningkat dari 16,1 juta pada akhir Desember 2022," katanya.
Pendapatan Bukalapak pada kuartal I juga tumbuh sebesar 28 persen YoY menjadi Rp1,006 triliun YoY, sementara pendapatan Mitra Bukalapak pada kuartal I meningkat sebesar 9 persen YoY menjadi Rp515 miliar.
"Marketplace menunjukkan pertumbuhan yang kuat dengan peningkatan pendapatan sebesar 77 persen YoY menjadi Rp517 miliar, didorong oleh specialty verticals dengan take rate yang lebih tinggi," katanya.
Perseroan, kata Teddy akan terus fokus pada strateginya untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik. Pada periode 1Q23, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) terhadap TPV membaik menjadi -0.8 persen dibandingkan dengan -1.0 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,2 persen pada TPV di kuartal I-2022 menjadi 0,3 persen terhadap TPV di kuartal I-2023.
Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari 0,2 persen di kuartal I-2022 menjadi 0,7 persen di kuartal I-2023, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,4 persen di kuartal I-2022 menjadi -0,1 persen di kuartal I-2023.
Bukalapak membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (adjusted EBITDA) sebesar -Rp 209 miliar pada kuartal I-2023 atau naik sebesar 44 persen YoY, di mana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,1 persen di kuartal I-2022 menjadi -0,5 persen di kuartal I-2023.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang